Tuesday, July 03, 2007
CERITA TOUR DE BEKASI
Cerita Tour De BEkasi
setelah kemenangan Persipasi VS PSIM ada harapan agar persis bisa lolos. biar nanti ketika tandang ke bekasi kita paseojak bisa hadir mendukung.
alhamdulillah persis bisa menang lawan pesikabo walau lewat pinalti. akhirnya persis bisa bertemu persipasi. leg 1 di gelar disolo. ada harapan bisa menang besar di solo biar tugas di bekasi makin ringan. tapi apa dinyana hasil seri plus kartu merah grek membuat tugas tandang nanti makin susah. belum lagi adanya konflik kecil di dalam lapangan. membuat bara ke bekasi kayanya dah membakar sebelum laga di mulai. sempet terfikir untuk tidak datang saja kebekasi. karena beberapa faktor. faktor keamanan menjadi alasan utama.kultur penonton divisi 1 masih berbeda jauh dengan divisi utama. ketakutan kami adalah ketika kami menang mereka tidak bisa menerima kemenangan kami. maka sempet terpikir untuk tidak jadi menonton. namun kekangenan kami terhadap aroma solo membuat rasa kecil hati itu sedikit demi sedikit makin hilang. "walau harus mati di tengah lapang PASOEPATI selalu berjuang" lirik lagu itu yang membuat aku tetep harus berangkat.5 hari sebelum keberangkatan ada konfirmasi dari mas wisnu "Pasoepati BOMBER" bahwa mereka kemungkinan datang walau cuma 12 Orang hampir bersamaan mas andi kostrad juga memberi tahu kalau cikarang meungkin mengirimkan 25 anggotanya. wah bakal seru nih. pikir ku dalam hati. akhirnya H -1 kabar terakhir dari solo ada 1 gerbong. tidak sabar rasanya untuk segera datang ke patriot. (sebelumnya sempet mencari tahu kondisi stadion patriot dan suporternya. berkenalah saya dengan mas eka "walaupun diujung cerita dia mengaku kalau dia bukan fans persipasi tapi kampak medan" mas eka bercerita tetang kareakteristik suporter pada umumnya.Beliau bilang kelompok suporter bekasi terbagi menjadi 3. 1 The jak bekasi 2 Suporter Bekasi (sobek) dan kalau gak salah yang ketiga yaitu patriot maia. mereka 9suporter tsb) sudah pernah menerima lawatan dari tim tamu. waktu itu persibat batang. tapi tidak terjadi benturan apa - apa. dalam hati aku berpikir "waktu itu mungkin bekasi menang. kalau besok bekasi kalah gimana?" tapi setidaknya info dari mas eka cukup membuat kami harus selalu hati-hati.
Hari H pun tiba. Pasoepati dari solo sudah dari pagi nunggu dipatriot sedangkan saya harus mampir ke mas Andhi kostrad dahulu. akhirnya kami berdua naik mobil menuju senen dilanjutkan naik KRL. sesampai stasiun bertemu kami dengan pasoepati dari bekasi namanya siapa ya? saya lupa. mas andhi pun lupa. dia yang memberi tahu arah stadion dan menunjukan arah jalan pulang buat kami. thanks ya mas xxxxxx.
Stadion patriot hampir mirip stadion pringgodaninya persiwi wonogiri. tidak terlalu besar. kami masuk dengan tiket seharga 5 ribu dengan rincian 2000 tiket dan 3000 subsidi buat kawan2 pulang ke solo. di dalam dengan suporter bekasi (sobek) kami hanya dipisahkan oleh pintu masuk tapi 150 pasoepati cukup membuat bulu kuduk saya merinding. kalau kata pak Bambang(kakaknya pak mayor) sebuah orkestrasi yang luar biasa. sepanjang hampir 90 menit pasoepati tak henti beryanyi.walaupun blm sarapan plus panas tapi lagu buat si setan merah manahan solo terus di suarakan. berpikir akan berakhir dengan kekalan karena bone dikartu merah di menit akhir teryata tidak saiful berhasil mencetak gol dimenit injury. akhirnya potongan kertas dan kembang api yang kami bawa bisa kami gunakan. euforia kemenagan membuat semua tentang keindahan dunia adalah nomor sekian. yang penting teriakan solo semakin membahana. akhirnya agung dkk bisa pulang dengan poin penuh.
ketakutan itu terbukti. sebuah lemparan dari SOBEK membuat suasana jadi kacau. kami berusaha tidak membalas tapi berusaha menjauh ke tengah lapangan untuk menyelamatkan diri. akan tetapi aparat yang mungkin belum terbiasa menghadapi kemelut kecil seperti itu malah menyuruh kami kembali ke tribun padahal kalau kembali ketribun kami bisa "habis". akhirnya 10 menitan situasi terkendali.(selama ditengah lapangan ada seorang suporter SOBEK yang setia menemani kita9mungkin dia ketua SOBEK) kami disuruh duduk di dalam lapangan untuk mendinginkan suasana. sementara the jak bekasi yang berada di belakan gawang sebelah utara terus meneriakan 'buat apa rusuh2 rusuh itu tak ada gunanya" tetapi aparat tak memperbolehkan kita bernyayi. "lebih baik diam saja. baiar cepat terkendali" kata pak polisi. akhirnya pak harno dan pak bram menghampiri kami."kalian sekarang di bekasi bukan disolo. jadi jangan semaunya sendiri. kita sudah menang. sudah" begitu kurang lebih kata pak harno. kita akhirnya disuruh untuk melepaskan atribut merah kita supaya tidak mencolok. dan kita akan dibawa pakai mobil polisi ke stasiun. 2 mobil belum cukum untuk membawa kami akhirnya pak polisi "yang sore itu baik hati" menyewakan kami mobil 3/4 untuk dibawa kestasiunmenyusl kami. jadi ingat kejadian di bandung beberapa tahun silam. yang unik ketika kami melewati pemain persis yang sedang beristirahat merka yang melambaikan tangan buat kita. biasanya kan kita yang melambai tangan buat mereka.
ada satu catatan kecil ternyata ada seorang pasoepati bomber yang memakai gelang merah "SOLIDARITAS KEBERSAMAAN" ternyata gaung solidaritas kebersamaan nya mas yudhis dik doank DKK (www.tunascendekia.org) sudah menyebar sampai solo.terus kawan sebarkan perdamaian sebarkan cinta lewat atraksi kita. tanpa rusuh tanpa caci maki.sebab kami adalah PASOEPATI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment