Sunday, August 31, 2008

SUKSES TIMNAS HANYALAH MIMPI


Judul diatas bukan sebuah skeptisme dari penulis. Tapi mungkin sebuah kritik dibalik “kesuksesan” garuda memboyong piala kemerdekaan kemarin. Sebuah kemenangan dengan segudang catatan. Apa jadinya jika tim Libya tidak mogok bertanding. Bisa jadi Indonesia gagal menjadi juara. Belum lagi sebuah berita tentang Panpel yang gagal memenuhi target jumlah penonton. Seperti pernah ditulis rekan saya sebelum nya Laga PSSI masih layakkah ditonton..? mungkin itu menambah daftar catatan dari sebuah “kemenangan” tadi.


Cerita kelam sepakbola indonesia memang berpangkal pada satu muara. Uraian benang kusut ini berujung pada satu induk olahraga yang mengelolanya. PSSI. Ya carut marut persepakbolaan indonesia asal muasalnya adalah organisasi yang berkantor disekitaran GBK tersebut. Sejak sang ketua umum mendapat gelar baru disekolah prodeonya. Persepakbolaan indonesia seakan menuju sebuah jurang kehancuran.

Kompetisi yang kacau balau, kerusuhan suporter yang masih terjadi. Walaupun format kompetisinya diubah. Tetapi gelindingan bola salju menuju kematian sepakbola indonesia semakin deras.

Teringat ketika demo KSI 1 (25 maret 2008) dan KSI 2 (12 Mei 2008) teriakan rekan rekan kelompok suporter ini seakan hilang telan bumi. Strategi PSSI yang memang membiarkan riak riak demo tersebut ternyata berhasil. Pengda pengda yang sebelumnya juga aktif bersuara semakin tidak terdengar bunyinya. KEMANA KALIAN SAUDARAKU ????

ini bukan suara mewakili kelompok suporter, ini bukan suara untuk mewakili pengda ini suara dari penulis pribadi. Yang masih menginginkan sepakbola indonesia besar dikancah dunia. ROMBAK TOTAL PSSI KALAU TIM INDONESIA INGIN BERPRESTASI

salam buat rekan rekan aremania

Saturday, August 30, 2008

SEJARAH DAN RINCIAN GATHERING CORNEL

oleh panji kartiko
Sejarah CORNEL tidak terlepas dari dunia cyber dimana media yang satu ini menjadi saksi bisu terbentuknya CORNEL selama ini. Milenium ketiga menjadi pelopor bagi terbentuknya puluhan bahkan ratusan organisasi fans club suporter di masing-masing daerah di Indonesia.

Seakan menerapkan filsafat sebuah pohon dimana pertumbuhan suporter di Indonesia terus berkembang dan sanggup mencapai titik tertinggi. Kreatifitas suporter tidak hanya tersaji diatas lapangan namun juga merambah dalam dunia cyber.

Meski begitu dunia suporter Indonesia tidak selalu mulus 100% namun seringkali mendapat rintangan berupa friksi-friksi antar fans club suporter. Kenyataan inilah yang menjadi tantangan persepakbolaan Indonesia sampai dengan saat ini.

Lambat laun tanpa disadari mungkin kita tidak bisa dihadapkan pada kondisi dimana kita saling bertentangan satu sama lain secara konstan. Ada diantara kita yang pasti memiliki prinsip dimana persaudaraan dan persahabatan wajib dijunjung tinggi. Untuk Negeri yang memiliki motto Bhinneka Tunggal Ika kita wajib menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan sekalipun kita memiliki idealisme maupun latar belakang yang berbeda-beda.


Melalui sebuah proses yang boleh dikatakan tidak singkat dan dimulai dari berbagai alur terbentuklah CORNEL dari singkatan Community Relation Netter Liga Indonesia pada tanggal 20 Mei 2006 di salah satu kediaman Simpatisan Timnas Indonesia. Awalnya CORNEL terbentuk dari sebuah pertemuan antara Netter (Pengguna Internet) yang berasal dari Malang, Solo dan Semarang, mereka memiliki kesamaan tidak hanya sekedar hobby tetapi juga idealisme, pola pikir yang sama mengenai pentingnya persaudaraan antar suporter, dan menghindari provokasi, hujatan antar suporter yang masih berlangsung termasuk di dunia cyber sekarang ini.

Terbentuknya CORNEL bukanlah sekedar mewakili fans club suporter manapun. Visi CORNEL adalah sebagai mediator untuk proses terciptanya kondisi persuporteran Indonesia ke arah yang lebih baik, bukan sebagai kendaraan suporter manapun atau komoditas politik dan ekonomi dalam pengertian negatif.

Lewat beberapa lama CORNEL berkembang dan memiliki anggota tidak hanya dari 3 penjuru kota diatas namun sudah meluas hingga Jakarta, Kediri, Sleman, Jogja, Bantul, Palembang, Bandung, Tangerang, dll.

Untuk memperkokoh jalinan persahabatan antar suporter dan melakukan konsolidasi yang kuat dijajaran pengurus dan anggota diperlukan suatu ajang yang dapat mengumpulkan seluruh pengurus dan anggota didalam suatu kegiatan yang positif. Menindaklanjuti hal tersebut kami sebagai Pengurus CORNEL akan mengadakan GATHERING CORNEL 2008 dengan tema “One Unity for Indonesia”. Berikut kami sampaikan susunan action plan sebagai berikut :

Panitia Acara :

1. Ketua Helmy Atmaja
2. Sekretaris Arista
3. Bendahara Sony Maramis Mingkid
4. Perlengkapan Budi Raharjo, Mulyanto
5. Dokumentasi Irfan Fauzan
6. Acara Slamet Purwanto, Arief Rustawan

Waktu : Tanggal 1 s/d 2 November 2008

Tempat : Puncak – Bogor

Acara :
- Pembukaan Acara
- Perkenalan dan diskusi antar Pengurus dan anggota baru
- Futsal antar peserta
- Games dan hiburan
- Pemilihan Ketua dan pengurus baru CORNEL
- Pelantikan pengurus baru
- Door Prize
- Penutupan dan doa bersama

Biaya :

1. Pembuatan spanduk Acara @ Rp.250 ribu x 4 : Rp. 1,000,000.-
2. Pembuatan kaos peserta @ Rp.25 ribu x 100 orang : Rp. 2,500,000.-
3. Biaya dokumentasi photo & video : Rp. 1,500,000.-
4. Makan & snack @ Rp.52,500.(3x makan)- x 100 orang : Rp. 5,250,000.-
5. Biaya perlengkapan acara games & hadiah : Rp. 1,500,000.-
6. Biaya hadiah Door Prize : Rp. 3,000,000.-
7. Biaya transportasi subsidi bensin peserta konvoi motor : Rp. 1,500,000.-
8. Subsidi biaya transportasi wartawan olahraga : Rp. 1,000,000.-
9. Biaya sewa villa di puncak @ Rp. 750 ribu x 4 : Rp. 3,000,000.-


Total Biaya : Rp. 20,250,000.-


Demikian action plan dari Gathering CORNEL 2008 kami sampaikan agar transparansi anggaran acara dapat berjalan dengan baik. Terima Kasih.

Friday, August 29, 2008

Laga PSSI masih layakkah ditonton..?

oleh panji kartiko

Piala Kemerdekaan 2008 yang dimulai sejak 21 Agutus 2008, dengan mengundang timnas “kacangan” dari Myanmar, Kamboja, Brunei dan Libya (junior) ternyata tidak mampu dapat memancing animo para pencinta sepakbola nasional untuk datang berbondong-bondong datang ke Stadion Gelora Bung Karno Senayan.

Statement dari sang Sekjen PSSI yang mengatakan bahwa kualitas turnamen tersebut merupakan “kelas tinggi” dan masuk dalam kalender FIFA patut dipertanyakan, sebab pada awalnya saja sudah terdapat disharmonisasi antara PSSI dan Panpel. Bagian Media PSSI pernah meletupkan berita bahwa dua tim Amerika Selatan yaitu Independiente dan River Plate akan menjadi peserta turnamen Piala Kemerdekaan, yang beberapa hari kemudian dibantah oleh Panpel Penyelenggara bahwa hal tersebut tidak benar karena terbentur peraturan FIFA yang mengharuskan pemberitahuan 60 hari sebelumnya untuk setiap turnamen internasional antar benua.



Sebenarnya strategi panpel yang menghadirkan Timnas A & B sejak awal pertandingan sudah cukup benar untuk memancing antusiasme penonton, tapi sayang hal tersebut tidak berjalan sempurna karena pada laga tersebut hanya ditonton ratusan orang saja. Miris memang kalau melihat fakta tersebut diatas, kenapa turnamen internasional malah kalah dengan turnamen antar kampong (tarkam) yang dapat menghadirkan penonton atau supporter ribuan orang. Ada yang salah kalau begini jadinya ?

Kualitas promosi dari panpel piala kemerdekaan memang secara kuantitas lebih mengebu-gebu dalam melakukan startegi kampanye, dengan membuat 500 buah spanduk yang disebar di sekitar senayan serta wilayah kota Jakarta lainnya. Tapi hal tersebut hanya sekedar “macan ompong” kalau tidak dibantu dengan acara-acara kreatifitas dengan melibatkan media cetak dan elektronik. Strategi pemberian pernak-pernik timnas Indonesuia dalam pembuatan acara kuis bertemakan piala kemerdekaan dan opini terbaik bagi pembaca tabloid olahraga pernah beberapa kali penulis lakukan pada saat mengkampanyekan Piala Asia 2007, dan hal tersebut cukup efektif dengan ditambah bumbu kualitas turnamen yang cukup baik.

Strategi jitu dari PSSI yang melibatkan jajaran fans club supporter dalam diskusi dan kerjasama penggalangan massa penonton, pada laga turnamen Piala Kemerdekaan 2008 ini seakan dilupakan atau bahkan cenderung diabaikan, sehingga ada kesan PSSI tidak mau menjalin hubungan baik lagi dengan para supporter. Hal ini tentunya ditanggapi dengan negative oleh para “pentolan” supporter sehingga secara tidak langsung mereka tidak akan aktif ikut mengkoordinir pasukannya masing-masing. Bisa kita lihat sendiri minimnya spanduk-spanduk dan mobilisasi supporter fans club pada ajang Piala Kemerdekaan ini, sehingga terkesan pertandingan Piala Kemerdekaan ini hanya sebagai ajang latihan saja dan tidak ada greget atmosfir gegap gempita dukungan supporter di sepanjang pertandingan.

Tempat / venue pertandingan Piala Kemerdekaan yang dilaksanakan di Jakarta dengan kualitas peserta turnamen dengan kualitas pas-pasan tentu tidak akan mampu menarik animo penonton Jakarta yang heterogen dan kritis. Perlu dipikirkan lagi untuk memutar laga pertandingan timnas ke berbagai daerah mulai dari Semarang, Solo, DIY, Surabaya serta Malang yang mempunyai sentra masyarakat gila bola dan tentunya haus akan pertandingan sekelas Internasional yang melibatkan timnas Indonesia.

Pemilihan waktu dan hari pertandingan juga merupakan salah satu faktor penghambat animo masyarakat bola Indonesia, karena pertandingan dilaksanakan pada saat larut malam (mulai jam 18.30 dan diakhiri pertandingan terakhir s/d 23.00). Yang lucunya lagi panpel malah meniadakan pertandingan pada hari Sabtu – Minggu, padahal seharusnya pada hari tersebut panpel “gas poll” untuk menghadirkan penonton semaksimal mungkin, karena merupakan waktu kosong/ libur sehingga dapat memancing minat penonton. Tentunya masalah tersebut terjadi karena turnamen Piala Kemerdekaan ini dilaksanakan secara mendadak, atau terburu-buru (atau malah kurang serius) sehingga tidak mampu melakukan koordinasi dengan pihak pengelola stadion, sehingga stadion lagi-lagi malah disewakan pada acara non olahraga.

Untuk ukuran menghadirkan sponsor resmi sekualitas Pertamina, panpel memang patut diacungi jempol, tetapi apakah sponsor akan tertarik apabila turnamen tersebut sangat miskin akan hadirnya penonton? Meskipun hal tersebut dapat ditutupi dengan adanya siaran langsung di RCTI dan Global TV, saya rasa risiko reputasi dari turnamen sekualitas Piala Kemerdekaan tentunya akan terjun bebas kearah yang buruk, karena dianggap tidak menarik dan tidak mampu menampilkan efektivitas citra baik dari produk-produk yang ditampilkan oleh Sponsor. Jadi pertanyaan yang perlu diapungkan saat ini adalah, masih layakkah laga PSSI ditonton..??


Regards
Panji Kartiko SH
Penasehat Pasoepati Jabotabeka
Penasehat CORNEL

Thursday, August 28, 2008

JADWAL PIALA AFF 2008

Drawing AFF Suzuki Cup 2008 sudah dilakukan pada 27 Desember 2007 di Jakarta. Indonesia mendapat kehormatan sebagai tempat dilakukan undian tersebut setelah menyisihkan Vietnam dan Thailand yang masuk nominasi tuan rumah drawing.

Undian tersebut dibagi dalam dua sesi, yakni undian untuk babak kualifikasi dan putaran final alias babak penyisihan grup.

Babak kualifikasi akan diikuti oleh lima negara yang ranking dunianya terendah. Kamboja akan menjadi tuan rumah duel yang berlangsung 17 Oktober hingga 25 Oktober 2008.

Juara dan runner-up babak kualifikasi itu akan tergabung dengan enam negara yang sudah lolos ke putaran final, yakni Singapura selaku juara bertahan, Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam dan Myanmar.


Sementara itu untuk putaran final yang bergulir 5 Desember hingga 28 Desember 2008, dilakukan di dua tempat. Indonesia akan menjadi tuan rumah Grup A, dan Thailand tuan rumah Grup B.

Juara dan runner-up masing-masing grup akan maju ke babak semifinal. Seperti pada dua perhelatan sebelumnya (2002 dan 2004), babak semifinal dan final akan menggunakan sistem home and away.

Berikut jadwal lengkap AFF Suzuki Cup 2008

- Babak Kualifikasi: berlangsung di National Olympic Stadium, Phnom Penh

Diikuti lima negara di mana Kamboja sebagai tuan rumah. Pesertanya: Filipina, Timor Leste, Kamboja, Laos dan Brunei Darussalam

Jadwal:

17 Oktober 2008

1. Filipina vs Timor Leste
2. Kamboja vs Laos

19 Oktober 2008

1. Timor Leste vs Kamboja
2. Brunei vs Filipina

21 Oktober 2008

1. Filipina vs Laos
2. Timor Leste vs Brunei

23 Oktober 2008

1. Laos vs Brunei
2. Kamboja vs Filipina

25 Oktober 2008

1. Brunei vs Kamboja
2. Laos vs Timor Leste

- Putaran final

Grup A (berlangsung di Gelora Bung Karno): Indonesia, Singapura, Myanmar, runner-up babak kualifikasi

Jadwal:

5 Desember 2008

1. Singapura vs Runner-up babak kualifikasi
2. Indonesia vs Myanmar

7 Desember 2008

1. Singapura vs Myanmar
2. Rnner-up babak kualifikasi vs Indonesia

9 Desember 2008

1. Myanmar vs Runner-up babak kualifikasi
2. Indonesia vs Singapura

Grup B (berlangsung di Bangkok): Thailand, Malaysia, Vietnam, Juara babak kualifikasi

Jadwal:

6 Desember 2008

1. Malaysia vs Juara babak kualifikasi
2. Thailand vs Vietnam

8 Desember 2008

1. Malaysia vs Vietnam
2. Juara babak kualifikasi vs Thailand

10 Desember 2008

1. Vietnam vs Juara babak kualifikasi
2. Thailand vs Malaysia

- Semifinal (sistem home and away)

16 Desember 2008: Runner-up Grup A vs Juara Grup B
17 Desember 2008: Runner-up Grup B vs Juara Grup A

20 Desember 2008: Juara Grup B vs Runner-up Grup A
21 Desember 2008: Juara Grup A vs Runner-up Grup B

- Final (sistem home and away)

24 Desember 2008 dan 28 Desember 2008 [kompas]

Persis Bereskan Rekrutmen Moekwelle


Asisten manajer tim Persis Solo, Isnugroho menyatakan manajemen telah menyelesaikan tugas rekrutmen pemain asing Moekwelle Ebwanga Sylvainma. Baik urusan kontrak maupun administrasi pendaftaran ke Badan Liga Indonesia (BLI) sudah beres.

Jadi gelandang kelahiran Prancis ini pada lanjutan kompetisi Divisi Utama 2008 mendatang sudah bisa diturunkan. “Moekwelle sudah beres, nggak ada masalah. Dia pasti bergabung dengan tim Laskar Sambernyawa,” jelas Isnugroho. Sementara pemain asing yang lain, manajemen masih akan menunggu rekomendasi dari pelatih Eduard Tjong. Kebetulan beberapa hari lalu dia menyodorkan dua nama, tapi satu lainnya gagal direkrut.

Tentang lima pemain asing yang ada di mess, kini masih dalam status mengikuti tes. Untuk memroses mereka, manajemen menunggu keputusan pelatih. Sesuai rencana Eduard Tjong masih akan melakukan ujicoba untuk menentukan sikapnya terhadap pemain asing pelamar.

Mereka masing-masing Marchia Malock (Kamerun/PSLS Loukseumawe), Eric Armand (Kamerun/Astreo FC Douala), dan Morris do Hook (Kamerun), Luis Edmundo Duran Riquelme (Cili/Mitra Kukar) dan Ndo Jean Paul (Kamerun/ Gaspa Palopo).

Bergabungnya Moekwelle di tim Persis mendapat sambutan hangat Imam Rochmawan Cs. Karena pemain yang tahun lalu sudah membela Laskar Sambernyawa ini dipastikan tidak perlu beradaptasi lagi.

Ia bisa langsung bergaul akrab dengan pemain yang sudah ada seperti kiper Wahyu Tri Nugroho maupun stoper Wahyu Wijiastanto. Dan saat mengikuti latihan di stadion Sriwedari hal itu pun sudah terlihat.
[KR]

Sunday, August 24, 2008

PERSIS Batal Pinang Belibi

Persis Solo akhirnya membatalkan niatnya merekrut Didier Belibi, karena mantan striker Persegi Bali FC ini dinilai banyak tuntutan. Selanjutnya pelatih Persis Eduard Tjong fokus menggaet gelandang Moekwelle Ebwangga, guna memperkuat lini tengah tim Laskar Sambernyawa.

Edo membenarkan batalnya merekrut Belibi, karena Persis tak mungkin memenuhi berbagai tuntutan yang diajukan. Daripada di kemudian hari menimbulkan banyak masalah, lebih baik batal. Ia masih akan berupaya mencari pemain lain guna menajamkan barisan depan. “Ya, untuk Belibi batal saja. Kami akan mencari yang lain,” ujarnya.

Dari dua nama pemain asing yang direkomendasi, tampaknya Moekwelle paling berpeluang masuk. Nama pemain yang tahun lalu juga memperkuat Persis ini telah dikirimkan ke BLI, guna mengejar batas akhir pendaftaran tahap kedua.

PERSIS SIAPKAN UJI COBA

sementara itu, Dalam menggelar latihan fisik, Persis harus menggunakan dua lapangan yakni stadion Sriwedari dan lapangan Banyuanyar. Karena dalam pekan ini untuk sore hari stadion Sriwedari dipakai untuk kompetisi Suratin. Alternatifnya Imam Rochmawan Cs harus beralih lapangan Banyuanyar. Jika kompetisi Piala Suratin sudah berakhir, latihan akan tersentral lagi di stadion Sriwedari.

Pada latihan kemarin, selain menggelar program fisik Eduard Tjong juga menyisipi games. Hal ini untuk menilai permainan atau sentuhan bola Ndo Juan Paul yang sebelumnya merumput Persipare. Edo belum mau memberikan komentar tentang kualitas pemain itu. Ketiga pemain asing, termasuk Moekwelle akan dilihat secara terbuka pada pertandingan ujicoba baik oleh jajaran pelatih maupun manajemen.

Friday, August 22, 2008

MARHABAN YA RAMAMADHAN

MOMEN UNTUK PERUBAHAN

Ramadhan 1429 H sebentar lagi menjelang, bulan yang lebih mulia dari seribu bulan itu bagi umat mulim sebentar lagi datang. Puasa menurut caknun di ibaratkan air khomer atau arak, seperti halnya haji air madu, zakat air susu. Kenapa arak? Bukankah itu haram. Sebenarnya bukan dari segi hukum halal haram nya tapi dari prosesnya. Arak di ciptakan dari proses peragian, seperrti hal nya tape (wadagnya halus) yang berasal dari singkong yang (wadag keras) peragian puasa juga seharusnya bisa membuat hati yang keras membatu bisa halus seperti tape. Itulah pemaknaan puasa secara sederhana.

Dalam kehidupan 11 bulan kita terus menerus sibuk mencari sesuatu yang mungkin sesungguhnya tidak kita bawa nantinya. Dan kiranya satu bulan cukup untuk sedikit menghela nafas, sedikit keluar dari pusaran riuh rendah dunia, sedikit “ngaso” sejenak dari jeratan jeratan kehidupan yang menghalalkan segala cara. “Raup” (cuci muka) air ramadhan mungkin bisa membuat kita yang selama ini salah (baik tahu kalau dirinya sedang salah, ataupun tidak tahu / merasa dirinya sedang salah) yang kita punya bisa berganti dengan kebenaran yang dilahirkan di hari hari Idul fitri nanti.

Maka ijinkan saya pribadi sebagai pengelola situs ini mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1429 H. mohon maaf jika ada kesalahan selama ini.

Dan monggo dinikmati Renungan nya Emha Ainun Nadjib berikut ini

Puasa: Menuju Makan Sejati
(Emha Ainun Nadjib - Budayawan)

Puasa itu jalan sunyi
Tersedia makanan tapi tak dimakan
Tersedia kursi tapi tak diduduki
Tersedia tanah tapi tak dipagari/

Puasa itu jalan sunyi
Menggambar tapi tak terlihat
Bernyanyi tapi tak terdengar
Menangis tapi tak diperhatikan/

Puasa itu jalan sunyi
Menjadi tanpa eksistensi
Pergi menuju kembali
Hadir tapi tak dikenali

ILMU Rasulullah Muhammad, "hanya makan ketika lapar dan berhenti makan sebelum kenyang", telah menjadi pengetahuan hampir setiap pemeluk Agama Islam, tetapi mungkin belum menjadi ilmu. Puasa demi puasa, Ramadlan demi Ramadlan beserta fatwa demi fatwa yang senantiasa menyertainya dengan segala kerendahan hati harus saya katakan belum cukup mengantarkan kita dari permukaan pengetahuan menuju kedalaman ilmu.

Ada jarak yang tak terkirakan antara pengetahuan dengan ilmu, meskipun khasanah kebahasaan kita dengan kalem menyebut ilmu pengetahuan di lembaran-lembaran kamusnya. Dengan berkunjung ke sebuah museum, kita bisa memperoleh pengetahuan tentang sebilah pedang, lengkap dengan semua data tentang panjang-lebarnya, asal-usul sejarahnya, serta logam suku cadangnya, termasuk berapa kepala yang dulu pernah dipenggalnya.

Tetapi, ilmu baru terjadi tatkala pedang itu telah menyatu dengan tangan kita. Bukan saja kita sanggup menggenggamnya dan mendayagunakannya dengan seribu teknik silat; lebih dari itu ilmu ditandai oleh realitas menyeluruh, di mana pedang itu telah menjadi bagian dari diri kita, bagian dari badan kita, akal pikiran kita, emosi hati kita, termasuk budi dan kearifan jiwa kita.

Pengetahuan barulah tataran terendah dari persyaratan mutu dan aktualitas eksistensi mahluk yang bernama manusia. Tetapi, ilmu pun belumlah "langit" tertinggi dalam kosmos "ahsani taqwin" sebaik-baik mahluk - manusia. Sebab, ilmu pedang bisa merupakan awal mula dari tertikamnya dada seseorang. Oleh karena itu, di atas ilmu si penggenggam kebenaran ada langit lebih tinggi yang bernama hubb atau cinta.

Cinta adalah rem, pembijak, pengatif, yang terkandang nikmat terkadang sakit, bagi kemungkinan pembunuhan atau permusuhan yang dipotensialkan oleh ilmu pedang. Ini berlaku pada skala mana pun, di kesempitan pergaulan sehari-hari hingga di keluasan peradaban.

Adapun jika ilmu jika penghayatan akan kebenaran, bersenyawa, bekerja sama, berkoperasi, berposisi, dan berkelangsungan intermanagable, atau denan kata lain "bersuami-istri dengan hubb" atau cinta maka tercapailah tataran "taqwa".

Tanpa itulah target puasa. Taqwa itulah cakrawala perjalanan kemusliman manusia. Taqwa lebih tinggi dari nilai kebenaran dan nilai cinta. Apalagi dibandingkan tataran norma, hukum formal, adat, serta tabung-tabung formal kultural lainnya dalam komunitas atau kejamaahan umat manusia. Taqwa itu suatu atmosfer yang bukan main menyejukkan,menenteramkan, dan membahagiakan, yang terletak di garis kemungkinan
"liga rabb", yakni kemungkinan pertemuan hamba-hamba hina dina macam kita ini dengan Allah. Sekarang bisalah kita membandingkan, apa beda kemungkinannya jika pedang berada di tangan orang berpengetahuan, dengan jika ia tergenggam di tangan orang berilmu saja, atau jika ia tergenggam di tangan orang yang bercinta saja dengan jika ia tergenggam di tangan orang yang bertaqwa.

Kemudian gampanglah bagi kita untuk memproyeksikan: jika pedang itu adalah kekuatan fisik, adalah kekuasan politik, adalah modal dan peluang ekonomi, adalah pasal-pasal hukum, atau apa pun saja. Gampanglah kita perhitungkan: terjaditikaman, siapa yang menikam dan yang tertikam, seberapa dahsyat akibat sejarah dari ketertikaman itu, ataukah mungkin berlangsung suatu ketaqwaan peradaban, di mana pedang tak pernah
menikam, di mana ketajaman pedang ditaqwai untuk hanya menguak kesejahteraan dan kebahagiaan bersama.

Makan yang sejati

Rasanya tak enakuntuk memuji-muji Muhammad. Ada situasi psikologis tertentu dalam pergaulan teologis dan kultural di lapangan integrasi nasional kita, yang menjadi sumber ketidakenakan tersebut. Sepenuhnya saya memahami itu. Secara kultural, untuk situasi semacam itu, saya harus pelti" pujian. Tetapi, dalam konteks ilmu kita tidak
bisa menemukan argumentasi apa pun untuk melakukan hal yang sama. Tidak kebetulan bahwa arti harfiah kata "Muhammad adalah juga yang terpuji". Apa yang ingin saya lakukan dengan tulisan ini hanyalah mencicil landasan rasional agar kita berhak menyebut rasul terakhir itu dengan Muhammad. Kalau tak cukup pengetahuan dan ilmu, syukur cinta dan ketaqwaan, maka jika kita memanggilnya dengan mesra "Ya Muhammad
kekasih", rasanya kosong, tak ada muatannya. Muhammad menolehkan kepalanya dan melirikkan bola matanya ke arah kita, tetapi hati, nalar dan budinya tak ikut merasa terpanggil, karena panggilan kita memang tanpa nalar, hati dan budi. Beliau pasti kecewa.

"Makan hanya ketika lapar, dan berhenti makan sebelum kenyang" Adalah formula tentang kesehatan hidup. Tak hanya menyangkut tubuh, tapi juga keseluruhan mental sejarah. Ia adalah contoh soal lebih dari sekadar teori keilmuan tentang keefektifan dan efisiensi.

Selama ini pemahaman-pemahaman nilai budaya kita cenderung mentabukan perut. Orang yang hidupnya terlalu profesional dan hanya mencari uang, kita sebut "diperbudak oleh perut". Para koruptor kita gelari "hamba perut" yang mengorbankan kepentingan negara dan rakyat demi perutnya sendiri.

Padahal ia bukanlah hamba perut. Sebab, kebutuhan perut amat sederhana dan terbatas. Ia sekadar penampung dan distributor sejumlah zat yang diperlukan untuk memelihara kesehatan tubuh.

Perut tak pernah mempersoalkan, apakah kita memilih nasi pecel atau pizza, lembur kuring atau masakan Jepang.

Yang menuntut berlebih pertama-tama adalah lidah. Perut tidak menolak untuk disantuni dengan jenis makanan cukup seharga seribu rupiah. Tetapi, lidah mendorong kita harus mengeluarkan sepuluh ribu, seratus ribu, aau terkadang sejuta rupiah.

Mahluk lidah termasuk yang menghuni batas antara jasmani dengan rohani. Satu kaki lidah berpijak di kosmos jasmani, kaki lainnya berpijak di semesta rohani. Dengan kaki yang pertama ia memanggul kompleks tentang rasa dan selera; tak cukup dengan standar 4 sehat 5 sempurna, ia membutuhkan variasi dan kemewahan. Semestinya cukup di warung pojok pasar, tapi bagian lidah yang ini memperkuda manusia untuk mencari
berbagai jenis makanan, inovasi dan paradigma teknologi makanan, yang dicari ke seantero kota dan desa. Biayanya menjadi ratusan kali lipat.

Dengan kaki lainnya lidah memikul penyakit yang berasal dari suatu dunia misterius, yang bernama mentalitas, nafsu, serta kecenderungan-kecenderungan aneh yang mensifati budaya manusia. Makan,yang dalam konteks perut hanya berarti menjaga kesehatan, di kaki lidah itu diperluas menjadi bagian dari kompleks kultur, status sosial, gengsi, feodalisme, kepriyayian, serta penyakit-penyakit kejiwaan komunitas manusia lainnya.

Kecenderungan ini membuat makan tidak lagi sejati dengan konteks perut dan kesehatan tubuh, melainkan dipalsukan, dimanipulir atau diartifisialkan menjadi urusan-urusan kultur danperadaban, yang biayanya menjadi amat, sangat mahal. Budaya artifisialisasi makan ini dieksploitasi dan kemudian dipacu oleh etos industrialisasi segala
bidang kehidupan, serta disahkan oleh kepercayaan budaya, bahwa harus senantiasa ada proses kreatif: orang menyelenggarakan modifikasi budaya makan, pembaruan teknologi konsumsi, jenis makanannya, panggung tempat makannya, nuansanya, lagu-lagu pengiringnya, pewarnaan meja kursi dindingnya hingga karaokenya.

Artifisialisasi budaya makan itu akhirnya juga menciptakan berbagai ketergantunan manusia, sehingga agar selamat sejahtera dalam keterlanjuran ketergantungan itu, manusia bernegosiasi di bursa efek,menyunat uang proyek, memborong gunung-gunung dan hutan-hutan, bahkan berperang dan membunuh satu sama lain.
Padahal perut hanya membutuhkan "makan ketika lapar dan berhenti makan sebelum kenyang".

Maka yang bernama "makan sejati" ialah makan yang sungguh-sungguh untuk perut. Adapun yang pada umumnya kita lakukan selama ini adalah "memberi makan kepada nafsu".

Perut amat sangat terbatas dan Allah mengajarinya untuk tahu membatasi diri. Sementara nafsu adalah api yang tak terhingga skala perbesaran atau pemuaiannya. Jika filosofi makan dirobek dan dibocorkan menuju banjir bandang nafsu tak terbatas, jika ia diartifisialkan dan dipalsukan dan tampaknya itulah salah satu saham utama beribu konflik dan ketidakadilan dalam sejarah umat manusia maka sesungguhnya itulah
contoh paling konkret dari terbunuhnya efisiensi dan keefektifan.

Rekayasa budaya makan pada masyarakat kita, dari naluri sehari-hari hingga aplikasinya di pasal-pasal rancangan pembangunan jangka pendek dan jangka panjang, mengandung inefisiensi atau keborosan dan keserakahan, yang terbukti mengancam alam dan kehidupan manusia sendiri; di samping sangat tidak efektif mencapai hakikat tujuan makan itu sendiri.

Kebutuhan sejati

Aktivitas puasa selalu diartikan - dan memang benar demikian - sebagai peperangan melawan nafsu. Cuma barangkali karena pengetahuan dan ilmu kita tentang musuh yang harus diperangi itu tidak bertambah, maka strategi dan taktik perang kita pun kurang berkembang.

Kalau kita mendengar tentang nafsu makan, asosiasi kita menunjuk ke makan, bukan ke nafsunya. Maka ketika istri kita ke pasar, yang dibeli terutama adalah pesanan-pesanan nafsu, bukan kapasitas kebutuhan makan yang diperlukan. Setiap pelaku puasa punya pengalaman untuk cenderung mendambakan dan menumpuk berbagai jenismakanan dan minuman sepanjang hari, kemudian ketika saat berbuka tiba, ia baru tahu, bahwa perut sama sekali tidak membutuhkan sebanyak dan semewah itu.

Pelajaran yang diperoleh dari peristiwa semacam itu seharusnya adalah kesanggupan memilahkan antara dorongan nafsu dengan kebutuhan makan. Kegiatan puasa jadinya bukanlah pertempuran melawan "tidak boleh makan" atau "tidak adanya makanan", melainkan melawan nafsu itu sendiri yang menuntut pengadaan lebih dari sekadar makanan.

Puasa adalah penguraian "nafsu" dari "makan". Untuk tidak makan dari subuh hingga maghrib, putra kita yang baru duduk di kelas III Sekolah Dasar saja pun sudah sanggup. Untuk "tidak makan" jauh lebih gampang dan ringan dibanding untuk "tiak bernafsu makan", terutama bagi para penghayat "makan yang sejati".

Seorang Sufi yang taraf pergaulannya dengan makan tinggal hanya berkonteks kesehatan tubuh, dalam hidupnya ia tak pernah lagi ingat makan, kecuali ketika perutnya lapar. Ia bukan merekayasa untuk hanya makan ketika lapar, tapi memang betul-betul sudah tak ingat makan sampai perutnya mengingatkan, bahwa ia lapar.

Untuk ingat lapar, cukup perut yang melakukannya, tapi untuk berhenti makan sebelum kenyang, manusia memerlukan dimensi-dimensi rohani tinggi kemanusiaannya untuk mengingatnya. Ia memerlukan nalar ilmu kesehatan tentang makan yang sehat, yakni tentang kurang dan tak lebih. Ia juga memerlukan ilmu dan kearifan yang lebih tinggi untuk melatih ketepatan kapasitas makan, agar ia memperoleh ketepatan pula dalam aktivitas "makan" yang lain di bidang-bidang kehidupan yang lebih luas.

Dalam pelajaran keaktoran teater, ada metoda "biasakan makan minum yang pas, agar dalam bermain drama engkau tidak overacting dan juga tidak underacting."

Padahal ilmu "makan sejati" atau "makan pas"-nya Rasulullah Muhammad juga berlaku untuk segala makan dalam kehidupan.
Kita masuk ke toko serba ada dengan segala gemerlap yang tidak memanggil-manggil kebutuhan kita, melainkan mengundang nafsu kita. Saya mohon maaf, bukan saya bermaksud mematikan nafkah para pedagang, tetapi bermilyar-milyar rupiah dikeluarkan orang untuk membeli pelayanan atas nafsu, bukan pelayanan atas kebutuhan.

Program-program pembangunan kita memacu tahyul; mengetalasekan beribu-ribu jenis konsumsi yang tak sejati, yang sebenarnya belum tentu dibutuhkan oleh konsumen. Iklan-iklan industri adalah kendaraan budaya yang mengangkut jutaan manusia dari terminal kebutuhan ke terminal nafsu, dari kesejatian dan kepalsuan. Mereka dicetak untuk merasa rendah atau bahkan merasa tak ada, apabila tidak memiliki celana model ini dan kosmetika model itu. Merk-merk dagang adalah strata tahyul dan klenik.
Para pasien di rumah sakit budaya tinggi, budaya gengsi, budaya kelas priyayi, menyerbu warung-warung status modernitas tidak untuk membeli barang, melainkan membeli anggapan-anggapan tentang barang.
Salah satu wajah dunia industri modern adalah tahyul konsumtifisme, yang menjadi sumber dari berbagai konflik serius di bidang persaingan ekonomi, pergulatan kekuasaan politik hingga penyelewengan hukum.
Ini adalah kata-kata "purba", yang terasa lucu dan naif untuk diperdengarkan. Tapi, tak bisa kita menghapusnya, karena setiap orang - setidaknya beberapa hari menjelang ajalnya - akan mendengar kata-kata semacam itu dari lubuk hati dan kesadarannya sendiri.

Puasa mengajarkan dan melatih pelaku-pelakunya untuk makan, untuk memiliki sejumlah uang dan kekayaan, untuk bersedia menggenggam kekuasaan, untuk menjadi ini-itu atau melakukan apa pun saja hanya ketika benar-benar dalam keadaan "lapar sejati", bukan dalam keadaan "merasa lapas karena nafsu".

Jika orang menjalankan puasa dengan pengetahuan, ilmu, cinta, dan ketaqwaan, ia akan terlatih untuk bertahan pada "makan yang sejati". Yakni, terlatih untuk mengambil jarak dari nafsu. Terlatih untuk tidak melakukan penumpukan kuasa dan milik, tidak melakukan monopoli,
ketidakadilan, serta penindasan, karena telah diketahui dan dialaminya,bahwa itu semua adalah "makanan palsu".

/Tetapi, alangkah sedihnya menyaksikan, betapa dunia ini diisi oleh banyak manusia yang tak henti-hentinya makan, padahal ia tak lapar, serta oleh banyak manusia yang tak habis-habisnya makan, padahal ia sudah amat kekenyangan./

Untunglah, bahwa bagi para pelaku puasa sejati, kesabaran untuk
menyaksikan keburaman hidup semacam itu bisa justru meningkatkan
perolehan kemuliaan dan kesejatiannya.




