Wednesday, July 30, 2008

Orangtua Dan Agama Merestui Cinta Mereka, Tidak Demikian Dengan Sepakbola

Sebagai penggemar bola tanah air saat ini apa yang membekas akhir akhir ini di benak anda – anda semua. Soal heroiknya arema yang bisa meng”hitam” kan kajuruhan atau soal sangsi buat viking yang menyusul arema untuk tidak boleh memasuki seluruh stadion di indonesia dalam kurun waktu 1 tahun kedepan.atu bahkan larangan ijin bertanding persija di GBK ketika melawan persita. Apapun itu tapi terimakasih anda telah dan masih tetap concern terhadap sepakbola dalam negeri kita yang kalau dipikir sudah parahnya minta apun untuk terus selalu diikuti.

Menyebut sepakbola nasional banyak sekali orang mengerutkan dahi atau bahkan tersenyum nyinyir meledek, bagi mereka tadi sepakbola indonesia sudah bukan sesuatu yang menarik untuk diperbincangkan apalagi dikupas lebih dalm dalam bentuk apapun. Berbeda tatkala ngobrol dengan UCUP pria yang bernama asli muhammad yusuf andibachtiar siswodahono ini justru sangat peduli atau bahasa kerennya concern dengan sepakbola kita, lewat 2 buah film nya yang kesemuanya bertema sepakbola indonesia, lelaki yang beristrikan swastika ini bahkan kembali akan membuat sebuah film berjudul romeo juliet (romjul) yang berkisah tentang asmara antara Rangga (pendukung setia the jak) dan desi (ladi vikers alias bobotoh persib) terbayang kah di benak pembaca semua bagaimana dahsyatnya film itu nanti

Bertemu dua kali dengan ucup ketika topik minggu ini sctv yang membahas kerusuhan arema di kediri di gedung indopos palmerah dan saat pemutaran perdana The Conductors di blitz megaplex membuat saya meletakkan ucup dibarisan orang orang yang saya angap spesial, selain ucup ada pak bambang haryanto, salah satu pentolan pasoepati juga yang kebetulan adalah salah satu kontributor majalah freekick yang di “bossi” oleh ucup sendiri. dan sebuah kebanggan bisa menuliskan tentang dia di blog saya ini.

Kembali ke film romeo dan juliet, sebuah ide yang menurut saya bener bener brilian, dari sebuah judul karya terkenal William Shakespeare ucup berusaha membuat sesuatu yang berbeda, dilihat dari kacamatanya seorang suporter. Kebencian keluarga Montague dengan keluarga Capulet di ibaratkan ucup seperti berseterunya Jakarta dengan Bandung. Bandung dan Jakarta dalam dunia sepakbola kita semua sudah tahu bagaimana itu. dan apakah ini adalah bentuk atau upaya filmmaker untuk menciptakan sebuah rekonsiliasi perdamaian antar kedua kota tadi. Dengan mengusung tagline an eye for an eye will make the world goes blind," dari gandhi. Entah bagaimanapun nanti jalan ceritanya tapi aku yakin dari judul dan sekelumit cerita yang sempat ia tulis di blog pribadinya, film ke 3 ini aku yakin dan semoga, bisa sedikit mengalahkan 2 film terdahulunya yaitu the jak (The Jak adalah bagian akhir dari trilogi This Is A Good Day To Win. Bagian pertama yang berjudul Jakarta Is Mine memang sempat gagal lolos seleksi Jakarta International Film Festival tahun 2003, namun berturut-turut festival di Eropa dan Amerika Latin rajin mengundang keikut sertaan film berdurasi 14 menit tersebut. Bagian kedua yang diberi titel Hardline bisa jadi adalah bagian yang sampai hari ini memiliki pencapaian paling fenomenal. Tak kurang Festival Film Rotterdam menyebut film ini sebagai “The most beautiful supporters’ song ever recorded in video,” terpilih sebagai film resmi Piala Dunia 2006, mewakili Asia sebagai film sepakbola terpilih di Sao Paolo, diundang ke banyak festival di dunia sampai dijadikan kajian tata ruang kota di sebuah universitas di Helsinki) dan The Conductors (Masih berkaitan dengan sepak bola, dunia yang sangat dicintainya, Ucup kali ini menghadirkan kepemimpinan yang ditunjukkan oleh tiga orang conductors atau pemimpin lagu dari tiga kalangan yang berbeda, Orchestra diwakili Addie MS (Twilite Orchestra), Paduan Suara Mahasiswa AG Sudibyo (Paduan Suara Mahasiswa UI) dan pendukung sepakbola Yuli “Soemphil (Aremania)dan pernah di putar di Pusan International Film Festival di Busan, Korea Selatan, dan di Jakarta Internasional Film Festival (JiFFest) 2007)

Ilmu Padi.
Sebuah sikap yang lebih diambil lelaki berzodiak capricorn ini, bukan jumawa untuk terus menepuk dada tapi rendah hati yang selalu ia ambil, sebuah kutipan di blog nya “Saya menyebut saya sebagai pemain dari Liga Ceko, karena saya dan banyak teman saya bukanlah pemain utama di industri film Indonesia. Kami datang dari dunia antah berantah, berproduksi dan kemudian memenangkan banyak gelar di berbagai ajang di dunia. Kami bukan Liga Inggris yang gemerlap dengan segala pesonanya namun lolos ke kejuaraan Eropapun tidak. Jadi jangan heran, seperti Sparta Praha, Slovan Liberec dll yang kadang kala harus lewat kualifikasi dulu sebelum berangkat ke Champions League, saya (dan bisa jadi kawan-kawan sejenis) harus bersedia untuk tidak berada di peringkat awal prioritas. Sikap serupa yang dimiliki pak Bambang Haryanto yang lebih memilih di anggap WW (Wong Wonogiri) sebuah kota kecil di selatan surakarta. Padahal prestasinya sangat luarbiasa. Sebuah keteladanan yang mungkin bisa kita ambil dari orang “besar” seperti mereka.

Dan sebuah cita – cita di dunia sepak bola nya adalah menjadi ketua umum PSSI “cukup 2 musim “katanya . Dan membawa indonesia ke semifinal piala asia akan jadi targetnya kalau cita citanya itu terlaksana, selain itu dia juga ingin membuat liga yang kompetitif dan terstruktur secara profesional. Amieen.

Sukses buat romeo juliet nya cup.


Friday, July 25, 2008

Klasemen Sementara Divisi Utama

WILAYAH TIMUR

Klub

M

W

D

L

P

Perseman

1

1

0

0

3

Persibo

1

1

0

0

3

Persibom

0

0

0

0

0

Persigo

0

0

0

0

0

Bali FC

0

0

0

0

0

Persema

0

0

0

0

0

Persekabpas

0

0

0

0

0

Persiku

0

0

0

0

0

Persiba Bantul

0

0

0

0

0

PSIM

0

0

0

0

0

PSS

0

0

0

0

0

Persis

0

0

0

0

0

PSIR

0

0

0

0

0

Persebaya

1

0

0

1

0

Gresik Utd

1

0

0

1

0

Jadwal Divisi Utama

jadwal divisi utama untuk persis

Jadwal pertandingan Persis Solo

Putaran I
7 Agustus PSIR vs Persis
11 Agustus Persiku vs Persis
13 Agustus Persis vs Persebaya
18 Agustus Persis vs Perseman
7 Oktober Persis vs PSIM
11 Oktober Persis vs Persiba
16 Oktober Persibom vs Persis
20 Oktober Persigo vs Persis
30 Oktober Persis vs Persibo
3 November Persis vs GU
8 November Persis vs Persema
12 November Persis vs Persekabpas
20 November Persis vs PSS

Putaran II
11 Desember PSS vs Persis
14 Desember Persekabpas vs Persis
18 Desember Persema vs Persis
25 Desember GU vs Persis
29 Desember Persibo vs Persis
11 Januari Persis vs Persigo
15 Januari Persis vs Persibom
19 Januari Persiba vs Persis
23 Januari PSIM vs Persis
7 Februari Perseman vs Persis
12 Februari Persebaya vs Persis
16 Februari Persis Persiku
21 Februari Persis vs PSIR

Wednesday, July 23, 2008

Kerusuhan lagi (part2) Bukankah damai indah

tulisan ini adalah sambungan dari sini fenomena kerusuhan di bandung yang tadinya hanya bobotoh yang mengamuk sendiri mencuat di berbagai media dan forum di dunia cyber. komentar saling hujat dan saling ledek banyak sekali say jumpai di berbagai media yang memberitakan kejadian tersebut. bahkan dalam waktu kurang lebih 30 menit sesudah berita itu diposting di www.bolaindo.com sudah ada hampir 100 komentar yang masuk dan memang intinya saling menghujat dan meledek, walaupun memang tidak sedikit yang bisa berfikir dewasa dan lebih mengedepankan logika. dan anehnya hujatan itu bahkan bukan hanya dilemparkan ke persija ataupun persib. viking jelas "didukung" oleh saudara nya bonek dan thejak banyak dibela oleh cs nya antara lain, aremania, pasoepati, slemania dll. gap antar suporter jelas sekali disni. walaupun mungkin yang ditulis di komentar tadi bisa jadi fiktif belaka, tapi ralitas Bonvisa (bonek Viking Sakera) seperti merupakan seteru dari (the jak, arema atau mungkin pasoepati) entah apa yang bisa mendasari itu, tapi kenyataan memang seperti itu. seperti ada dua kelompok besar dalam persuporteran indonesia. suporter yang tadinya dibentuk untuk sebuah itikad baik mendukung tim nya dengan sportif berubah seperti penganut ajaran yang rela mati untuk sebuah prestise kemenangan sebuah tim yang didukung nya. loyalitas bukan berani mati bung loyalitas adalah kerelaan, kerelaan untuk mendukung kemana tim kita bertanding, kerelaan untuk menerima kekalahan, kerelaan untuk mengakui tim atau kelompok lain mungkin lebih baik dari kita dan kerelaan untuk menginstrokpesi diri dan merubahnya untuk lebih baik dikedepannya. kita perlu banyak sekali belajar tentang sebuah kedewasaan dalam bersikap sportif. kerelaan untuk menerima kekalahan timnya ketika bertanding apalagi dikandang adalah sebuah inti dari sikap sportif kita.

LUKA itu Bisa sembuh
teringat akan tragedi semarang dengan solo ketika tahun 2000-an ketika pendukung semarang melakukan tour kemanahan pada partai terakhir. pertandingan yang benar benar kacau sampai suporter semarang tertahan samapai dini hari di dalam stadion manahan. sebuah pertandingan yang benar benar membuat luka solo semarang mengangga, penolakan demi penolakan terjadi ketika itu.provokasi berbagai macam dan berbagai bentuk, sangat sering sekali ketika salah satu tim tersebut bertanding. khususnya spanduk. berawal di tahun 2001 ketika putaran pertama ligina 7 di bandung the jak tidak bisa ikut masuk karena kuota yang disediakan malah diisi viking lainnya karena siliwangi overload, putaran ke 2 tragedi gas air mata disenayan yang mungkin bisa jadi awal dari semua itu dan setelah itu bentrokan pasca kuis siapa berani di indosiar. aroma penllakan terhadap keduanya makin kental, dan selalu saja ada anggapan semua orang bandung adalah viking dan sebaliknya. cara berpikir yang salah kaprah. berebeda dengan semarang dengan solo. bumbu utama kerusuhan semarang solo adalah ketika psis bermain dengan pelita solo kala itu. psis yang butuh poin penuh untuk lolos dari jurang degradasi, sedang kan pelita solo yang relatif aman karena sudah dipastikan lolos ke 8 besar. permaian setengah hati pelita kala itu membuat pasoepati sedikit gregetan, karena partai kandang terakhir maka manahan penuh sesak dan itu untuk yang kedua kali aku nonton di sentelban setelah sebelumnya juga pernah di sentelban ketika melawan persebaya. emosi pasoepati atas buruknya kinerja permainan "ngalah" pelita di luapkan dengan membakar spandauk dan mulai melempar botl ke lapangan. provokasi pun mulai terjadi dengan melempari suporter semarang yang tadinya mereka tidak melakukan apa apa. akhirnya suporter semarang mencopot paksa bangku satdion untuk menutupi dari lemparan batu dari oknum pasoepati. dan kejadian itulah sebenarnya yang memicu konflik lebih besar. merasa stadionnya dirusak pasoepati yang tadinya hanya yang di tribun utara dekat suporter semarang yang berulah akhirnya dari tribun selatan dan timur ikut tumpah ruah kelapangan menuju ke arah suporter semarang. dan polisi mulai bertindak represif untuk menghalau massa yang banyak tadi. menurut info suporter semarang sempat tertahan sampai berjam - jam di stadion manahan. karena di berbagai sudut pasoepati masih menggerombol di berbagai sisi terutama di arah lampu merah manahan. pasca kejadian itulah beberapa hari bus solo semarang tidak beroperasi dengan normal bahkan malam sesudah kejadian benar - benar tidak beroperasi. sama seperti halnya bandung jakarta pasca bentrokan itu solo dan semarang seperti kucing dan anjing.
SEPAKBOLA ITU DAMAI, DENDAM ADALAH KERDIL
hanya manusia manusia yang memang tidak pernah berpikir yang menjadikan dendam adalah senjata yang terus diasah. keinginan penyatuan kembali solo semarang terus dilakukan oleh berbagai macam pihak. puncak nya ketika semarang lolos ke 8 besar dan harus bermain di solo, maka dendam yang selama itu ada harus disudahi karena kalau tidak keinginan mendukung tim mereka di manahan hanya tinggal kenangan. ketika partai terakhir divisi 1 ketika persis melawan mojokerto putar, perwakilan semarang baik panser biru maupun snex bersama para pandega pasoepati memutarkan sebuah spanduk damai yang intinya menghilangkan dendam yang pernah ada, mengobati luka yang sempat tergores. ini tidak serta merta pasoepati menerima dengan baik, akan tetapi masih ada lemparan dari timur terutama. akan tetapi usaha tulus kalau diniati dengan baik hasilnya akan memuaskan. dan dalam waktu yang hampir bersamaan manajemen PSIS memindah home base selama 8 besar di solo dan melakukan berbagai macam kediatan untuk menarik simpati publik solo, entah ini ada korelasinya nya tidak dengan usaha damai para suporternya. akan tetapi ini adalah sebuah langkah yang patut kita tiru,
bukti keseriusan damai solo semarang bisa kita lihat sekarang. bagaimana akur nya kita,bagaimana mesranya jalinan sebuah persahabatan yang dilandasi dengan damai ini.
mari kawan kita bisa berangkulan karena kita masih bernafas dengan udara yang sama

salam

Monday, July 21, 2008

Persis Daftarkan 18 Pemain

SOLO – Meski belum tuntas melakukan negosiasi kontrak pemain, namun manajemen Persis Solo hari ini sudah mendaftarkan nama-nama pemainnya ke Badan Liga Indonesia (BLI). Hal ini dilakukan mengingat hari ini merupakan limit awal pendaftaran nama pemain untuk Divisi utama 2008/2009.
Menurut, Eduard 'Edu' Tjong, musim ini Persis akan diperkuat sebanyak 25 pemain. Jumlah itu dirasakannya sudah cukup untuk mengarungi kasta kedua kompetisi di tanah air. "Tapi, baru 18 pemain yang akan didaftarkan ke BLI dulu. Sisanya sambil menunggu kedatangan pemain-pemain luar kota ke Solo. Apalagi, pendaftaran pemain baru sepenuhnya ditutup 21 Agustus," papar Edu.

Dari sekian nama pemain yang sudah didaftarkan, kebanyakan berasal dari seputaran eks-Karesidenan Surakarta. Beberapa pemain musim kemarin juga ikut didaftarkan. Mereka diantaranya ialah Yuniarto Budi, Nurcholis Majied, Irwan Kamelio, Wahyu Wijiastanto, dan Wahyu Tri Nugroho.

Sedangkan para pemain dari luar kota yang akan menyusul didaftarkan ialah Andrian Wijaya (eks-Persiku), Mulky Alifa Hakim (eks-Persija), Pasek Alit (eks-Perseden), Hendri Puji (eks-Persibo), dan Ispriyanto (eks-Pelita Jaya). "Pada dasarnya mereka sudah setuju untuk membela Persis. Jadi, ketika mereka sudah tiba di Solo, langsung akan didaftarkan," lanjut Edu.

Untuk program ujicoba, Edu mengaku masih belum memikirkannya. Pasalnya, latihan rutin tim berjulukan 'Laskar Sambernyawa' ini baru digelar akhir pekan kemarin. Sehingga, saat ini Edu lebih memilih membenahi fisik para pemainnya dahulu.

"Persiapan Persis paling terlambat. Tiga minggu sebelum kick off kami baru memulai latihan," ucap Edu. Namun demikian, Edu tetap akan menggelar ujicoba, meski melawan klub lokal Solo. "Mungkin H-7 kami baru ujicoba," terangnya.

Di sisi lain, musim ini nampaknya Persis tidak akan berhome base di Stadion Manahan, Solo. Pasalnya, stadion yang pernah dipakai untuk ajang Liga Champions Asia itu akan direnovasi. "Bulan ini proyek renovasi baru masuk tahap lelang. Sehingga, kami belum bisa memastikan kapan renovasi selesai dan bisa dipakai Persis lagi," ungkap Paulus Haryoto, ketua panpel Persis.*ari/topskor

KERUSUHAN LAGI

semoga tidak bosan untuk membca berita dihalaman koran harian besok, karena saya yakin 100% kerusuhan viking sore tadi akan menjadi santapan mas media kita. jika sebelumnya dalam blog ini saya pernah membahas soal kritik kepada BOLA maka kali ini akan saya tulis (kesannya kaya jago bgt gw ya)soal pandangan saya terhadap kerusuhan tadi sore

sebelumnya di berbagai media didengung dengungkan dalam rangka ulang tahun piking eh maaf viking kalau akan ada semacam jalan untuk mencapai sebuah perdamaian bandung jakarta. dan ternyata lagi lagi upaya meretas jalan damai itu hanya sebuah angin lalu. dan kejadian ini semoga tidak terulang ketika the jak menyambut persib untuk main di GBK. karena dari dulu dalam dunia sepakbola kita selalu ada unsur balas dendam. mati 1 bayar satu rusuh satu bayar satu.
Bandung jakarta sebenarnya seperti Solo dan semarang kala itu atau solo jogja yang masih seperti itu sampai sekarang. namun bedanya, jakarta dan bandung adalah kota kota besar yang ekspose media sangat banyak dan lagi lagi selalu di "shoot' dengan sangat mencolok, maka wajar viking dan the jak terlihat sangat bermusuhan. sebelum laga ini berlangsung aku sempat iseng ngobrol dengan salah satu bobotoh demikian dia menyebut dirinya dan richo the jak. malah sempat aku bikin confrece di Ym segala dengan topik, wacana kerusuhan yang akan terjadi ketika persib VS persija. sampai richo kaget siapa yang rusuh? aku bilang wacana co? dan setelah itu rico berujar dengan enteng " kalau gak rusuh komdis gak bekerja" walah sebegitu skpetisnya dia terhadap LSi ini. hehehehhehe (tenang co greg top skor gw beli bajunya) ;) Liga yang digadang gadang bisa meningkatkan prestasi indonesia di kancah nasional dalam 2 pekan selau ada aja keributan yang muncul.
bersambung

Saturday, July 19, 2008

Calon skuad Persis tunjukkan loyalitas

Empat belas calon pemain Persis rela mengikuti latihan kendati belum ada kontrak dengan manajemen. Latihan yang digelar atas inisiatif Pelatih Persis Eduard ”Edu” Tjong itu, dimulai Jumat (18/7).

Edu berharap latihan akan terus berlanjut sampai bergulirnya Divisi Utama 4 Agustus mendatang. Latihan yang digelar di Stadion Sriwedari itu, dihadiri 14 pemain.
Nampak empat di antaranya merupakan punggawa Persis tahun lalu, Yuniarto Budi, Wahyu Wijiastanto, Wahyu Tri Nugroho, dan Irwan Camelio. Hadir pula mantan pemain AT Farmasi Ari Budiyanto, mantan pemain PSS Sleman Imam Rohmawan dan mantan pemain Persebi Boyolali M Analis serta ditambah tujuh pemain madya.
”Meski kondisi Persis belum kondusif, setidaknya dengan digelarnya latihan akan memberi manfaat pada kondisi fisik pemain,” ungkap Edu, saat ditemui Espos, Jumat (18/7) seusai latihan.
Latihan yang dimulai pukul 07.00 WIB-08.15 WIB itu terpaksa dilakukan di pinggir lapangan stadion, karena lapangan harus disterilkan untuk pelaksanaan Piala Suratin sore harinya. Karena baru kali pertama, latihan masih bersifat ringan seperti joging selama 15 menit, small side game, dan latihan kecepatan (speed).
Edu menambahkan, latihan perdana itu telah mendapat persetujuan dari Ketua Umum Persis, FX Hadi Rudyatmo. Dalam kesempatan itu, Edu juga menginstruksikan kepada calon pemain hasil seleksinya agar berbesar hati dan mengerti permasalahan yang menimpa Laskar Sambernyawa.
Keempat belas pemain yang mengikuti latihan itu, sambung Edu, juga telah mengetahui konsekuensinya. Dengan kehadiran mereka setidaknya, loyalitas calon skuad Persis tersebut tidak perlu dipertanyakan lagi.
”Ketika dihubungi pelatih, saya langsung setuju saja. Meski sampai kini belum ada pembicaraan kontrak lebih lanjut, namun dengan inisiatif itu persiapan tim terutama kondisi fisik pemain bisa terpantau,” ujar Wahyu Wijiastanto.
Hal senada diungkapkan Yuniarto Budi dan Wahyu Tri Nugroho. Mereka berharap kesediaan mereka mengikuti latihan dapat ikut membantu persiapan tim. Pasalnya, dengan latihan bersama seluruh calon skuad akan memberi dampak positif bagi klub kebanggaan wong Solo itu. - Oleh : m74

Friday, July 18, 2008

Dagelan Ala Manajemen Persis solo

Manajer Teknik Persis, Isnugroho menilai kondisi Persis sudah tidak sehat lagi. Permasalahan dana di tubuh klub kebanggaan wong Solo itu hingga kini belum juga dapat terpecahkan.

Untuk itu dirinya meminta pengurus dan manajer segera membuat keputusan konkret mengenai nasib Persis ke depan. Karena klub itu tidak cukup hanya didaftarkan sebagai peserta Divisi Utama saja. Namun, sambung Isnugroho, manajer dan pengurus harus berkaca pada realita apa yang sebenarnya terjadi pada Laskar Sambernyawa itu.

”Manajer harus tegas memutuskan Persis ini mau dibawa kemana, akan lanjut atau tidak. Kalau memang sampai kini belum ada dana lebih baik diomongkan secara terbuka,” ujar Isnugroho, Kamis (17/7) di kediamannya.

Dirinya menambahkan, hampir setiap hari calon pemain Persis menghubungi dirinya untuk menanyakan kejelasan waktu latihan dan kepastian kontrak pemain dengan manajemen. Namun dirinya pun tidak dapat berbuat banyak karena dana yang diharapkan juga belum jelas.

Oleh karena itu, menurut Isnugroho, kejelasan eksistensi Persis untuk berlaga di Divisi Utama yang masih dipertanyakan tersebut, segera diutarakan ke semua pihak termasuk para calon pemain. Dirinya mengungkapkan, masalah negosiasi harga kontrak kepada sekitar 15 pemain rekomendasi pelatih sebenarnya telah dilakukan beberapa hari lalu.

Belum lagi menyangkut persiapan tim. Isnugroho menyatakan, kalau hingga kini belum juga dilaksanakan latihan dan persiapan maka akan berakibat buruk pada saat bergulirnya Divisi Utama. Sampai menjelang kompetisi itu dimulai, 4 Agustus mendatang, calon skuad Persis belum pernah mengadakan latihan sama sekali.

Sementara itu, Manajer Persis Waseso saat dihubungi Espos menyatakan dirinya juga tidak bisa melangkah lebih jauh karena belum ada pembicaraan lebih lanjut dengan Ketua Umum Persis. ”Kalau hinga kini belum ada dana saya bisa berbuat apa, tergantung dari pengurus bagaimana nanti. *Dilansir dari espos

Tuesday, July 15, 2008

BLI, kick off divisi utama mundur 4 agustus

Solo, BLI kembali menunjukan kinerja yang tidak profesional. Setelah jadwal liga super yang sempat molor, kini kompetisi divisi utama kembali mengalami pengunduran jadwal. Itulah hasil technical meeting manager BLI di hotel novotel surabaya kemarin (14/7) di surabaya.
kik off divisi nutama akan dilangsungkan pada tanggal 4 agustus 2008 mundur dari jadwal semula yaitu 28 juli 2008. sedangkan untuk babak delapan besar segera menyusul setelah kompetisi usai bulan maret 2009.
Manajemen kirim bram dan paulus

”Itu untuk kompetisinya. Sedangkan babak delapan besar langsung menyusul,” kata Bram (panggilan Abraham-red) ketika dihubungi Espos, kemarin malam.
Namun demikian, Bram menegaskan, pihak Badan Liga Indonesia (BLI) tak mematok harga mati untuk jadwal pertandingan tersebut. ”Jadwal definitif akan diberikan Kamis (17/7), dan panitia lokal diberi kesempatan untuk memberi informasi terkait agenda penting di daerah masing-masing untuk penyesuaian jadwal,” lanjut Bram. dilansir dari espos.

Kompetisi akan diliburkan selama bulan ramadhan, BLI berkilah ada beberapa kontestan divisi utama yang tidak mampu menggelar pertandingan pada malam hari sehingga tidak seperti liga super yang tetap menggelar pertandingan pada malam hari, BLI memutuskan libur kompetisi divisi utama selama bulan puasa.

kelayakan stadion, dana dan pemain

Ada dua aspek yang mengganjal Persis solo dalam menghadapi kompetisi. stadion manahan memang telah lulus verifikasi BLI namun terkait rencana renovasi untuk persiapan sea games maka akan ada opsi pemindahan ke stadion sriwedari yang hanya diajukan manajemen sebagai tempat latihan persis.

”Jika hingga jadwal yang ditentukan Persis tak memiliki dana maka sangat sulit untuk mengambil keputusan tentang kepesertaan di kompetisi. Untuk itu, Jumat (18/7), Persis akan memaksimalkan proses pencarian dana,” tegas Bram.

Pak Rudy menegaskan bahwa manajemen tetap akan menindak lanjuti rekomendasi 18 pemain yang diajukan pelatih eduard tjong. BLI sendiri memberi kelonggaran batas waktu pendaftaran seminggu setelah kick off pertama kompetisi divisi utama yang dimulai 4 agustus 2008.

Daftar tim peserta kompetisi Divisi Utama 2008-2009

Kompetisi ini akan mengambil empat teratas dari tiap grup untuk maju dalam babak delapan besar, dan akan mengambil 4 terbaik yang promosi ke liga super.

Wilayah Barat:
PSDS, Persiraja, PSSB, PSAP, Persih, PSPS, PSP, Semen Padang, Persikota, Persikabo, Persikad, Persikab, Persisam, Mitra Kukar, Persibat,

Wilayah Timur:
Persiku, PSIR, Persis, PSS, PSIM, Persiba, Persibo, Gresik, Persebaya, Persema, Persekabpas, Persibom, Persigo, Perseman, Persegi Bali FC

Pasoepati gelar rapat

Sementara itu kemarin (14/7) DPP menggelar rapat yang di pagelaran keraton surakarta. Rapat yang dipimpin oleh wakil DPP Pasoepati ,prapto koting, tersebut membahas tentang acara kepedulian Pasoepati terhadap Persis Solo. Tapi hingga berakhirnya acara tersebut belum juga menemukan titik temu tentang cara penggalangan dana untuk Persis.

Hari rabu (16/7) pukul 7 malam di pagelaran keraton surakarta kembali DPP mengagendakan rapat korwil untuk mencapai titik temu bagaimana cara Pasoepati memberikan suntikan motivasi bagi manajemen. .*abY

Kerusuhan lebih menjual

ada yang menarik ketika membaca bola edisi 1844 (selasa 15 juli 2008) dalam rubrik ole nasional. ada fakta menarik tentang perhelatan liga super liga yang amat prestisius. liga yang amat dibangga banggakan. liga yang sangat menyita konsentrasi publik karena untuk menentukan siapa pesertanya BLI harus melakukan berkali kali penundaan pengumuman pesertanya.

ya faktor klasik persepakbolaan indonesia. kerusuhan. tercatat ada 2 partai yang yang menjadi sorotan ketika sriwijaya bertemu persipura dan pelita jaya bertemu persiba baliikpapan. walaupun tidak berskala besar akan tetapi sedikit mengusik saya untuk menulis artikel ini. sebenarnya saya berharap dalam bola edisi kemarin ada sebuah liputan khusus tentang Peringatan Hari Suporter Nasional. walaupun tidak diadakan secara besar besaran tapi disolo ada sebuah kegiatan dalam memperingati sewindu hari suporter tersebut. 8 tahun silam di kantor bola hari itu di deklarasikan untuk penyatuan visi dan mempererat tali silaturahmi antarkelompok suporter yang beragam. entah karena bola tidak mengetahui itu atau memang berita itu tidak menjual saya tidak tahu.
memang ada berita tentang itu tapi hanya di kolom kecil saja. sungguh ironi. teringat obrolan dengan salah seorang wartawan surat kabar harian ketika demo di kantor PSSI, dia cerita kalau media sekarang nyari yang menjual saja. waduh, pikir ku dalam hati kok bisa bisanya ya. ya itulah fakta nya kalau memang komersialisasi sudah melanda bangsa kita. cak nun pernah bilang, tujuan hidup kita itu cuma satu. cuma pengan kaya. dan emang sih, uang jadi tujuan nomor satu. kalau kita saja berpikir uang dan uang apalagi sebuah perusahaan media yang jelas di didirikan untuk mencari omset yang luar biasa.
Yah mau apalagi memang TUHAN kita sudah "ganti" kita bertuhan Uang.

Monday, July 14, 2008

Persis Solo, Tetap Mantap Berkibar

Solo, setelah beberapa waktu lalu dibuat resah oleh sikap manajemen tentang nasib laskar sambernyawa, akhirnya pasoepati dan warga solo bisa bernafas lega. Ketua umum Persis Solo Fx Hadi rudyatmo memutuskan untuk tetap melanjutkan kiprah Persis Solo dalam persepakbolaan indonesia.

Nilai prestise yang dipunyai klub sepakbola tertua di indonesia ini, tampaknya membuat manajemen berpikir ulang untuk mengambil langkah mundur. Tentangan dan cacian dari masyarakat solo bakal menghadang manajemen jika Persis menjadi hancur.

Tetap eksis meski tanda tanya
Redaksi mendapatkan kepastian berita dari beberapa sumber kami di manajemen, namun diungkapkan bahwa masalah dana memang masih menjadi batu sandungan utama langkah Persis dalam mengikuti kompetisi.

Spekulasi yang banyak berkembang memang Persis ikut kompetisi dengan memakai pemain madya, namun manajemen belum berani mengambil keputusan tentang hal ini. Namun bisa dipastikan pemain lokal solo tetap akan memperkuat tim ini.

