oleh hangoro
Super Liga 2008 sebentar lagi segera bergulir. Beberepa klub menyambut antusias liga profesional indonesia seperti Persik, Sriwijaya FC, dan Persib tetapi ada beberapa klub yang asal asalan menyambut era baru sepakbola indonesia contoh nyata adalah Deltras dan PSMS.
Keputusan mendagri yang melarang sepakbola memakai uang APBD, membuat klub klub yang selama ini menjadi “benalu” harus mengubah diri untuk menghidupi dirinya sendiri.
Mampukah ????
Pertanyaan itu akan
selalu muncul dibenak para pecinta bola Indonesia, klub klub yang selama ini di “nina bobokan” oleh pemerintah daerah dengan uang APBD serta merta harus menjadi “super”-man karena tidak boleh lagi menyusu pada induknya.
Selama ini kita sering mendengar klub klub “kampungan” itu merengek ke DPRD untuk diberi 15 - 25 milyar untuk satu musim kompetisi lalu dari mana mereka sekarang bisa mendapatkan uang sebanyak itu ? Sebenarnya berapakah besar biaya satu klub untuk mengikuti super liga ?
Inilah hitungan “orang udik” yang sama sekali tidak pernah tahu aliran uang klub besar tentang biaya hidup klub selama satu musim.
Kita anggap setiap klub memiliki 22 pemain utama, 1 pelatih dan 3 assisten. Kontrak pemain dan pelatih rata rata 500.000.000 per tahun, gaji pemain dan pelatih rata rata 10.000.000 per bulan.
- Kontrak pemain @. 500.000.000 = 13.000.000.000
- Peralatan latihan dan kaos team = 1.000.000.000
- Biaya pertandingan away @ 200.000.000 (X17) = 3.400.000.000
- Gaji Pemain @ 10.000.000 X 26 X 12 = 3.120.000.000
- Biaya keamanan dan sewa stadion per musim = 5.000.000.000
Total team senior = 25.520.000.000
- Biaya untuk team U-21 = 20 % dari team senior = 5.104.000.000
Total untuk Team senior dan U-21 = 30.624.000.000
atau dibulatkan menjadi = 31.000.000.000
Pendapatan yang mungkin didapat dari pengelolaan klub profesional liga super indonesia adalah :
1. Kontrak sponsor utama = 10.000.000.000
2. Kontrak apparel = 1.500.000.000
3. Penjualan replika apparel per musim = 5.000.000.000
4. Penjualan tiket masuk semusim
20.000 harga tiket X 20.000 (penonton)X 17 = 6.800.000.000
5. Pendapatan dari iklan stadion (tidak ada monopoli BLI) = 5.000.000.000
Total Pendapatan = 28.300.000.000
Berdasarkan pengeluaran dan pendapatan diatas setiap team “hanya” defisit 3 Milyar per musim. Melihat angka angka di atas dengan penggarapan secara profesional sebenarnya masih ada harapan untuk klub klub liga super untuk ‘hidup” tanpa jadi benalu.
Dengan syarat :
1. Tidak ada monopoili sponsor dari BLI
2. Apparel dan segala pernik pernik klub harus di patent kan sehingga tidak ada lagi pembajakan.
(ini yang sulit karena indoneisa adalah negara pembajak)
3. Tiket masuk harus dikelola dengan baik
4. Kontrak pemain harus jangka panjang, jangan satu musim ikuti aturan yang berlaku di FIFA
( PSSI mana bisa … !!!!)
Maju terus sepakbola Indonesia
0 komentar:
Post a Comment