Wednesday, August 20, 2008

MERCHANDISE PASOEPATI

dalam rangka menyambut musim liburan pulang kampung dan touring ke puncak november nanti pasoepati jabodetabek berencana membuat jaket dan syal.
berikut desain nya

Ket untuk jaket di dada sebelah kanan nantinya akan ada logo solo spirit of java tapi blm sempat ditambahkan di gambar ini
untuk harga
syal 40 ribu
jaket 100 ribu
jaket + syal 125 ribu

info hubungi tejo 085693533809

pasoepati di titik nol kilometer

2 laga tandang dan 2 laga kandang dengan poin 0. adalah sebuah prestasi yang miris buat persis solo. luapan kekecewaan pasoepati sebagai salah satu elemen penting dalam tim ini membuncah ketika partai kandang ke 2 melawan perseman itu. lemparan ke BIS yang para mengangkut punggawa tim samberyawa tersebut bahkan terjadi. menurut pengakuan salah seorang rekan disolo bahkan sopir bus sempat mengejar pelaku pelemparan. rentetan peristiwa di manahan senin 18 agustus kemarin mungkin adalah sebuah represntasi kekecewaan pasoepati terhadap tim yang didukungnya.

patut disesali memang, suporter dengan ciri khas warna merah ini berbuat rusuh di manahan. walaupun tidak terlalu besar pelemparan bis tadi menandakan sebuah kemuduran bagi pasoepati. suporter yang selama ini di kenal santun. suporter yang sempat menjadi panutan para suporter lainnya, suporter yang loyal mendukung tim manapun saja yang bertanding disolo walaupun akhirnya harus beberapa kali dibuat kecewa oleh tim yang didukungnya tersebut.

PASOEPATI DITITIK NOL
memori 8 tahun silam ketika pasoepati berdiri dengan heroiknya manahan penuh dengan warna merah warna kebanggaan tim pelita jaya kala itu. hampir seluruh sisi lapangan selalu terisi penuh dengan suporter yang berlambangkan anak panah tersebut. tapi seiring dengan waktu warna merah manahan mulai tergerus antusiasme warga solo unttuk menyaksikan timnya bertanding mulai surut. walapun tidak habis total tapi manahan bukan lagi kuburan yang angker bagi tim tamu. ditambah lagi dengan persis yang hanya menggunakan materi seadanya, animo masyarakat solo kembali berkurang total. ini saatnya memulai kembali dari titik 0. " pasoepati saat ini mengalami kemunduran dan tidak masalah jika kita harus mulai dari nol lagi"ungkap pete, dikutip dari pasoepati.net. ya kita memang harus berangkat dari 0 lagi. dirigen baru, tim baru dan sebuah era baru bagi pasoepati.
mungkin kita butuh sosok seperti mayor,gondrong,prapto koting versi baru.
terngiang ucapan dari bambang haryanto salah satu pentolan pasoepati kala itu. sebuah kemunduran bagi pasoepati kalau masih menginginkan mayor untuk kembali bergabung bersama pasoepati. benar ucapan pak bambang, kita butuh sebuah regenarasi, kita butuh sosok sosok baru yang bisa membuat nama pasoepati kembali seperti dulu. mungkin tak perlu nama besar tapi perlu seorang yang loyal. Sosok Pete yang menggantikan gondrong menjadi dirigen memang notabene adalah produk lama pasoepati. akan tetapi stigma dirigen pasoepati adalah gondrong sudah terlanjur melekat dibenak rekan rekan solo semuanya. tugas berat tentu diemban pete untuk bisa terus mengajak pasoepati bernyanyi sepanjang 90 menit.

PROPAGANDA LEWAT MEDIA
apa yang membuat besar pasoepati 8 tahun yang lalu. media. ya media setidaknya berperan besar untuk mengangkat nama pasoepati. hampir setiap minggu salah satu tabloid olehraga terbesar indonesia memuat tentang pasoepati. belum lagi koran lokal solo yang menyediakan spase khusus untuk menuangkan uneg - uneg para pasoepati. dulu kita belum punya media website. tapi pasoepati bisa besar sekarang kenapa kita bisa kalah besar dibanding dulu? lupakan dengan materi tim yang seadanya lupakan tentang kondisi persis yang terpuruk didasar klasemen. jawab dengan hati nurani kenapa kita menyebutkan diri kita bahwa kita pasoepati?? kita pernah lebih parah dari kondisi sekarang, dimana saat itu kita tidak punya tim. tapi pasoepati tidak luntur dari diri kita karena memang pasoepati adalah ROH dari jiwa kita. pasoepati kita letakkan sebagai sebuah kebanggaan selain agama dan keluarga kita. baju bertulisakn pasoepati adalah sebuah kebanggan untuk kita pakai disetiap saat di setiap waktu.
lalu kemana kita saat ini???
meninggalkan tim ketika kondisi persis sedang carut marut. melempari para pemain karena tidak puas atas perfomanya. atau enggan untuk kembali memarahkan manahan karena terpuruk didasar klasemen. rasa salut penulis untuk para rekan rekan di solo yang masih setia untuk mendukung persis secara positif. karena kondisi yang tidak memungkinkan pasoepati jabodetabek tentu hanya bisa mendukung lewat doa dan tulisan tulisan ini.

KORWIL DUNIA MAYA
sebuah ajakan untuk memulai kembali sebuah generasi pasoepati terlontar dari nacha admint pasoepati.net. mungkin hanya ini yang bisa paoejak lakukan menjadi suporter posting. hanya bisa mensuport tim dari dunia per-www-an ini. tapi kalau memang dari sini bisa tercipta embrio baru pasoepati kenapa tidak. Joglosemar jabotabek, Cornell adalah salah satu kelompok suporter yang terbentuk dari sebuah hubungan pertemanan dari dunia internet. dan bukankah di dunia maya semua bisa kita satukan..... bahkan sampai dibelahan dunia manapun. banyak konsep mungkin yang bisa kita dapat untuk memajukan pasoepati dari rekan yang nun jauh disana. tinggal bagaimana rekan - rekan disolo bisa mengimplemantasikannya dalam tindakan nyata. ungkin kita tidak bisa mendukung persis berlaga di manahan tapi kita bisa terus untuk mengibarkan bendera pasoepati kita dimana pun kita berada.
marai kwan kita berangkulan......

Klasemen Divisi Utama

klasemen divisi utama dan daftar pencetak gol klik disini <<<<<<====

Wilayah Timur

Klub

M

W

D

L

P

Persebaya

8

6

1

1

19

Persibom

7

5

1

1

16

PSIR

7

4

2

1

14

Perseman

8

4

1

3

13

Persiba Bantul

6

3

3

0

12

Persigo

7

4

0

3

12

Persiku

7

3

3

1

12

Persema

7

4

0

3

12

PSS

8

2

4

2

10

Persibo

9

2

3

4

9

PSIM

6

2

1

3

7

Gresik United

9

2

1

6

7

Persekabpas

7

0

1

6

1

Persis

8

0

1

7

0



Wilayah Barat

Klub

M

W

D

L

P

PSPS

8

6

2

0

20

Persisam

9

5

1

3

16

Semen Padang

8

3

5

0

14

PSSB

7

4

2

1

14

PSDS

7

4

2

1

14

Mitra Kukar

9

4

1

4

13

Persikabo

8

2

4

2

10

Persiraja

7

3

1

3

10

PSP

8

3

1

4

10

Persikota

7

2

3

2

9

Persikab

8

2

2

4

8

Persikad

7

2

0

5

6

PSAP

7

1

2

4

5

Persih

7

1

1

5

4

Persibat

7

1

1

5

4





7 Gol
Jardel Santana Da Silva (Persisam)

6 Gol
Zulkarnain (PSSB)

5 Gol
Javier Roca (Persebaya)
Purwanto (Persebaya)
Edward Wilson (Semen Padang)

4 Gol
Ilham Jayakesuma (Persisam)
GH. Ortiz (Persisam)
Jean Paul Boumsong (Persikad)
Mustafa Aji (Persikota)

Monday, August 18, 2008

HASIL pertandingan divisi utama (UPDATE)

Divisi Utama

Minggu, 19 Oktober 2008

Wilayah Timur

Persiku 1 - 2 Persebaya

PSIR 2 - 0 Perseman



Senin, 20 Oktober 2008

Wilayah Barat


Persikabo 0 - 0 Semen Padang

Persikab 3 - 0 PSP



Wilayah Timur

Persibom 3 - 0 PSS

Persigo 3 - 0 Persis



klasemen divisi utama dan daftar pencetak gol klik disini

Friday, August 15, 2008

ojo wedi dadi abang

Jangan pernah takut menjadi merah

Teringat sebuah film karya Arum T. Dayuputri “ojo wedi dadi abang” jangan pernah takut menjadi merah. Film yang menceritakan tentang seorang maryadi gondrong dan salah satu pasoepati crayon tentang kenapa dia memilih pasoepati. Kebanggan mereka memakai kaos merah untuk bernyanyi dimanahan dan stadion manapun dikala persis berlaga. Kebanggan itu pula yang selalu diusung oleh nacha (admint pasoepati.net) untuk merelakan diri meluangkan waktu untuk terus berkarya dengan website ini. Menyempatkan untuk terus mengupdate segala macam kegiatan tentang pasoepati dan persis diselal sela tugas mengajar nya.



