
tentu kita ingat ketika awal awal pelita jaya kala itu datang ke solo. apalagi setelah mas warmin dkk. berhasil mencetuskan nama pasoepati di hari Rabu Legi, 9 Februari 2000 di Griya Reka Grupe Mayor, Jalan Kolonel Sugiyono 37, Solo. sontak manahan menjadi penuh sesak akan warna merah. berbondong bondong orang sekaresidenan surakarta hadir serta untuk memerahkan manahan. loyalitas yang waktu itu mungkin hanya disamai oleh arema dengan aremania-nya.seluruh kota memperbincangkan pasoepati. euforia itu mulia kikis ketika pelita meninggalkan solo dan walaupun akhirnya ada persijatim yang melanjutkan misi pelita (mengeruk duit dari publik solo) tapi merah manahan tak semerah dahulu. dan suasana yang dulu sempet penulis harapkan ketika PERSIS yang nota bene "anak kandung" kita sendiri lolos ke divisi utama. tapi merah kita masih tak semerah kala pelita jaya berlaga. ada apa dengan mu pasoepati? adakah niat tulus untuk mendukung solo sudah luntur. adakah loyalitas untuk memerahkan manahan sudah pudar? dahulu ketika kita mengadakan tour kemana pun itu kita pasti sukses besar. tapi kenapa sekrang tidak? bahkan dalam kompetisi kemarin tour resmi yang dilakukan dpp bisa dihitung dengan jari....... ada apa ? haruskah kita mengemis dana dari manajemen untuk menyukseskan tour kita. bukankah manajemen sudah terlalu pusing dengan tetek bengek duit ini itu yang harus diselesaikan nya. kenapa kita masih merepotkan manajemen? MARI KEMBALI KE KHITTAH
hari ini tepatnya 12 April akhirnya jambore suporter dalam rangka sewindu pasoepati digelar. menurut kabar ada banyak sekali suporter yang diundang,Arema,Deltras,Sleman
the Jak, Persik, panser dan snex ada sebuah pertanyaan yang aku lontarkan ke panitia jambore, soal diundang tidaknya Brajamusti. kita tahu bahawa memang selama ini brajamusti adalah seteru abadi buat pasoepati. peristiwa jambore ini mengingatkan penulis akan HALAL BIHALAL & SILATURAHMI dengan tajuk “INDONESIA DAMAI” yg digelar oleh suporter malang pada 10 November 2007 kemarin. sebuah gawe besar yang juga tidak menyertakan Bonek yang notabene seteru publik malang. terlepas diundang atau tidaknya Brajamusti di solo semoga jambore nanti bukan hanya sekedar ritus seremonial belaka semoga selalu ada kreasi dan membuktikan kalau pasoepati bukan hanya besar di masa lalu saja. kalau kami di jabodetabek ingin mewujudkan sebuah miniatur joglosemar di jakarta tentu pasoepati solo lebih mudah lagi untuk mewujudkan sebuah new ASSI ataupun sejenisnya lewat jambore suporter nanti. semoga slogan easy to be nice guy, follow me follow pasoepati bukan isapan jempol. ayo bangkit pasoepatiku tunjukan kematangan mu di usia yang sudah sewindu
arista budiyono
sekretaris pasoepati jabodetabek
pengelola www.pasoepati.co.cc
0 komentar:
Post a Comment