Wednesday, July 11, 2007

PASOEPATI TUKU TIKET PASOEPATI ORA MBLUDUS


Nyaris Rusuh, Nurdin Minta Maaf

JAKARTA - Raihan gemilang Indonesia atas Bahrain (2-1) pada laga perdana Grup D nyaris ternoda oleh kerusuhan. Itu buntut dari kacaunya distribusi vdan pejualan tiket masuk di Gelora Bung Karno, Senayan, kemarin. Jatah tiket sudah habis sebelum laga digelar. Padahal ribuan orang sudah antre sejak pagi hari.

Parahnya, ludesnya tiket itu akibat ulah calo. Mereka memborong sebagian besar jatah tiket yang akan dijual pada hari H di pos-pos penjualan tiket di sekitar GBK. Akibatnya, tak sedikit calon penonton tidak kebagian tiket. Karena kesal, suasana di GBK berubah menjadi tegang.



Mereka pun melampiaskan kekecewaan dengan merusak tempat pejualan tiket tersebut. Dari pantauan Jawa Pos, ada dua tempat yang menjadi sasaran. Yakni, tiket boks di Plasa Selatan (tenda putih) diambrukkan oleh penonton. Juga, pusat penjualan tiket di Pintu X Stadion Gelora Bung Karno (SGBK). Di kantor PSI (Persatuan Squash Indonesia) tersebut, para penonton memecahkan kaca-kaca dan merusak taman.

"Saya telah menunggu disini mulai pukul 10.00 WIB. Tapi, begitu tiket boks dibuka pukul 14.00, gak sampai 15 menit sudah habis. Siapa yang gak kecewa?" kata Arif, Arek Malang yang sedang menjalani tugas di Jakarta. Dia kala itu sedang antre tiket di Plasa Selatan.

Dia menuduh para calo yang membuat tiket raib dalam sekejap. "Saya melihat ada beberapa orang yang dengan mudah mendapat tiket dalam jumlah banyak," tambahnya.

Karena berada di tangan calo, harga tiket melonjak berlipat-lipat. Harga termurah kategori IV yang semula hanya Rp 15 ribu, kalau beli di calo menjadi Rp 50 ribu. Selain itu, kategori I yang normalnya Rp 200 ribu menjadi Rp 400 ribu.

Sehari sebelumnya, Wakil Ketua LOC (Local Organizing Committee) Indonesia Bidang Tiket Alex Iskandarsyah menyebut tiket yang dijual 40 persen dari total tiket, 87 ribu, untuk hari ini. Itu berarti sekitar 34.800 tiket dapat dibeli suporter di 36 tiket boks mulai pukul 14.00 WIB.

Kekecewaan para suporter juga dilampiaskan dengan mendemo PSSI. Sekitar, 500 orang Pasoepati (suporter Persis Solo) menuntut distribusi tiket. Mereka kecewa karena datang jauh tak dapat tiket. "Kami datang dari Solo dan ternyata tak bisa menonton, karena tiket habis," kata Dirjen Pasoepati Mariadi Gondorong.

Demo Pasoepati tersebut mendapat tanggapan dari PSSI. Ketua Umum Nurdin Halid dan Sekjen Nugraha Basoes langsung menemui mereka. "Saya minta maaf dengan kondisi ini. Ini di luar tanggung jawab kami. PSSI sudah berusaha agar kondisi ini tak terjadi," kata Nurdin.

Untuk menghindari kekacauan dan menutup kekecewaan Pasoepati, Nurdin pun langsung mengusahakan tiket dan berhasil. Sementara itu terjadinya kekacauan di beberapa tiket boks juga disayangkan oleh pihak kepolisian. Mereka menganggap tak ada koordinasi antara panpel tiket dengan polisi.

Terbukti, pihak berwajib tak diberi tahu tiket-tiket boks yang masih menjual tiket. "Saya sudah menyediakan 72 anggota. Tapi, ternyata tak semua menjual dan sehingga kami agak bingung," papar AKP Puji Raharjo, penanggung jawab keamanan tiket boks. (dio/fim/cr-3)

1 komentar:

Unknown said...

aku bangga karo pasoepati sing bener. tapi aku rada gelo karo beberapa oknum pasoepati pas numpak ARGO bengawan, akeh sing pada mendhem ciu, mbalangi stasiun tugu. tolong bual mas Maryadi gondrong tercinta ditertibkan pasoepati berandalan. salut buat mase pasoepati sing gelem ngoleke tempat ddudke ibu2 dari klaten. PASOEPATI JAKARTA

1