Dalam beberapa jam ke depan, Indonesia akan mengawali kiprahnya dalam Pra Piala Asia 2011 menghadapi Oman di Sultan Qaboos Sports Complex, Muscat, Oman. Sebuah pertandingan yang cukup berat mengingat Oman saat ini berpredikat sebagai yang terbaik di antara negara – negara arab lainnya.
Prestasi kedua tim dalam sendiri, memang sangat bertolak belakang. Oman baru saja menjuarai Piala Teluk 2009 setelah mengalahkan Arab Saudi di final, Sabtu (17/1) lalu. Sedangkan Indonesia justru gagal meraih yang terbaik di kawasan regional ASEAN dalam AFF Championship 2008.
Jika melihat pada fakta yang ada, memang peluang Indonesia sepertinya sangat tipis untuk bisa mencuri poin di Oman. Bahkan Oman memiliki catatan rekor tidak pernah terkalahkan dalam delapan pertandingan terakhir sejak ditangani pelatih Claude Le Roy. Lawan yang dihadapi pun bukan sembarangan, diantaranya mereka mengalahkan Iraq, Bahrain, Qatar dan China. Dari delapan pertandingan tersebut pun, gawang Oman yang dikawal Al Habsi baru kebobolan satu gol saat menang 3-1 atas China Desember tahun lalu.
Namun, sejarah mencatat, Indonesia memiliki rekor yang bagus saat menghadapi tim – tim juara Piala Teluk.
Pada tahun 1996, Indonesia berhasil menahan imbang Kuwait 2-2 di laga perdana Piala Asia 1996 di UAE. Saat itu, Kuwait adalah juara Piala Teluk 1996 dengan mengalahkan Qatar.
Prestasi serupa berlanjut dalam Piala Asia 2000 di Lebanon. Indonesia yang diasuh pelatih Nandar Iskandar kembali membuat kejutan dengan menahan Kuwait 0-0 di laga perdana Piala Asia 2000. Jassem Al Houwaidi dkk saat itu begitu frustasi menembus pertahanan Indonesia yang bermain defensive dengan dikomandoi oleh Sudirman yang saat ini menjadi asisten pelatih Benny Dolo. Kuwait sendiri saat itu berpredikat sebagai juara Piala Teluk 1998. Sedangkan tahun 2000, Piala Teluk tidak digelar.
Prestasi paling gemilang terjadi pada Piala Asia 2004 di China. Indonesia mencatat kemenangan 2-1 atas Qatar yang merupakan Juara Piala Teluk 2004. Tragisnya lagi, kemenangan tersebut membuat pelatih Qatar, Phillipe Trousiere harus menerima pemecatan dari asosiasi sepakbola Qatar.
Sederetan fakta tersebut memang hanyalah catatan sejarah. Namun, hal itu menunjukkan bahwa tetap ada peluang bagi Indonesia untuk mengimbangi Oman dalam pertandingan nanti. Paling tidak, catatan tersebut bisa menjadi spirit bagi Charis Yulianto dkk agar tidak gentar menghadapi lawan yang memiliki kualitas lebih baik. (asp)
Monday, January 19, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment