"Apakah ini hanya bagian dari strategi promosi?" tanya seorang penelpon di sebuah talkshow yang berlangsung sore ini 22 April 2009. Tentu saja pertanyaan ini merujuk pada berita pencekalan Romeo Juliet di Jakarta dan Bandung yang semakin santer saja. Kami menjamin bahwa berita itu adalah sebuah kebenaran, karena mereka memang benar-benar berniat melakukannya. Namun, jika Panglima Viking, Ayi Beutik memutuskan untuk menyaksikan dahulu film ini baru kemudian berkomentar (lihat http://www.facebook.com/ext/share.php?sid=104954267032&h=CkGyI&u=TMPDP&ref=mf) sebuah sikap yang bagi saya sangat jantan ketimbang pilihan kekanak-kanakan yang diambil oleh mereka yang mengaku-ngaku sebagai wakil dari masyarakat Sunda, namun datang ke 21 dengan semangat mengancam serta siap melakukan kekerasan.
Dua pihak benar menekan dan mengancam akan melakukan apapun agar kami tidak jadi menayangkan Romeo Juliet yang telah susah payah kami kerjakan selama beberapa bulan belakangan. Jika mereka yang tidak mau nonton tapi justru memilih untuk ngamuk-ngamuk sebelum waktunya, kami siap meluangkan 2-3 tiket bagi masing-masing pihak agar bisa nonton dan kemudian berkicau lebih keras atau justru diam saja karena kami memang tidak menyudutkan siapa-siapa.
Yang di Bandung tolong diingat kalimat "Tolong bantu-bantu promosiin majalah saya," dan yang di Jakarta bisa mengingat kalimat "Ngopi aja dulu yuk, tar baru kita beresin," agar mereka ingat, bahwa sebenarnya kita berkawan....dan hanya kepentingan saja yang kemudian membuat kalian memusuhi karya yang belum kalian lihat ini.
Apapun, Romeo Juliet tetap siap menghentak Indonesia. Setelah menerima applause berturut-turut di Hongkong dan beberapa pemutaran terbatas, kini kami siap memberikan apa yang Indonesia belum pernah lihat dalam kurun 19 tahun terakhir.
SAUDARA-SAUDARA SEKALIAN......ROMEO JULIET DI BIOSKOP KEGEMARAN ANDA
0 komentar:
Post a Comment