Sunday, August 31, 2008

SUKSES TIMNAS HANYALAH MIMPI


Judul diatas bukan sebuah skeptisme dari penulis. Tapi mungkin sebuah kritik dibalik “kesuksesan” garuda memboyong piala kemerdekaan kemarin. Sebuah kemenangan dengan segudang catatan. Apa jadinya jika tim Libya tidak mogok bertanding. Bisa jadi Indonesia gagal menjadi juara. Belum lagi sebuah berita tentang Panpel yang gagal memenuhi target jumlah penonton. Seperti pernah ditulis rekan saya sebelum nya Laga PSSI masih layakkah ditonton..? mungkin itu menambah daftar catatan dari sebuah “kemenangan” tadi.


Cerita kelam sepakbola indonesia memang berpangkal pada satu muara. Uraian benang kusut ini berujung pada satu induk olahraga yang mengelolanya. PSSI. Ya carut marut persepakbolaan indonesia asal muasalnya adalah organisasi yang berkantor disekitaran GBK tersebut. Sejak sang ketua umum mendapat gelar baru disekolah prodeonya. Persepakbolaan indonesia seakan menuju sebuah jurang kehancuran.

Kompetisi yang kacau balau, kerusuhan suporter yang masih terjadi. Walaupun format kompetisinya diubah. Tetapi gelindingan bola salju menuju kematian sepakbola indonesia semakin deras.

Teringat ketika demo KSI 1 (25 maret 2008) dan KSI 2 (12 Mei 2008) teriakan rekan rekan kelompok suporter ini seakan hilang telan bumi. Strategi PSSI yang memang membiarkan riak riak demo tersebut ternyata berhasil. Pengda pengda yang sebelumnya juga aktif bersuara semakin tidak terdengar bunyinya. KEMANA KALIAN SAUDARAKU ????

ini bukan suara mewakili kelompok suporter, ini bukan suara untuk mewakili pengda ini suara dari penulis pribadi. Yang masih menginginkan sepakbola indonesia besar dikancah dunia. ROMBAK TOTAL PSSI KALAU TIM INDONESIA INGIN BERPRESTASI

salam buat rekan rekan aremania

1