Dalam sebuah wawancara dengan media lokal Arum mengaku kurang tertarik dengan sepakbola akan tetapi melihat pasoepati kekurang”sreg”an nya dengan sikulit bundar itu berangsur hilang. Bahkan akhirnya pasoepati difilmkan dia dalam sebuah film dokumenter. Bukan hanya partai kandang yang diabadikan Mahasiswa Jurusan Komunikasi Massa Fisipol Universitas Sebelas Maret (UNS) ini. Bahkan partai tandang pun dilakoni arum untuk mendapatkan gambar gambar dari aksi pasoepati. Total 13 kaset video yang ia habiskan untuk membuat film dokumenter ini.

Berbeda dengan nacha dan arum hendra salah satu pasoepati yang tinggal di jepang tetap mendukung persis walaupun ia ada jauh dinegeri orang, hampir sama dengan hendra, dika salah satu pasoepati korwil karanganyar harus merelakan di hari ulangtahunnya berkado pahit dengan kekalahan persis dikandang.

Rentetan loyalitas pasoepati diatas membuktikan kalau pasoepati bukan hanya suporter pasoepati adalah “nafas” hidup mereka. Wajar jika kekecewaan membayangi para suporter yang berartikan Anak panah sakti milik Arjuna, yang diberikan oleh Betara Guru untuk mengalahkan Niwatakaca.

Belum Terlambat
Lebih baik terlambat atau tidak sama sekali itu sebuah pepatah yang digunakan untuk mengupayakan apapun itu dengan kerja keras. Kekalahan 3 kali ini membuat seluruh awak tim maupun suporter benar benar dalam kondisi yang down, sama halnya mungkin ketika Final Piala Champions 2005 ketika Milan dengan jumawanya mengungguli liverpool dengan 3 gol tanpa balas di babak pertama partai final tersebut. Keunggulan yang sudah membuat seluruh skuad milan merasa diatas angin dan meruntuhkan seluruh moral para anfield gank. Entah apa yang diucapkan rafael benites kala itu di ruang ganti. Di babak kedua kerja keras gerard dan kawan kawan membuat liverpool akhirnya bisa menyamakan kedudukan dan berbalik unggul ketika adu pinalti. Satu kata untuk permainan itu Fantastis. Demikian juga dengan persis rehat waktu puasa semoga bisa dimanfaatkan persis untuk terus berkreasi menciptakan sebuah tim muda solid di tengah persaingan yang ketat di liga divisi utama ini. Dan setelah kompetisi dimulai lagi spirit untuk menang itu akan muncul kembali.

Yang Muda Yang Berprestasi
Tahun 2000an siapa yang kenal chievo verona, tapi tahun 2001 luigi del neri membuat eriberto dkk yang tidak diperhitungkan menjadi momok tim tim besar italia kala itu, setali tiga uang dengan del neri arsene wenger lebih mememilih mengorbitkan cecs fabregas dibanding mempertahankan patrick viera. Demikian juga aragonez yang lebih memilih david guiza dibanding sang legenda raul gonzales. Tidak ada batasan umur untuk berprestasi di dalam dunia sepakbola. Siapapun dia berapapun umurnya kalau ingin berprestasi silahkan. Tugas edu untuk meramu tim muda solo menjadi arsenalnya indonesia atau pun ajax nya indonesia.

Solidaritas Suporter.
Hampir sama dengan nacha yang mendapat ucapan dari aremania penulis juga mendapatkan berbagai macam ucapan semangat dari beberapa rekan suporter, adit viking persib misalnya berujar ” kekalahan adalah sebuah kemenangan yang tertunda” yang mengherankan adalah sebuah ucapan dari salah satu pengelola web brajamusti yang jelas notabene “musuh” pasoepati dia berucap sama sama berjuang dengan tim muda kita, kalau PSIM bisa meraih kemenangan semoga persis juga demikian di partai berikutnya. Ujar gachel yang membuat saya benar benar terharu bangga. Solidaritas ini yang mungkin bisa menyemangatai rekan rekan pasoepati untuk tetap terus komit mendukung persis apapun keadaan nya. Walaupun saat ini animo untuk datang kemanahan sedikit berkurang. Merah manahan sudah tak semerah dulu. Demikian ujar topik salah satu crew pasoepati.net. cerita topik tentang menurunnya animo pasoepati bisa penulis maklumi. Keinginan yang jor joran untuk bisa tampil di ISL membuat publik solo berharap besar. Tapi kegagalan persis mengalahkan 7 tim lainnya untuk lolos dari verifikasi BLI plus gonjang ganjing tentang akan bubarnya persis membuat publik solo mungkin sedikit kurang bergairah. Semoga melawan perseman senin nanti manahan kembali menjadi stadion yang disegani. Kumandang U’ill never walk Alone nya liverpool semoga bisa di ejawantahkan menjadi Persis pasoepati neng mburi mu.
Kapanpun, dimanapun, kondisi apapun pasoepati tak akan berhenti mendukung mu.


Arista budiyono
Sekretaris pasoepati jabodetabek
Pengelola www.pasoepati.co.cc


Wednesday, August 13, 2008

Persebaya Tumbangkan Persis Solo 2-1

Solo (ANTARA News) - Persebaya Surabaya berhasil memenuhi ambisinya meraih poin penuh , setelah menumbangkan Persis Solo 2-1, pada lanjutan pertandingan Kompetisi Liga Divisi Utama yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, Jateng, Rabu.

Dalam pertandingan ini anak-anak Persis asuhan pelatih Eduard Tjong lebih dulu menjebolkankan gawang Persebaya yang dijaga Endra Prasetya pada menit ke lima oleh Yunia Abdul Ghofur yang menfaatkan umpan trobosan dari Hendrik Puji, dan kedudukan 1-0 ini bertahan hingga turun minum.

Setelah itu para pemain Persebaya asuhan pelatih Fredy Muly, terus bangkit dan dengan melakukan serangan bola umpan-umpan pendek, pada menit ke 47 berhasil menjebolkan gawang Persis yang dijaga Wahyu Tri Nugroho, oleh Purwanto melalui sundulan kepala yang menfaatkan umpan dari Jairon Fililianno dan sekaligus mengubah kedudukan 1-1.

Setelah Persebaya berhasil menyamakan kedudukan 1-1, masih terus melakukan serangan tajam dan pada menit ke 75 kembali menjebolkan gawang Persis, melalui tendangan kaki pemain Andi Odang yang menfaatkan umpan dari Purwanto dan kedudukan menjadi 2-1 untuk Persebaya.

Asisten Pelatih Persis Achmad Ansar mengatakan, memang sejak awal pihaknya sudah menduga bahwa penampilan anak-anak asuhannya akan sulit untuk mengimbangi lawannya.

