Monday, August 04, 2008

Save Our Football

MASA DEPAN MU SEPAKBOLA
Diawali ketika pergelaran partai pertama ISL di sriwijaya antara SFC melawan persipura hingga saat ini ISL sudah memasuki pekan ke 4. dan di sriwijaya pula ada sebuah insiden pelemparan maka di pekan pekan selanjut seperti sebuah gelindingan bola salju dan akhirnya pecah keributan ketika persib melawan persija. Dan berujung pada sangsi kepada viking yang menjadi “pengangguran” selama 1 tahun.

Sepak Bola adalah AGAMA
Sebuah fakta yang menarik saat ini terjadi disepakbola kita, ketika BLI tidak meluluskan stadion klub tersebut maka mereka berpindah hombase kestadion yang baru. Yang menarik adalah ketika keputusan itu mendapat ganjalan dari polisi yang tidak memberikan izin untuk menggelar pertandingan. Kasus teraktual adalah ketika Poda Metro Jaya melarang persija menggelar partai kandang mereka di stadion GBK yang nota bene adalah stadion alternatif mereka setelah lebakbulus tidak mendapat verifikasi. Setali tiga uang dengan persija Persib jelas jelas tidak boleh lagi didukung oleh Viking kembali tidak mendapat ijin dari POLDA Jawa Barat.BLI kelimpungan mereka sudah mentok untuk bisa melobi ke kepolisian, dan polisi belum akan memberikan izin dalam jangka waktu yang belum dipastikan.maka wajar jika Ucup (andibachtiar yusuf) mengatakan sepak bola adalah agama. Tidak percaya ? Coba lihat analogi berikut ini. Di Indonesia, apapun yang mengandung SARA, pasti dilarang. Contohnya, film/potongan dalam adegan yang menghujat agama, atau mendiskreditkan agama tertentu, pasti dilarang. Atau apapun yang sifatnya menghasut juga pasti dilarang. Nah, bandingkan sepakbola, Persija saja dilarang menggelar partai kandang di jakarta artinya sepakbola = agama dong…


RAMAI RAMAI PINDAH KANDANG

Ketidaktersediaan nya ijin untuk menggelar parati kandang di home base mereka akhirnya membuat para tim tim peserta LS pidanhan, persib misalnya, harus menjamu Persik di manahan Solo, pun demikian dengan persitara yang harus berjibaku dengan arema di kandang milik persis itu. Lalu apa keuntungan mereka sebagai tuan rumah, jelas mereka saat ini malah dirugikan, persikmania dan aremania menggangap manahan sudah seperti rumah kedua mereka, berbeda dengan bobotoh dan Nj mania. Jadi pertimbangan memindahkan pertandingan ke Solo sebenarnya adalah keuntungan bagi kedua tim tamu yang berlaga.

Terusir Dan Terusir
Apes demikian nasib dari tim ayam kinantan, setelah BLI tidak meloloskan verivikasi stadion tenadan medan akhirnya PSMS memilih SUGBK sebagai kandang namun niat untuk menjadikan SUGBK menjadi kandang dalam setiap partai kadangnnya tidak terlaksana secara keseluruhan. Karena ketika menjamu Persija PSMS harus memindahkan partai ini ke Stadion Jatidiri Semarang. Nasib yang sama mungkin akan terjadi ketika PSMS menjamu PERSITARA dengan catatan belum kembali ke stadion teladan.

DUA MATA PISAU
Pemindahan partai kandang membuat sebuah 2 mata pisau bagi persepakbolaan kita khususnya suporternya. Akan menjadi terjalinnya sebuah ikatan emosi anatar suporter atau akan menambah daftar panjang perseterua antar suporter. Kita lihat pemindahan pertandingan Persija dan ke Persitara ke jalak harupat, adalah salah satu contoh yang benar benar salah karena notabene jakarta dan bandung adalah seteru. Menarik disimak adalah pemindahan persib ke solo, karena notabene pasoepati juga sempat memendam “sedikit kesumat dengan bobotoh” lalu akankah pasoepati kembali membuktikan kalau kita suporter kreatif dan cinta damai dengan meerima dengan baik bobotoh datu siapaun saja yang bertamu ke Manahan. Karena kemungkinan Manahan akan lebih sering digunakan sebagai daya tarik buat BLI dan klub.

1