Saturday, March 22, 2008

UNDANGAN DEMO REVOLUSI PSSI


Sehubungan dengan Ancaman FIFA untuk membekukan persepakbolaan
Nasional dan carut marutnya kepengurusan PSSI, beredar wavana di
berbagai media, cetak dan elektronik maupun berbagai milis, website,
blog yang berkembang di kalangan para supporter, pecinta bola
Indonesia, termasuk dari Pengurus Klub maupun Pengda yang
menginginkan REVOLUSI PSSI untuk menyelamatkan persepakbolaan
Nasional, namun semuanya MENUNGGU dan menunggu.
Oleh karena itulah, memanfaatkan momen penting rencana pertemuan
Menpora dengan AFC tanggal 26 Maret 2008 di Malaysia, Insan Pecinta
Bola Indonesia yang dimotori oleh AREMANIA, JAKMANIA dan Kelompok
Suporter Lainnya akan melakukan DEMO REVOLUSI PSSI di Bundaran HI.
Seperti kita ketahui, bahwa Statuta FIFA tidak membolehkan Pemerintah
dalam hal ini Menpora untuk ikut campur menangani internal PSSI.
Namun demikian, masih ada cela agar Menpora bisa masuk menangani
carut marut persepakbolaan nasional, yaitu apabila AFC memberikan
WEWENANGNYA kepada Menpora.
Untuk tujuan itulah, sebelum tgl. 26 Maret tepatnya :

Hari : Selasa, 25 Maret 2008
Jam : 10.00 WIB

Komponen Bola Suporter, wartawan dan pecinta Bola Indonesia) akan
demo besar-besaran di Bundaran HI Jakarta untuk menyampaikan bukti
sekaligus membentuk Opini terhadap AFC dan FIFA, bahwa pecinta bola
Indonesia sudah Tidak Percaya Lagi kepada Kepengurusan PSSI dan
mengharapkan PEROMBAKAN TOTAL Kepengurusan PSSI.
Insya'allah misi suci ini akan menjadi pendorong bagi AFC untuk
melimpahkan wewenangnya kepada Menpora untuk SEGERA melakukan
MUNASLUB dan Mengganti Seluruh Kepengurusan PSSI yang sudah gagal
Total memperpuruk persepakbolaan Nasional ini dengan kepengurusan
baru yang lebih Profesional.

Untuk itulah, kami mengajak seluruh Pecinta Bola Indonesia untuk
mendukung gerakan ini dengan menggetuk-tularkan (menyampaikan)
informasi ini kepada teman2 Suporter lainnya agar ikut dalam MISI
SUCI REVOLUSI PSSI.

Kita Manfaatkan Momentum ini sebaik-baiknya

Kalau Tidak Sekarang kapan Lagi ?
Kalau Tidak Kita Yang Melakukan Siapa Lagi ?

Salam Satu Jiwa,

0 komentar:

1