"Kita ini untuk maju kompetisi hanya persiapan selama sepuluh hari jelas ini akan sangat berat dan idealnya untuk persiapan kompetisi seperti ini minimal satu bulan," katanya.

Pelatih Persebaya Fredy Muly mengatakan, gol pertama ini karena anak-anak lengah dan motivasi bertanding kurang. "Ya tadi setelah turun minum kami pompa lagi motivasinya dan kenyataannya bisa memasukan dua gol kegawang lawan".

Pertandingan antara kedua kesebelasan tersebut disaksikan sekitar 8.000 orang penonton yang dipimpin wasit Erwin Winter.

Wasit sempat mengeluarkan satu kartu kuning untuk pemain Persebaya Purwanto. Sampai akhir pertandingan kedudukan tetap tidak berubah 2-1 untuk Persebaya.(*)
berita diambil dari antara.co.id

photo dari pasoepati.net

MENAKLUKKAN BONEK, POPOR SENJATA DAN BUNGA.

MENAKLUKKAN BONEK, POPOR SENJATA DAN BUNGA. Kereta api luar biasa (KLB) Pasoepati tiba di Stasiun Gubeng Surabaya sekitar jam 11.30. Tanggal 6 April 2000. Dari Stasiun Balapan Solo 12 rangkaian gerbong kereta api yang khusus disewa untuk membawa suporter Pelita Solo ke Surabaya bolak-balik itu dilepas oleh Walikota Solo Slamet Suryanto.

Inilah tur pertama kali bagi sekitar 1850 Pasoepati keluar kota dengan kereta api carteran ! Tidak tanggung-tanggung. Langsung terjun ke kota yang terkenal dengan boneknya, berbekal tema From Solo With Love yang diadaptasi dari judul filmnya Sean Connery, si Agen 007, From Russia With Love. Kami datang untukmu Surabaya, membawa cinta untuk Anda !

“Surabaya shock melihat kami yang membuat merah stasiun Gubeng !”, begitu aku tulis dalam buku harianku. Di sisi lain, stasiun ini juga menggodaku untuk sedikit bernostalgia. Tahun 1974 aku pernah berjualan koran dan majalah di sini, beberapa hari, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan keluyuran ke Bali.

Setelah mampir di wartel stasiun untuk mengirim fax berupa siaran pers mengenai makna dan tujuan tur Pasoepati ke Stasiun TVRI Surabaya, saya ikut rombongan yang bersiap bergerak jalan kaki beriringan menuju Tambaksari.

Seminggu sebelumnya saya sebagai Menteri Media dan Propaganda Pasoepati telah mengirim surat ke pelbagai surat kabar Surabaya, seperti Surabaya Post, Surya dan Tabloid Libero, yang isinya Pasoepati mengucapkan kulo nuwun, permisi, minta ijin kepada warga Surabaya untuk berkunjung secara bersahabat ke kota mereka.

Satu surat kami dimuat di Surya, dan seorang warga Surabaya sudi menelpon ke markas Pasoepati untuk menyampaikan simpati sekaligus ucapan selamat datang.

Ucapan permisi dari Pasoepati juga terungkap melalui bahasa bunga. Telah disiapkan puluhan untaian bunga imitasi warna-warni, di mana padanya tergantung kertas mungil berisi tema From Solo With Love dan ucapan pesan-pesan damai dan bersahabat dari warga Solo untuk Surabaya.

Pada sepanjang melakukan long march Gubeng–Tambaksari, yang mendapat pendampingan rekan-rekan PFC (Persebaya Fans Club) berseragam kaus hijau pupus bertuliskan sponsor Hartono Kroto Kristal dan juga rekan Yayasan Suporter Surabaya (YSS) dengan rompi yang bernomor punggung besar-besar, Pasoepati menyapa hati Surabaya dengan bunga.

Bintangnya adalah Lintang Rembulan, gadis cantik SD di bantu kakaknya Ayu Permata Pekerti, yang dengan rada malu-malu membagikan bunga. Ada personil pasukan Brimob, polisi lalu lintas, penjual buah, rumah-rumah di tepian jalan, pengendara motor, juga anak-anak sebayanya yang nampak dengan senang menerimanya.

Sentuhan kecil ini esok harinya menjadi sesuatu yang tidak terduga dan membanggakan warga Pasoepati. Harian Surya (7/4/2000) di halaman depan memasang foto close-up dan keterangan berbunyi :

“Senapan otomatis petugas Brimob diselipi bunga plastik, tanda kasih sayang dari suporter Pasopati (seharusnya Pasoepati –BH) Solo”.

Pesan yang ingin disampaikan kepada Surabaya dari lubuk hati Pasoepati, rupanya telah sampai kepada sasaran yang dituju. Dengan sempurna. (BH).
diambil dari www.suporter.blogspot.com

Tuesday, August 12, 2008

JogloSemar VS Viking

luar biasa perjuangan rekan rekan joglosemar minggu 10 agustus kemarin. setelah melakukan KOPDAR bulanan di tempat mas Arif di Harapan Baru bekasi Utara, rekan rekan harus kembali meneruskan perjalanan menuju cibarusah untuk bertanding melawan Viking Bekasi. kurang lebih hampir 3 jam perjalanan dari bekasi utara menuju cibarusah. jalanan yang berdebu, panas matahari, bahkan naik perahu dilewati para Offroader offroader kita ini.

belum lagi kekurangan pemain cadangan yang membuat para pemain inti harus luar biasa bekerja keras. sempat unggul 1-0 lewat gol cantik mulyanto PCSC. Viking berhasil membalasnya beberapa saat kemudian dan bahkan sempat memimpin 2-1. selepas turun minum terlihat sekali bagaimana stamina pemain joglosemar kedodoran, berbeda dengan viking yang merombak total hampir semua pemainnya. akan tetapi keunggulan visik pemain viking tidak bisa dimanfaatkan untuk menambah keunggulan, justru solo run cerdik Mulyanto PCSC membuat permainan kembali Imbang 2-2. di lima menit terakhir terlihat pemainan joglosemar justru semakin kompak. bahkan sebuah sepakan pemain joglosemar sempat membentur mistar, padahal gawang viking sudah tidak ada yang menjaga lagi. seri 2-2 membuat rekor kekalahan joglosemar belum bertambah, setelah dikalahkan chelsea indonesia juli kemarin.

Persahabatan dengan VIKING
ini merupakan bukti bahwa joglo semar bukan sekedar suporter biasa belaka, sebuah bukti kalau PISS podho Indonesiane Suporter Seduluran, sebuah bukti kalau sepakbola bisa menyatukan kita, sebuah bukti kalau tidak akan pernah ada musuh yang abadi.

selama ini di berbagai ucapan dibuku tamu masih terlihat sekali kalau sebagian pasoepati masih sangat membenci Viking, entah karena apa? tragedi 2003 kala persijatim VS persib di siliwangi atau karena hal lain aku sendiri gak ngerti.

sebuah obrolan singkat dengan andree viking bekasi tentang adanya dikotomi atau pengkotak kotakan suporter yang membuat kita tidak pernah bisa bersatu, kita memusuhi viking karena viking bersahabat dengan Bonek.

pasoepati jabodetabek tak akan berhenti menjalin koalisi dengan siapapun saja,saat ini Viking.. lalu? lewat joglosemar besar sekali sebenarnya keinginan agar anak anak brajamusti bisa ikut hadir dalam setiap kopdar akan tetapi sampai beberapa kali kopdar BM tidak pernah bisa hadir karena satu dan lain hal...

ketika PCSC bisa menyatukan Snex dan Panser biru dengan podho semarange Isih Seduluran
tidak bolehkah saya bermimpi menyatukan solo dengan jogja dengan moto Podo Indonesiane Suporter Seduluran
bagaimana dengan anda???




1