Wednesday, February 04, 2009

Persis geser Persekabpas

Persis Solo berhasil menggeser Persekabpas Pasuruan setelah pada lanjutan laga Divisi Utama Liga Indonesia putaran II di Stadion R Soedrasono, Pasuruan, Selasa (3/2), menaklukkan tuan rumah 2-1 (1-1).

Dengan demikian tim berjuluk Laskar Sambernyawa ini naik peringkat di urutan ke-13 atau nomor dua dari bawah. Kedua tim sama-sama mengoleksi poin 10, namun Persis memasukkan gol 13 dan kemasukan 20, lebih produktif ketimbang lawannya yakni 8-23. Dua gol Persis masing-masing dicetak Nova Zaenal menit ke-4 dan Anindito menit ke-80. Persekabpas memperkecil kekalahan melalui Fery Liga Saputra menit ke-28.
Pelatih Persis, Eduard “Edu” Tjong mengaku puas dengan kemenangan itu. “Tadi anak-anak bermain bagus, bahkan lebih bagus ketika menghadapi PSS Sleman di Sleman beberapa waktu lalu,” ujar dia ketika dihubungi seusai pertandingan.
Menurut dia kunci kemenangan timnya terletak pada displin para pemain dalam mengawal daerah masing-masing, fighting spirit yang tinggi dan ketenangan mental mereka. Kondisi itu mengakibatkan para pemain bisa tampil lepas saat menghadapi lawan.
Dia menambahkan sebelum bermain pihaknya telah memompa semangat para pemain. Sehingga mental bertanding skuad Kota Bengawan ini naik. “Kami memang mengatakan kepada anak-anak agar tidak takut kalah, meski harus tetap waspada. Instruksi itu tampaknya bisa dimengerti anak-anak dan diimbangi dengan fighting spirit yang tinggi sehingga berhasil memenangkan pertandingan,” ungkap Edu.
Disambut haru
Namun kemenangan pada pertarungan tandang di Jatim ini harus ditebus dengan mahal. Karena tiga pilar Persis masing-masing Nova, Yanuar dan Eko tak akan bisa memperkuat Persis pada laga selanjutnya, akibat terkena akumulasi kartu kuning.
Lebih lanjut Edu mengatakan dua gol skuadnya ke gawang lawan terjadi dari serangan balik yang gagal diantisipasi Persekabpas. Sedangkan gol Persekabpas ke gawangnya terjadi akibat salah pengertian barisan lini belakang, sehingga Fery berhasil membobol gawang Persis.
Sementara itu Asisten Manajer Persis, Abraham “Bram” EWT menambahkan kemenangan pada laga tandang di Pasuruan itu disambut haru seluruh punggawa yang ada di Pasuruan. Sehingga setelah peluit akhir tanda pertarungan kedua kesebelasan berakhir ditiupkan wasit Ahmad Suparman dari Bandung, seluruh punggawa larut dalam kegembiraan di lapangan.
“Sebelum pertandingan dimulai kami memang sempat memompa semangat anak-anak. Karena jika berhasil menang akan membuka peluang untuk lepas dari zona degradasi,” katanya sambil menambahkan selepas pertandingan tersebut timnya terus pulang, meski pada Sabtu (7/2) akan main tandang lagi menghadapi Persema Malang di Malang.
Sedangkan kekalahan ini memicu kekecewaan ribuan pendukung tuan rumah. Sakeramania (julukan suporter Persekabpas) menuntut pelatih Abdul Muntholib diganti dan membakar kostum tim sebagai pelampiasan kekecewaan. ”Motivasi pemain juga sedikit menurun, tapi saya tidak tahu penyebabnya.”
Manajer Persekabpas Eddy Paripurna membantah penyebab utama kekalahan timnya karena motivasi pemain yang menurun, namun mengakui gaji pemain belum diselesaikan. “Mohon dimaklumi, Persekabpas tanpa didukung dana APBD sehingga main saja sebenarnya sudah untung.” - Oleh : ian/Ant espos

0 komentar:

1