Saturday, February 16, 2008

Adsense, ASSI, apology


mungkin beberapa hari ini bagi mereka yang sering main di my blog akan tahu ada sedikit perbedaan. ya memang blog sengaja aku desain dengan 3 postingan bahasa inggris tetang liverpool di dalamnya. tujuannya cuma satu. semoga si "adsense" mau menerima "pinanganku" sudah 2 kali aku mencoba melamar adsense tapi jawaban sama selalu kudapat " not suport language" bah..... macam mana pula ini. hehehehehe. tapi lagi lagi kata hati berkata lain. tujuan di buat blog ini adalah buat mempopulerkan pasoepati di dunia cyber. lalu kalau akhirnya iklan itu muncul itu memang konsekuensi yang harus di maklumi. akan tetapi saat ini aku mengorbankan isi pasoepati itu sendiri dengan mengganti dengan psotingan berbahasa asing.

harus kembali ke khitah
terngiang akan sebuah tulisan di suporter.blogspot.com. tentang pasoepati yang mulai keluar dari jalur. tenatng pasoepati yang bukan murni menjadi suporter tapi malah manjadi superstar. maka mau tidak mau kita harus kembali ke khittah. kembali ke kodrat nya. karena manusia sesungguhnya yang sadar diri bahwa kita nanti akan kembali juga.maka aku putuskan akan mecopot semua banner yang ada hubungannya dengan iklan dan hanya akan memasang banner yang berhubungan dengan pasoepati dan sepak bola indonesia.


ASSI
bagaimanapun setiap suporter akan tahu kalau ASSI adalah bayi prematur. yang dilahirkan oleh dunia persepakbolaan kita. dan wajar kalau ASSI tidak bertahan lama. tapi setidaknya ASSI adalah sebuah lembaga pertama yang bisa kita pakai sebagi rujukan untuk mendirikan lembaga lembaga suporter yang baru yang akan ada nantinya. berbicara tentang ASSI ada dua orang yang ikut serta di dalam pembentukan itu. mereka adalah sebagian dari beberapa orang yang membentuk ASSI tersebut. sebutlah sigit nugroho (wartawan bola) dan bambang haryanto (salah satu pendiri pasoepati) dalam postingan blog beberapa saat yang lalu saya menulis judul " menjiplakkah sigit" postingan tentang adanya kesamaan artikel sigit di bola edisi (selasa 12 feb 08) dengan salah satu postingan di blog suporter yang dikelola Pak BH demikian saya menyebut. dan postingan itu saya foward ke redaksi bola. dan sigit membalasnya demikian

Yth Sdr Arista Budiyono

Terima kasih atas komentarnya. Pertama, perlu saya jelaskan, untuk membuat artikel itu saya melakukan surfing di situs-situs terkait dengan masalah korban di kalangan suporter. Jika Anda cermat, tentu akan menemukan data-data yang berbeda, sekalipun ada yang sama. Ada surfing korban/pelaku bom Bali, tentu hasilnya akan ada banyak kesamaan. Amrozi cs misalnya.

Di naskah saya, ada data-data terkini yang tidak ada pada naskah Mas Bambang Haryanto. Sebutlah Fathul Mulyadin, Filippo Raciti, dan Gabriele Sandri. Andai ketiga korban jatuh sebelum 2006, saya yakin Mas Bambang pun akan menyertakan nama-nama mereka. Dan saat saya -- atau siapapun -- surfing, hasil serupa akan muncul. Kesamaan data wajar terjadi. Apalagi frame saya dan Mas Bambang ttg dunia yg kita geluti memang sama.

FYI, begitu selesai membuat naskah itu saya dan Mas Bambang, Bung Andi Bachtiar Yusuf, Bung Tommy Ermanto, serta beberapa pentolan suporter senior dari Aremania bahkan sepakat mau membentuk No Violence Foundation (NVF), yang idenya kita adopsi dari Daniel Nivel Foundation. Pak Joko Driyono dari BLI juga sudah kita kabari, menyambut baik, serta siap mendukung ide tersebut. Begitu pula puluhan nasional yang akan kami rilis dalam waktu dekat.