Pasoepati gelar rapat

Terkait kiprah pasoepati dalam mendukung laskar sambernyawa, sore ini jam 4 sore di pagelaran kraton surakarta DPP mengagendakan rapat korwil. Masalah yang begitu pelik membuat sebagian anggota DPP tergerak hatinya juga. Prapto koting kepada redaksi mengisyaratkan bahwa pasoepati tetap akan berjuang menyelamatkan Persis Solo bagaimanapun caranya.

Sosialisasi ala redaksi

Komitmen kami (redaksi) adalah membantu pasoepati mencapai sebuah standar suporter yang profesional dalam mendukung timnya. Kedewasaan dan loyalitas menjadi target pembelajaran bagi kami, sehingga langkah ini bisa mengundang kepedulian warga solo yang lain bahwa pasoepati adalah aset dan kebanggan kota solo.*nacha

Saturday, July 12, 2008

PERINGATAN HARI SUPORTER



dan berikiut selebaran nya


Suporter Sepakbola Indonesia : Useful Idiot dan Penderita Myopia ?
Renungan Sewindu Ikrar Hari Suporter Nasional 12 Juli (2000)


Oleh : Bambang Haryanto


Hari ini, Sabtu 12 Juli 2008, ikrar untuk menjadikan tanggal tersebut sebagai Hari Suporter Nasional sudah sewindu umurnya. Sudah delapan tahun. Untuk sekedar merevitalisasi gagasan yang pernah kita sepakati bersama saat ide itu diluncurkan, Mayor Haristanto, saya dan beberapa teman dari Pasoepati Solo dan sekitarnya, meluncurkan aksi. Aksi itu berupa happening art. Dengan melakukan aksi alegori topo mbisu, bersemedi dengan tidak mengeluarkan kata-kata.

Dengan hening itu, di tengah keriuhan perempatan Gladag Solo, mungkin ada gunanya dibanding aksi teriak-teriak. Toh teriakan warga komunitas sepakbola Indonesia yang masih memiliki akal sehat selama ini, terkait kebobrokan dan wabah korupsi yang membelit sepakbola Indonesia, seolah menabrak tembok, bukan ?

Kami coba berteriak, tetapi dengan bahasa yang lain. Memakai bahasa keheningan. Melakukan sebuah inner journey, perjalanan ke dalam diri kita, untuk meneliti kembali komitmen kami dan kita sebagai suporter sepakbola, sebagai bagian dari komunitas sepakbola Indonesia.

Kami akan membentangkan poster. Antara lain berbunyi, “Suporter Indonesia = Useful Idiots ?” sampai “Suporter Indonesia, Suporter Myopia.” Katakanlah itu gugatan kami, kepada diri kami sendiri. Karena kami selama ini menderita myopia, cadok, rabun dekat. Kita hanya mampu melihat hal-hal yang dekat, misalnya hanya memompa fanatisme terhadap klub berdasarkan primodialisme yang berlebihan, bahkan rela dibela dengan nyawa ketika konflik antarsuporter terjadi.

Sampai timbul tesis bahwa konflik antarsuporter itu sengaja dipelihara, karena dapat “dibisniskan” dalam bentuk ajang pertemuan antarsuporter, membuat deklarasi ini dan itu, dan ketika waktu berjalan semua hal itu mudah terlupakan. Ingat, bangsa kita adalah bangsa yang pelupa. Lalu ketika muncul konflik antarsuporter lagi, terlebih lagi dengan munculnya korban jiwa, maka siklus bisnis itu berjalan kembali. Kecadokan suporter kita dipelihara untuk meraih keuntungan fihak tertentu. Akibatnya kemudian, kita menjadi tak hirau dengan apa yang terjadi di Senayan. Di kantor PSSI.selama ini.

Gerontokrasi di PSSI. Persoalan sepakbola kita mungkin merasa sudah terlalu besar untuk bisa kita (suporter) cerna. Berdasar pemikiran itu sering membuat kita, para suporter berpendapat bahwa kita serahkan saja setotalnya, bahasa Jawanya pasrah bongkokan, kepada mereka-mereka yang kita anggap memiliki keahlian dan komitmen. Tetapi ketika korupsi juga meruyak ke sana, bahkan merasuk kepada pimpinan puncaknya, apa lagi yang bisa kita harap dari mereka ?

Mari kita mencoba mendengar pandangan orang lain. Azrul Ananda, bos muda Jawa Pos Group ketika memperingati 59 tahun harian Jawa Pos (Jawa Pos,1-2/7/2008) juga ikut menyentil kondisi persepakbolaan kita. Ia membandingkan saat bertemu dengan orang-orang koran, yang ia sebut sebagai orang-orang yang sudah tua, dengan acara lainnya ketika ia bertemu dengan orang-orang teras sepakbola kita.

“Orang-orang yang mengurusi sepakbola itu masih sama dengan orang-orang yang saya baca di koran waktu masih SD dulu. Hanya satu atau dua yang usianya tidak jauh dari saya. yang lebih muda dari saya hanya pemain,” tulisnya dalam artikel berjudul Newspaper is Dead (Jawa Pos, 1/7/08).

Saya berpikir, lanjut Azrul Ananda, apa karena ini ya sepakbola Indonesia tidak maju-maju ? Ilmu yang sama diputar-putar sampai habis. Orang yang satu pindah ke tempat lain, memutar-mutar ilmu yang sama sampai habis.

Padahal, lingkungan sudah berubah. Ada beberapa tingkatan generasi baru yang lebih tahu tentang ilmu-ilmu baru. Mereka hanya belum mendapat kesempatan untuk menjajal ilmu-ilmu baru itu, lalu mengetahui kelemahan dan kesalahannya, karena orang-orang lama terus memaksakan ilmu-ilmu lama.

Delapan tahun lalu, di kantor Tabloid BOLA, Jakarta, saya mencetuskan hari suporter nasional. Rekan-rekan lain, baik dari Pasoepati, Aremania, The Jakmania dan Viking, menyetujuinya. Terima kasih. Mudah-mudahan delapan tahun kemudian para sahabat saya itu masih juga menyetujui gagasan saya yang tertulis ini : mari kita hentikan status kita yang nyaris hanya ibarat sebagai kerbau yang dicocok hidung dalam konstelasi persepakbolaan nasional.

Kita harus bangkit. Bersuara. Beraksi. Dengan dimulai dari perjalanan ke dalam diri sendiri, mengasah ketajaman hati nurani, pikir dan dan pena kita, demi masa depan yang lebih cerah dari sepakbola Indonesia kita tercinta. Saya yakin, dalam melangkah ke depan saya tidak akan berjalan sendirian.


Wonogiri, 11 Juli 2008


Bambang Haryanto, pengelola blog Suporter Indonesia (http://suporter.blogspot.com). Gagasannnya mengenai suporter sebagai entertainer telah memenangkan Honda The Power of Dreams Contest Awards 2002 dan profilnya ditayangkan di TransTV 29 Juli 2002. Juga pendiri komunitas penulis surat pembaca se-Indonesia, Epistoholik Indonesia/EI. Situsnya : http://esaiei.blogspot.com. Idenya mengenai pemanfaatan blog untuk menunjang kiprah warga komunitas EI memenangkan Mandom Resolution Awards 2004. Email : humorliner@yahoo.com. HP : +6281329306300.

Mayor Haristanto, Presiden Republik Aeng Aeng. Pendiri komunitas suporter Solo, Pasoepati. Blognya : http://aengaeng1.blogspot.com. Email : republikaengaeng@gmail.com. HP : +638122594020.

Iswadi Idris Berpulang

Indonesia kehilangan seorang legenda sepakbola. Mantan pemain tim nasional PSSI, Iswadi Idris meninggal dunia akibat terserang stroke. Iswadi sempat dirawat di RS Metropolitan Medical Center (MMC), Kuningan, Jakarta Selatan.

Informasi yang diperoleh okezone, Jumat (11/7/2008), kabar mengenai wafatnya mantan pemain gelandang timnas di era 60-70-an ini dibenarkan anggota Komite Media PSSI, Tubagus Adi.
"Iya dia meninggal sekira 20 menit lalu," kata Tubagus ketika dikonfirmasi okezone.


