Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) memang telah menentukan kickoff Superliga pada 12 Juli mendatang. Meski sudah memastikan awal kompetisi, masih ada yang kurang. Hal itu menyangkut jadwal. Hingga kemarin (18/6), BLI belum juga merilisnya.
Padahal, sebelumnya BLI berjanji merilisnya pada 7 Juni lalu. Memang, mereka sudah meralatnya. Kemudian, BLI berjanji mengumumkannya di saat manager meeting di Surabaya (17/6) lalu. Tapi, lagi-lagi mereka mengurungkannya.
"Jadwal akan kami rilis Kamis besok (hari ini, Red)," janji Joko Driyono, direktur kompetisi BLI, kepada Jawa Pos kemarin (18/6).
Menurut Joko, BLI sebenarnya sudah siap merilis jadwal saat manager meeting. Tapi, karena masih ada masukan dari klub, BLI menunda pengumumannya. Joko menambahkan, BLI ingin mengakomodasi usul klub. Sebab, masukan tersebut dinilai BLI sangat relevan.
"Tapi, tentunya tidak semua kami akomodasi. Sebab, kami tidak ingin merusak tatanan kompetisi," tutur Joko. Pria asal Ngawi itu menyebutkan, ada dua masukan penting dari klub. Pertama, mengenai keberatan klub akan sistem yang diterapkan BLI. Yakni, setiap klub menjalani jadwal pertandingan satu kandang, satu tandang. "Atas dasar saran klub, kami pun membuat jadwal dua home, dua away," ujar Joko.
Hanya, penerapan sistem itu berbeda dengan jadwal kompetisi Divisi Utama musim lalu. Joko menjelaskan, dua away itu nanti bisa dijalankan dalam satu pekan lebih. "Itu jelas beda dengan Divisi Utama lalu. Waktu itu kan dua away bisa dijalankan dalam tiga atau empat hari," ujarnya.
Masukan kedua terkait dengan penyelenggaraan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) di beberapa tempat. Salah satunya, pilkada di Jawa Timur. Hingga 23 Juli mendatang, Jawa Timur masih disibukkan dengan agenda pemilihan gubernur. Saat kesibukan itu berlangsung, izin kepolisian untuk mengadakan pertandingan sulit keluar. Di Jawa Timur, ada empat tim yang tampil di Superliga. Yakni, Arema Malang, Persik Kediri, Persela Lamongan, dan Deltras Sidoarjo.
"Nah, pilkada itu kan terjadi hampir menyebar di beberapa daerah. Bukan di satu daerah. Karena itu, kami tidak mengakomodasi semua masukkan klub. Kami hanya mencoba mengatur sebaik-baiknya," urai Joko. [jawapos]