Kami yakin lebih bisa memberi kontribusi untuk sepakbola kita melalui penelitian bersama segelintir orang ketimbang saat kami masih berpayung pada Asosiasi Suporter Sepakbola Indonesia yg menaungi banyak fansclub dan kepentingan (saya dan Mas Bambang jadi pendiri ASSI).

Mas Bambang sendiri pada 14/2 jam 20.23 juga telah mengirim SMS ke saya, menawarkan artikel menyangkut hal itu, dan saya tentu merespon baik. Demikian penjelasan saya. Salam.

SN


sebuah jawaban yang merasa bersalah buat ku karena terlalu mejustifikasi maka hanya kata maaf yang bisa ku ucap ke pada mu SN

sabtu 16 februari 2008 pagi pagi dah harus bangun karena harus nonton The Conductor di bliztmegaplex. lumayan dapet 11 tiket cing. sempet ketemu UCUp (andi bahtiar yusuf) sang sutradara dan mengobrol soal perkembangan sepakbola terkini sampai akan di bentuk nya sebuah fondation tentang kekerasan suporter. sesudah pulang dari blizt mapir ke warnet dan sebuah email dari Pak BH. ada dalam kotak masuk emailku demikian isinya

Dear Arista,
Salam sejahtera. Moga sehat-sehat selalu. Aku kaget lho baca emailmu tentang tulisan Mas Sigit di BOLA itu. Aku engga sangka kau punya ketelitian dan daya ingat prima tentang tulisanku mengenai Daniel Nivel Foundation itu. Ide DNF di Indonesia sebenarnya sudah aku lontarkan di tahun 2002 ke Mas Sigit (saat kita jalan bareng di ASSI, ia ketua dan saya Sekjennya)) sesudah kematian Beri Mardias. Tetapi saat itu Sigit mungkin belum “ngeh” atas seriusnya masalah kekerasan dalam suporter kita. Topik ini, aku usulkan, bisa Arista tulis di situsmu juga ya ?
Ketika Fathul Mulyadin tewas, Mas Sigit kayaknya lalu teringat ide tentang DNF dan menulis. Sayang, mungkin kekurangan kolom atau apa, atau lupa, ia tak menyebut sumber tulisan asal itu. Padahal kalau nulis di situs, kan bikin link itu mudah ? Rupanya keteledoran ini telah Arista ketahui, dan email protesmu itu mungkin membuat Mas Sigit kaget. Buktinya ?
Ia menelpon diriku. Tetapi memang tidak langsung terkait sama tulisan dia yang Arista protes itu. Ia mengobrolkan hendak merangkul beberapa pemerhati bola, juga wong Kajen Wonogiri satu ini, untuk merealisasikan pendirian yayasan semacam DNF di Perancis itu di Indonesia. Masih perlu waktu lama dan kerja keras untuk pendirian itu. Kalau dimuat, saya akan menulis topik ini di BOLA juga.
Anyway, makasih berat untuk perhatian Arista. Selamat berkarya bersama teman-teman, termasuk menyumbangkan gagasan dan perhatian bagi sepakbola Indonesia. Makasih pula untuk komentar2mu di blog-blogku. Sampai jumpa di obrolan mendatang.
Salam dari Wonogiri,
Bambang Haryanto



apology

yah permintaan maaf. memaafkan mungkin lebih mudah dari pada meminta maaf. ada kesan berat hati kalau kita mau meminta maaf, 12 februari kemarin Ochank anak viking bogor meminta maaf kalau ada oknum viking yang sedikit memprovokasi di GB(guest book). ochank juga orang yang pertama meminta maaf kalau ada sedikit noda di jalak harupat. meminta maaf kalau kata padi tak seberat memindah samudera kok. maka dari itu maafkan aku. kerendahan hati dalam bersikap dan memngontrol emosi adalah kunci dari semuanya. kalau mungkin saat ini bonek masih berseteru dengan arema. viking masih awet bermusuhan dengan the jak karena semua masih mengedepankan ego dan emosi masing masing. dan ego dan emosi itu adalah kalangan grass root. kalau memang kita bisa mulai dari sekarang untuk memaaf kan. kenapa kita tidak lebih baik yang meminta maaf. karena ada jiwa besar di jiwa sang peminta maaf.

1 komentar:

Anonymous said...

sampe sekarang aku nggak bisa2 tuh make addsense..padahal udah diapprove

1