Saat ini jenazah pemain bola kelahiran 18 Maret 1948 ini sudah diambil keluarga dari kamar jenazah RS MMC. Namun, belum diketahui apakah jenazah langsung dibawa ke kampung halaman atau disemayamkan di kediaman pribadi Iswadi Idris.

Iswadi Idris yang dilahirkan di Yogyakarta, 18 Maret 1948 adalah salah satu pemain sepak bola legendaris Indonesia. Ia memperkuat timnas PSSI sebagai pemain gelandang pada era 1960-an dan 1970-an.

Selain itu ia pernah melatih timnas nasional pra-Olimpiade 1988 serta menjadi Direktur Kompetisi dan Turnamen PSSI dan anggota Komisi Disiplin PSSI. Iswadi Idris saat ini berdomisili di Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
[okezone]

Friday, July 11, 2008

PERSIS SOLO Riwayatmu kini…

Liga Super Indonesia 2008 yang disponsori Djarum Super, telah memasuki fase show off opening event pada tanggal 6 Juli 2008 di Area seputaran Stadion Gelora Bung Karno Senayan dengan dimulainya Super Liga Expo dan ditutup dengan laga eksebisi antara Tim Super Eleven vs Tim Fantastic Eleven.

Tapi sayang acara yang dibuka dengan promosi yang cukup ‘boros’ dan kurang efektif tersebut tidak didukung dengan persiapan yang memadai dari dari segi promosi, administrasi dan kepastian kelangsungan acara. BLI sebagai pihak penyelenggara kompetisi dan para klub sebagai peserta Liga Super Indonesia seakan sama-sama sedang adaptasi tentang arah dan kelangsungan kompetisi tersebut..

Masalah dana operasional adalah klasik yang menimpa klub-klub plat merah (mengaku “semi professional” ) di setiap musim kompetisi Liga Indonesia. Praktis hanya sekelas tim-tim seperti Sriwijaya FC, Persipura, PSM dan Persik sebagai punggawa dari kelompok tim plat merah yang dalam status stabil tanpa gejolak. Hal tersebut mungkin ditenggarai dengan kenekatan para pemimpin daerah mereka yang berani melawan arus ketentuan permendagri yang ‘mengerem’ dana APBD untuk keperluan Klub Sepakbola Liga Indonesia.

Pada kompetisi ‘kelas dua’ yaitu Divisi Utama, masalah dana operasional kompetisi malah hampir menimpa sebagian besar peserta kompetisi. Setelah Persmin minahasa, Persiter ternate menyatakan angkat tangan menyerah dalam mengarungi kompetisi Liga Super, kini kebijakan tersebut diikuti oleh adik kelas mereka di Divisi Utama yaitu Persibat batang, Persma Manado, dan Persidago Gorontalo.



Persis Solo yang pada awal tahun 2008 bermimpi muluk-muluk untuk ikut verifikasi Liga Super Indonesia 2008, sekarang malah kritis diujung tanduk karena dana kas mereka kosong melompong sehingga tidak mampu mengontrak pemain. Menjelang deadline penyerahan daftar pemain oleh BLI pada tanggal pada tanggal 14 Juli 2008, hingga detik ini bahkan pengurus Persis Solo tidak ada yang dapat memberikan kepastian akan nasib Persis Solo yang merupakan kebanggaan supporter Pasoepati.

Sebagai Pasoepati hendaknya saat ini kita tidak saling menyalahkan akibat tindakan sembrono para pengurus Persis Solo tersebut, tetapi bagaimana kita mengeluarkan energi positif baik ide maupun tindakan untuk bersama-sama membantu ‘nyawa’ Persis Solo agar tetap mampu ikut mengarungi kompetisi Divisi Utama Indonesia 2008. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dilakukan Pasoepati untuk berperan serta membantu Persis Solo, yaitu dengan cara-cara berikut ini :


1. Membeli tiket terusan yang dijual klub dan menghindari budaya ‘mbludus’ dalam menonton lada kandang Persis Solo di Stadion Manahan.

2. Membantu membentuk Toko Merchandise resmi Persis Solo yang seluruh keuntungannya diberikan kepada manajemen tim. Merchandise bisa diedarkan ke seluruh pelosok dengan bekerjasama dengan toko-toko busana, supermarket dan koperasi yang ada di Kota Solo.

3. Mengadakan dompet peduli Persis Solo bekerja sama dengan media-media cetak maupun elektronik.

4. Mengadakan lelang amal yang dibungkus acara penggalangan dana dengan mengundang para pengusaha dan pejabat di Kota Solo dan karisidenan Surakarta.

5. Membantu tim Persis Solo untuk dikemas dalam program kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi dalam hal pengadaan ringtone, foto aksi supporter foto pemain, logo Persis Solo dan Pasoepati.

Seluruh hal tersebut diatas memang terkesan sederhana dan sepele dalam hal pemasukan apabila dibandingkan dengan Dana APBD dan Sponsorship, namun tindakan nyata dari para Pasoepati tersebut bisa membuka mata hati para pengurus yang pasif dan adem ayem dalam mengurus Persis Solo sehingga kini memasuki jurang kehancuran.

Aremania sebagai guru Pasoepati pernah melakukan sebagian dari aksi positif tersebut diatas saat Arema dirundung masalah dana, kini saatnya Pasoepati membuktikan bahwa kita selalu ada apapun kondisi masalah yang dihadapi Persis Solo dan buktikan bahwa cinta Pasoepati kepada Persis Solo tak akan pernah pudar.. Mari mulai dari kita sendiri, mulai dari yang kecil dan mulai sekarang kita harus bergerak!

Never Give Up Persis Solo
Hati dan Jiwa Semangat Pasoepati selalu mengawalmu !!

regards
Panji Kartiko SH
Penasehat Pasoepati Jabodetabeka
Penasehat CORNEL
www.maspanji.blogdrive.com

Sewindu Ikrar Hari Suporter Nasional 12 Juli (2000)

Oleh : Bambang Haryanto
ikrar Cinta Sepakbola Indonesia. Anda masih ingat tanggal 12 Juli adalah hari Suporter Nasional ? Kalau Anda lupa atau tidak hirau, saya maklum. Tetapi kalau Anda pernah duduk di bangku SD atau SMP, tanggal 12 Juli itu mungkin lebih Anda kenal sebagai Hari Koperasi.

Betul begitu ? Lalu Anda ingat Bung Hatta, yang semasa muda juga pemain sepakbola, sebagai Bapak Koperasi kita ?

Kalau Anda tak bisa mengingat semuanya, saya bercuriga bahwa mungkin dalam bersekolah Anda itu langsung lahir dan langsung pula meloncat ke SMA, atau perguruan tinggi di luar negeri. Atau mungkin, bahkan begitu Anda lahir, dan ketika bersekolah maka untuk tingkat SD saja Anda pun tidaklah tamat. Di kalimat terakhir ini, jelas saya yang ngawur. Orang yang bisa akses Internet kok tak lulus SD ? Ngawur, kan ?

Kembali ke Hari Suporter Nasional, yang tanggal 12 Juli 2008, sudah sewindu umurnya. Sudah delapan tahun. Untuk sekedar merevitalisasi gagasan yang pernah kita sepakati bersama saat ide hari suporter nasional itu diluncurkan, Mayor Haristanto, saya dan beberapa teman dari Pasoepati Solo dan sekitarnya, mau bikin aksi. Aksi itu berupa happening art. Dengan melakukan aksi topo mbisu. Bersemedi dengan tidak mengeluarkan kata-kata.

Dengan hening itu, di tengah keriuhan perempatan Gladag Solo, mungkin ada gunanya dibanding aksi teriak-teriak. Toh teriak-teriak dari warga komunitas sepakbola Indonesia yang masih memiliki akal sehat selama ini, terkait kebobrokan dan wabah korupsi yang membelit sepakbola Indonesia, seolah menabrak tembok, bukan ?

Kami toh mencoba berteriak, tetapi dengan bahasa yang lain. Memakai bahasa keheningan. Melakukan sebuah inner journey, perjalanan ke dalam diri kita, untuk meneliti kembali komitmen kami dan kita sebagai suporter sepakbola, sebagai bagian dari komunitas sepakbola Indonesia.

Kami akan membentangkan poster. Antara lain berbunyi, “Suporter Indonesia = Useful Idiots ?” sampai “Suporter Indonesia, Suporter Myopia.” Katakanlah itu gugatan kami, kepada diri kami sendiri. Karena kami selama ini menderita myopia, cadok, rabun dekat. Kita hanya mampu melihat hal-hal yang dekat, misalnya fanatisme terhadap klub berdasarkan primodialisme yang berlebihan, bahkan rela dibela dengan nyawa.

Lalu merasa dengan kecadokan semacam itu kita merasa cukup. Merasa sehat. Merasa dunia sepakbola kita sudah beres-beres saja. Kita tidak menyadari terancam hanya menjadi useful idiot, orang-orang yang bagai kerbau dicocok hidung, karena tidak berani memiliki fikiran atau pendirian yang mandiri. Konflik-konflik antarsuporter itu mungkin sengaja “dipelihara,” seperti halnya pelbagai konflik di tanah air, sehingga dapat memberikan keuntungan kepada sekelompok aktor intelektual tertentu. Misalnya, konflik antarsuporter itu dapat “dibisniskan” dalam bentuk ajang pertemuan antarsuporter, membuat deklarasi ini dan itu, dan ketika waktu berjalan semua hal itu mudah terlupakan. Ingat, bangsa kita adalah bangsa yang pelupa. Lalu ketika muncul konflik antarsuporter lagi, terlebih lagi dengan munculnya korban jiwa, maka siklus bisnis itu berjalan kembali. Kecadokan kita yang dipelihara untuk meraih keuntungan.

Ritus dari siklus-siklus semacam sudah membuat kita kebal, sehingga mungkin sudah kita tidurkan apa itu yang namanya hati nurani. Akibatnya kemudian, kita menjadi tak hirau dengan apa yang terjadi di Senayan. Di kantor PSSI selama ini.


Gerontokrasi di PSSI. Persoalan sepakbola kita sudah terlalu besar untuk bisa kita cerna. Berdasar pemikiran itu sering membuat kita, para supporter berpendapat bahwa kita serahkan saja setotalnya, bahasa Jawanya pasrah bongkokan, kepada mereka-mereka yang kita anggap memiliki keahlian dan komitmen. Tetapi ketika korupsi juga meruyak ke sana, bahkan merasuk kepada pimpinan puncaknya, apa lagi yang bisa kita harap dari mereka ?

Mari kita mencoba mendengar pandangan orang lain. Ia bukan dari kelompok suporter, juga bukan orang dalam sepakbola. Azrul Ananda, bos muda Jawa Pos Group ketika memperingati 59 tahun harian Jawa Pos (Jawa Pos,1-2/7/2008) juga ikut menyentil kondisi persepakbolaan kita. Ia membandingkan saat bertemu dengan orang-orang koran, yang ia sebut sebagai orang-orang yang sudah tua, dengan acara lainnya ketika ia bertemu dengan orang-orang teras sepakbola kita.

“Orang-orang yang mengurusi sepakbola itu masih sama dengan orang-orang yang saya baca di koran waktu masih SD dulu. Hanya satu atau dua yang usianya tidak jauh dari saya. yang lebih muda dari saya hanya pemain,” tulisnya dalam artikel berjudul Newspaper is Dead (Jawa Pos, 1/7/08).

Saya berpikir, lanjut Azrul Ananda, apa karena ini ya sepakbola Indonesia tidak maju-maju ? Ilmu yang sama diputar-putar sampai habis. Orang yang satu pindah ke tempat lain, memutar-mutar ilmu yang sama sampai habis.

Padahal, lingkungan sudah berubah. Ada beberapa tingkatan generasi baru yang lebih tahu tentang ilmu-ilmu baru. Mereka hanya belum mendapat kesempatan untuk menjajal ilmu-ilmu baru itu, lalu mengetahui kelemahan dan kesalahannya, karena orang-orang lama terus memaksakan ilmu-ilmu lama.

Delapan tahun lalu, di kantor Tabloid Bola, saya mencetuskan hari suporter nasional. Rekan-rekan lain, baik dari Pasoepati, Aremania, The Jakmania dan Viking, menyetujuinya. Terima kasih. Mudah-mudahan delapan tahun kemudian para sahabat saya itu masih juga menyetujui gagasan saya yang tertulis ini : mari kita hentikan status kita yang nyaris hanya ibarat sebagai kerbau yang dicocok hidung dalam konstelasi persepakbolaan nasional. Kita harus bangkit. Bersuara. Beraksi. Dengan dimulai dari perjalanan ke dalam diri sendiri, mengasah ketajaman hati nurani, pikir dan dan pena kita, demi masa depan yang lebih cerah dari sepakbola Indonesia kita tercinta. Saya yakin, dalam melangkah ke depan saya tidak akan berjalan sendirian.


Wonogiri, 11 Juli 2008

Thursday, July 10, 2008

PERSIS MILIK SUPORTER

Pasoepati adalah suporter yang pernah mendukung 3 tim yang berbeda. Ketika di tinggal oleh “istri” pertamanya (pelita solo) Pasoepati kembali dipinang oleh “Persijatim” walaupun akhirnya bercerai juga. Tapi yang pelu diingat ketika persijatim ingin meninggalkan solo ada tawaran pengambilalihan induk / pemilik tim Persijatim (yaitu klub Bina Taruna) oleh investor Solo juga tidak mendapat respons memadai dari pihak Pemerintah Kota Solo. Dan kemudian untuk ketiga kali nya pasoepati mendukung tim yang berbeda kali ini adalah persis solo. Tim yang benar – benar merupakan produk asli solo, dan persis bukan tim yang sembarangan, berada di posisi 11 (sempat masuk seleksi LS) dan di coppa indonesia sampai 16 besar. Sebuah prestasi yang lumayan untuk kisaran tim yang baru promosi ke divisi utama. Tapi lagi lagi publik solo terancam akan kehilangan timnya lagi. Belum lama ini manajemen mengumumkan kesulitan dana menerpa tim.

DONASI DANA
Sebuah angan yang bukan hanya sekedar angan belaka. karena Ebbsfleet United,
Klub Pertama Milik Komunitas Website. Ebbsfleet United diakuisisi sebuah komunitas website yang beranggota 28 ribu orang di seluruh dunia. Penentuan pemain dan pelatih dilakukan via voting online.Kemungkinan itu terbuka menyusul resmi diakuisisinya Ebsfleet United oleh komunitas yang tergabung dalam situs www.myfootballclub.co.uk (MyFC).
Komunitas yang beranggota 28 ribu orang itu membeli 75 persen saham klub penghuni Blue Square Premier League (satu setrip persis di bawah League Two, divisi terendah di hierarki Liga Inggris, Red) tersebut. Namanya juga komunitas maya, anggotanya pun melintasi batas negara.

Bagaimana dengan pasoepati dengan persisnya?. Berkali kali kali admin situs pasoepati.net meng hubungi penulis baik lewat Yahho massenger maupun lewat sms untuk melakukan sebuah gerakan untuk "membantu" persis yang sedang kesulitan dana. wujud gerakan nya melalui sebuah donasi.Sangat menarik memang dan memang itu salah satu upaya untuk terus menyelamatkan persis agar tetap eksis. salut buat kegigihan mu cha.

Kejadian keinginan pembelian klub juga pernah terlontar dari suporter the reds liverpool, untuk membeli klub tersebut dari emilik asal Amerika Serikat George Gillet dan Tom Hicks setelah merebak kekhawatiran akan kepengurusan klub tersebut. walaupun itu tidak terjadi tapi setidaknya itu juga sebuah contoh pembelajaran buat kita..

Akan tetapi pengumpulan donasi bisa dijadikan alternatif kesekian, karena penulis yakin kalau sebenarnya ada “rembugan” antara berbagai belah pihak (suporter, manajemen, pemda, masyarakat)akan ada sedikit titik terang untuk mengurai masalah dana ini. Persis sudah bukan tanggung jawab manajemen lagi tapi semua pihak yang masih menginginkan solo masih mempunyai mempunyai tim berhak ikut serta urun rembug untuk merumuskan akan dibawa kemana persis.

Terimakasih yang sangat besar untuk admin yang terus berupaya mengumpulkan “dedengkot” pasoepati untuk merumuskan masalah ini. Pasoejak hanya bisa nitip doa dan sedikit urun rembug via internet karena untuk ikut “bergerak” disolo kok rasanya tidak mungkin.

Fenomena Sup Batu

Teringat tulisan pak Bambang haryanto soal fenomena sup batu. Kata sahibul hikayat, terdapat dua orang menaruh kuali besar di atas tungku yang menyala, di tengah alun-alun kota. Dalam kuali dimasukkan air dan sebutir batu. Sejurus kemudian dua orang itu segera mengaduk-aduk “masakan”-nya secara sungguh-sungguh dan bersuka ria.

Lalu datanglah orang ketiga. Ia penasaran, ingin tahu apa yang dikerjakan oleh dua orang yang tampak riang tadi. Ia diberitahu bahwa mereka berdua sedang memasak sup yang lezat, tetapi saat itu masih kekurangan wortel. Orang ketiga itu pun pulang. Ia datang kembali membawa wortel yang segera dituangkan ke dalam kuali. Ia pun segera ikut mengaduk-aduknya.

Orang berikutnya datang menyumbang kubis, loncang, seledri, garam, minyak, penyedap rasa, kaldu, daging, dan keperluan sup lainnya. Adonan tersebut makin lama memang terasa menguarkan aroma yang menggugah selera.

Dan sekarang kita sudah tidak memasak sup batu tapi kita harus berkumpul untuk memasak sebuah sup yang sesungguhnya. Semoga dengan berembugnya kelompok kelompok tadi sup yang bernama “persis” siap dihidangkan kembali untuk kita.


Wednesday, July 09, 2008

FUTSAL MELAWAN CHELSEA INDONESIA

pasaoejak selama ini seperti ditelan bumi. gak ada kegiatan gak ada acara momen 20 juli semiga dimanfaatkan kalau anda pasoepati sejati hadiri persahabatan futsal antara

Create your own banner at mybannermaker.com!

info
sonny 085697906690


Monday, July 07, 2008

Nego Pemain Persis Resmi Ditunda

Teka-teki terealisasinya agenda memanggil dan menggelar negosiasi pemain hasil seleksi Persis oleh manajemen terjawab sudah. Manajemen Persis memutuskan untuk menunda proses ini. Padahal sesuai agenda awal pemanggilan pemain akan dilakukan hari ini.
Pengumuman hasil seleksi pemain ini sendiri merupakan tindak lanjut terhadap proses seleksi pemain yang dilakukan oleh pelatih Eduard Tjong beberapa waktu yang lalu. Sebenarnya Edu-panggilan akrabnya--telah memiliki daftar pemain yang masuk dalam skema permainan yang akan diusung di kompetisi mendatang.

Akibat penundaan ini Edu pun buru - buru meralat keputusannya yang sempat memanggil beberapa nama pemain. Pemain - pemain dikumpulkan dulu meski belum ada kepastian proses negosiasi dengan manajemen. Diharapkan mereka berkumpul menggelar latihan sekadar untuk menjaga kondisi. "Kami sudah menghubungi beberapa pemain. Namun rencana itu kami urungkankan saja sambil menunggu perkembangan selanjutnya," ujar Edu kemarin (6/7).

Beberapa pemain yang dihubungi mengaku sempat dikontak Edu untuk diajak latihan. Kebanyakan dari mereka adalah beberapa punggawa penghuni skuad Persis musim lalu. "Kami sudah dihubungi Bang Edu untuk latihan ringan besok Senin (hari ini)," ujar salah satu pemain yang tidak mau disebutkan identitasnya kemarin.

Rencananya latihan ini akan diikuti pemain yang berasal darti tim Madya ditambah beberapa orang anggota skuad Persis musim lalu. Agenda tersebut akan dilaksanakan hari ini di Stadion R. Maladi, Sriwedari.

Namun rencana ini tak mendapat persetujuan dari beberapa unsur manajemen. Sebab, jika langkah ini dilakuka bisa merugikan pemain - pemain ini. "Kami tidak mau rencana ini akan merugikan pemain di kemudian hari," ujar asisten manajer teknik Isnugroho kemarin.

Sementara itu, opsi manajemen untuk mendelegasikan Persis Madya dalam Liga Divisi Utama musim ini, lagi - lagi mendapat tanggapan dari pelatihnya, Ahmad Sukisno. "Kami tidak memungkiri jika ada beberapa pemain yang sudah baik -nya namun sangat riskan sekali mengenai mental bertandingnya. Apalagi selevel Divisi Utama," ujar Kisno kemarin.(6/7).

Namun kebijakan itu sepenuhnya diserahkan kepada pengurus dan manajemen Persis. Sebab pada dasarnya pembentukan tim Madya ini adalah sebagai bank pemain yang akan digunakan Persis untuk menghadapi kompetisi sepakbola yang digelar di Tanah Air ini. Sehingga jika pengurus dan manajemen Persis pada akhirnya mempercayai tim Madya sebagai kontestan di Divisi Utama maka mantan pilar Arseto ini serta merta mendukungnya. "Jika hal tersebut dipandang pengurus menjadi hal yang terbaik maka silahkan saja," ujarnya

Saturday, July 05, 2008

BANJIR DAN BOLA

kemarin lagi browsing nemu situs ini foto fotonya bagus banget... berikut diantaranya (klik selengkapnya)





Persis incar legiun asing

Pelatih Persis Solo Eduard Tjong menyatakan butuh tambahan dua atau tiga pemain asing, masing-masing di posisi striker, tengah dan belakang.
Namun dia menyadari semuanya tergantung sepenuhnya pada kebijakan manajemen dalam hal pemakaian tenaga impor.
”Kalau memang akhirnya diizinkan, saya butuh pemain asing. Kalau bisa tiga, kalau tidak ya setidaknya dua orang di posisi striker dan gelandang,” kata Edu
Sang arsitek mengaku sudah ada incaran untuk mengisi sektor tersebut, salah satunya gelandang asing Persis musim lalu, Moukwelle Ebwanga. Sedangkan untuk striker, Edu melirik mantan ujung tombak Persegi Bali FC, Bilidi. Dia dianggap cocok melengkapi talenta-atlenta lokal yang terjaring lewat proses seleksi.
”Kalau bek asing saya belum punya bayangan. Namun sekali lagi semua ini tergantung dari kebijakan manajemen. Kalau tidak pakai pemain asing, tentunya kami akan maksimalkan pemain lokal. Tapi mencari pemain lokal berkualitas setara pemain asing saat ini sudah sulit, apalagi yang harganya terjangkau,” imbuh mantan pelatih Persiharjo Sukoharjo tersebut.
Edu menambahkan, Persis juga sedang berusaha mencari satu penjaga gawang yang berkualitas tak terpaut jauh dengan Wahyu Tri Nugroho. Sejauh ini dua kiper Persis Madya, Ryan dan Johan masuk kandidat rekomendasi. Keduanya dianggap punya kemampuan memadai. Hanya saja Edu masih sedikit ragu karena mereka minim jam terbang. ”Makanya kami cari cadangan, yang kualitasnya dekat dengan Wahyu,” jelas Edu.
Terpisah, Sekretaris Manajer Persis Isnugroho mengaku belum ada rencana memakai tenaga asing. Sejauh ini pihaknya masih berkonsentrasi menggodok nama-nama hasil seleksi yang rampung, Selasa (1/7) lalu.
”Kami akan memaksimalkan pemain lokal dulu. Memakai pemain asing atau tidak harus dibahas dalam rapat manajemen. Yang jelas, hal ini tidak terlepas dari ketersediaan dana,” kata Isnugroho. -

1