Monday, March 16, 2009

Malock pahlawan

Machia Malock menjadi pahlawan kemenangan Persis Solo 1-0 setelah mencetak gol tunggal ke gawang Persibom Bolaang Mongondow pada lanjutan Liga Indonesia Divisi Utama Wilayah Timur di Stadion Sriwedari, Solo, Jumat (13/3).

Gol telat Malock pada menit ke-88 tersebut membuat sejumlah punggawa Laskar Sambernyawa yang tegang menanti kemenangan, akhirnya bisa bernapas lega.
”Kalau tadi draw, tentu akan semakin susah karena empat pertandingan yang akan datang merupakan pertandingan di luar kandang semua,” kata pelatih Persis, Eduard ”Edu” Tjong dalam sesi konferensi pers seusai pertandingan.
Meski berhasil merebut poin penuh, Edu mengaku belum puas dengan permainan Moukwelle dkk. Dia menilai, secara keseluruhan permainan skuatnya belum seperti yang diharapkan.
Edu mengakui masih banyak yang harus dibenahi, di antaranya soal team work. Selain itu pemain mudah kehilangan bola dan masih terjadi salah pengertian antarpemain di lapangan.
”Tadi terlihat sekali anak-anak sering mis dan finishing touch-nya juga masih kurang. Tetapi motivasi untuk bermain bola sudah agak lumayan dibanding pertandingan lalu,” katanya.
Asisten Manajer Persis, Abraham ”Bram” EWT pun tak kalah bersemangat saat konferensi pers. Pasalnya, kemenangan sore kemarin amat didambakannya setelah sekian pertandingan, skuatnya gagal merebut poin penuh.
”Saya berterima kasih kepada para penonton, suporter Pasoepati, pemain dan sebagainya,” katanya.
Sementara itu Manajer Persibom, HM Mokoginta dengan sportif mengakui kekalahan timnya yang bermain dengan 10 orang. Persibom harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-65 setelah wasit Untung Suhendra mengusir Firman Usman dari lapangan karena menerima dua kartu kuning.

Menjemukan
Jalannya pertandingan pada babak pertama kemarin berlangsung menjemukan. Persibom yang tak bisa turun full team sering kali mengulur-ulur waktu agar pertandingan berakhir seri.
Baru seusai turun minum, Edu yang mengganti Yanuar Ruspuspito dengna Machia Malock dan Bambang Sulistyo dengan Mulky Alifa Hakim serta I Made Pasek Alit dengan Eko Budi Santoso, menjadikan pertandingan sedikit lebih hidup.
Wahyu Wiji Astanto yang biasa dipasang sebagai palang pintu pun didorong naik membantu striker, setelah Fajar Bulawan, julukan Persibom, harus bermain dengan 10 orang.
Naiknya Astanto ke jantung pertahanan Persibom, mampu memecah konsentrasi kapten Antonio Claudio yang mempunyai postur hampir sama. Malock mampu memanfaatkan bola liar setelah umpan Mulky ke gawang menjadi rebutan Astanto dan Claudio, dan menceploskan bola ke gawang dengan kaki kiri tanpa mampu diantisipasi oleh kiper Agus Salim Takwin. -

0 komentar:

1