Tuesday, February 12, 2008
SEJARAH LIGINA dari masa ke masa
seperti dikutip dari ongisnade.net
Seperti sudah kita ketahui bersama, Liga Indonesia sudah berlangsung selama 13 periode (setelah era Galatama) dengan Petrokimia Putra sebagai juara pertama dan ditutup oleh Sriwijaya FC sebagai juara terakhir sebelum musim depan berganti Superliga. Selama 13 tahun berjalan, hampir tidak pernah kita temui perjalanan kompetisi yang “bersih”, selalu ada anomali dan kontroversi, mulai dari format kompetisi, jalannya kompetisi, hingga pelaku kompetisi. Liga Indonesia 2007 ini pun mencatat rekor sebagai Liga terlama di dunia karena dimulai tanggal 10 Februari 2007 dan diakhiri pada tanggal yang sama tahun 2008!. Akankah Superliga menjadi titik balik kompetisi sepakbola nasional kita?
Sekilas kita flash-back ke belakang, kita lihat kembali kontroversi-kontroversi yang terjadi selama sejarah perhelatan Liga Indonesia. Catatan berikut ini diambil dari kiriman salah satu teman di milis yang diambil dari Jawapos.com
LIGINA I: Terjadi gol kontroversial Sutiono (Persib Bandung) ke gawang Petrokimia Putra (sekarang Gresik United) dalam partai final. Petro yang tampil sebagai sebagai runner-up dinobatkan para pendukungnya sebagai juara tanpa mahkota.
LIGINA II: Relatif tidak ada gejolak berarti. Bandung Raya tampil sebagai juara setelah mengalahkan PSM Makassar 2-0.
LIGINA III: Terjadi gas beracun saat pertandingan semifinal antara Mitra Surabaya melawan Bandung Raya di Stadion Utama Senayan. Tujuh pemain Mitra masuk rumah sakit, dan Mitra Surabaya tidak bisa melanjutkan pertandingan. Mitra akhirnya diberi gelar hiburan, tim fair play. Persebaya tampil sebagai juara setelah mengalahkan Bandung Raya 3-1.
LIGINA IV: Kompetisi dua wilayah diberhentikan di tengah jalan karena ada krisis politik dan ekonomi.
LIGINA V: Final pertandingan antara PSIS v Persebaya terpaksa dipindahkan ke Manado, karena khawatir terjadi konflik suporter Semarang dengan Surabaya. PSIS juara setelah mengalahkan Persebaya 1-0.
LIGINA VI: Relatif tidak ada gejolak. PSM Makassar tampil sebagai juara setelah mengalahkan PKT 3-2.
LIGINA VII: Relatif tidak ada gejolak. Persija tampil sebagai juara setelah mengalahkan Persebaya 2-1.
LIGINA VIII: Relatif aman. Petrokimia Putra Gresik tampil sebagai juara setelah mengalahkan Persita Tangerang 2-1.
LIGINA IX: Menggunakan kompetisi penuh sehingga relatif tidak ada masalah di partai terakhir. Persik Kediri tampil sebagai juara dengan 67 poin. PSM di posisi kedua dengan 62 poin.
LIGINA X: Menggunakan kompetisi penuh sehingga relatif aman di partai terakhir. Persebaya tampil sebagai juara dengan 61 poin. PSM di posisi kedua juga dengan 61 poin.
LIGINA XI: Kembali memakai dua wilayah. Persoalan muncul kembali. Persebaya mundur dari babak delapan besar menjelang lawan Persija. Persebaya akhirnya didegradasi ke Divisi I.
LIGINA XII: Partai terakhir babak 8 besar Grup Barat terpaksa ditunda karena penonton meluber saat partai PSIS v Persiba di Batang. Akibatnya Arema v Persik yang main di Solo minta laga ditunda.
LIGINA XIII: Dalam babak delapan besar terjadi kerusuhan suporter di Stadion Brawijaya Kediri pada 16/1 2008. Oknum-oknum Aremania yang mendukung Arema melawan Persiwa mengamuk setelah wasit Jajat Sudrajat menganulir tiga gol arema. Kerusuhan terjadi lagi di semifinal (6/2 2008). Suporter Persija tewas setelah bentrokan dengan suporter Persipura. Akibat bentrokan itu, final dipindah ke Stadion Jalak Harupat Bandung, Bandung pada Minggu (10/2).
Memindah venue final tidak memecahkan masalah, tapi memindahkan masalah ke tempat baru. Sebagaimana diberitakan, terjadi insiden saling lempar antar pendukung PSMS Medan & Sriwijaya FC yang menonton layar lebar di luar stadion karena memang tidak diperbolehkan masuk stadion dengan oknum suporter Persib. Memang, dimanapun tempatnya, potensi konfilk selalu ada.
Liga yang sangat lama bahkan terlalu panjang ini telah selesai digelar beserta seluruh kontroversi yang melaluinya, Sriwijaya FC secara sah telah menjadi tim terbaik di pentas sepakbola negeri ini dengan rekor double-winnernya.
“the future belongs to those who believe in the beauty of their dreams, masa depan adalah milik mereka yang percaya kepada keindahan mimpi-mimpinya” (agustinus jojo raharjo). Mimpi Superliga begitu indah, benarkah seindah kenyataanya sebagaimana kita sebagai pecinta sepakbola nasional berharap perbaikan prestasi sepakbola negeri ini?
Selamat untuk Sriwijaya FC dan PSMS Medan.
Kita sambut kedatangan coach Bambang Nurdiansyah.
Kita songsong Arema 2008!!
Salam Satu Jiwa!
*) sumber berita & foto : milis & jawapos.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment