Saturday, March 15, 2008

Manajemen Persis tolak rencana merger


Ketua Umum Persis Solo FX Hadi Rudyatmo menolak keras ide merger dengan PSIS Semarang dan Persijap Jepara, lantaran dinilai sangat tidak masuk akal.
Rabu (12/3) lalu, Ketua Pengda PSSI Jawa Tengah (Jateng), Sukawi Sutarip menyatakan guna mengatasi kendala dana pada kompetisi Superliga mendatang perlu dilakukan merger tiga klub Jateng, PSIS, Persis dan Persijap. Pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas wacana serupa yang dilontarkan Ketua Umum Persijap, Hendro Martojo.

”Ide merger saya kira sangat tidak lucu dan sangat tidak masuk akal, ini kan klub sepakbola bukan bank. Jika digabungkan, mau dinamakan apa? Terus mainnya di mana dan gimana? Saya menolak wacana merger,” sergah Rudy, ketika dihubungi Espos, Jumat (14/3).
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Wakil Walikota Solo itu, sebuah klub sepakbola merupakan identitas dan kebanggaan suatu daerah, sehingga tidak mungkin digabungkan dengan klub lain. Lagipula dia mempertanyakan aturan apa yang akan digunakan sebagai dasar proses merger itu.
”Yang membuat semakin tidak mungkin, bagaimana pertanggungjawaban dananya kepada rakyat jika klub itu digabung jadi satu,” sambung Rudy.
Rudy juga membeberkan rumitnya pengaturan home base, pengorganisasian suporter dan beberapa hal lainnya, yang membuat ide itu semakin sulit diwujudkan. Namun dia mempersilakan apabila PSIS dan Persijap memang ingin melakukan merger, sepanjang tidak melibatkan Persis.
Ketika disinggung apakah sudah dihubungi langsung oleh Sukawi, Rudy menjawab belum. Dia hanya mendapat informasi dari Walikota Solo, Joko Widodo bahwa Sukawi telah menghubungi untuk membahas kemungkinan merger.
”Pak Wali bilang menyerahkan keputusan sepenuhnya pada Ketua Umum Persis dan hingga sekarang saya belum dihubungi langsung baik oleh Pak Sukawi maupun pihak Persijap.”
Diakui Rudy, saat ini Laskar Sambernyawa memang masih terbelit kesulitan keuangan untuk membiayai kompetisi musim depan, seiring tidak adanya kucuran dana dari APBD. Sumber dana dari sponsor hingga saat ini juga belum ada titik terang, padahal untukkompetisi musim depan dibutuhkan setidaknya Rp 15 miliar.
Namun kondisi itu tidak serta merta membuat Persis mempertimbangkan solusi merger. Sebisa mungkin Laskar Sambernyawa akan berusaha mandiri dan mencari sumber pendanaan yang lain.
”Kami akan berusaha sebisa mungkin mencari dana, walaupun tidak mudah, yang jelas tidak ada sedikit pun niat melakukan merger.”
Ditambahkan Rudy, penolakan juga disampaikan suporter. Dia mengaku telah menerima banyak telepon maupun SMS dari suporter yang isinya tidak mendukung wacana merger dengan Persijap dan PSIS.

0 komentar:

1