Friday, October 26, 2007

thanks LBV ----- wasite asuuuu

terimaksih sambutan nya buat LBV (adam, kamal, dkk.)
walaupun kami kalah tapi persahabatan ini gak akan luntur apalagi oleh wasit goblok, gw cuma kesel ama wasit doang. wasit asuuuuuuuuuuuuuuu

Thursday, October 25, 2007

Turut berduka cita

Turut berduka cita atas meninggalnya ibu dari KRMH satriyo. semoga arwah di berikan tempat yang layak di sisiNYA dan keluarga yang ditinggalkan di berikan kekuatan

Monday, October 22, 2007

Masih optimistis


Masih optimistis

Persis Solo masih optimistis menembus Super Liga kendati menelan kerugian besar karena kalah di kandang sendiri dari Arema Malang dengan skor 0-1, Minggu (21/10) malam.
Akibatnya Laskar Sambernyawa melorot satu level ke peringkat sembilan klasemen Grup Timur
.
Pelatih Persis, Eduard Tjong mengatakan peluang bagi mereka masih terbuka, walaupun kali ini kesempatan di laga home terbuang percuma. ”Kami masih punya enam pertandingan lagi dan dua di antaranya main di Stadion Manahan,” ujar Edu kepada wartawan pada sesi jumpa pers seusai pertandingan.
Keyakinan kubu Persis juga diperkuat dengan kondisi bahwa jarak poin antartim di Wilayah Dua hanya terpaut tipis. ”Selisih angka tiap tim hanya berbeda tipis-tipis, jadi kans kami masih ada,” imbuh dia.
Seluruh laga tersisa milik Pasukan Kota Bengawan bakal dimainkan di bulan Desember. Yaitu dua pertandingan kandang melawan Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena, serta empat laga away versus Persiba Balikpapan, PKT Bontang, Persiter Ternate dan Persmin Minahasa.
Dari dua partai di Stadion Manahan, Persis wajib menyalakan kewaspadaan penuh agar hasil kontra Singo Edan tidak terulang kembali, terutama menghadapi Persipura. Tim Mutiara Hitam tersebut boleh dibilang selevel dengan Arema. Mereka pernah merasakan manisnya merangkum gelar Liga Indonesia dan sejauh ini menunjukkan permainan konsisten.
Sementara ketika disinggung tentang kegagalan timnya, Edu mengatakan sedikit banyak juga dipengaruhi absennya tiga pilar. Menurut dia yang paling merasakan imbas adalah lini depan, yang tak diperkuat bomber lincah, Rudi Widodo. Alhasil serangan Persis sangat mudah dipatahkan barisan pertahanan Singo Edan yang digalang Alex Pulalo cs.
”Tentang absennya tiga pemain kami (Anam Syahrul, Ebi Sukore dan Rudi Widodo), yang terasa adalah lini depan,” tukas mantan punggawa Arseto Solo tersebut.
Pada awal pertandingan, sang arsitek memasang duet Lubis Syukur dan Frank Seator sebagai starter, sedangkan Greg Nwokolo diplot sebagai penyerang lubang. Namun strategi alternatif yang dipakai mengantisipasi absennya Rudi tersebut ternyata tidak berjalan mulus. Lubis dan Seator terlihat malah banyak bermain sendiri-sendiri dan tidak tercipta saling pengertian yang baik. Greg pun tidak bisa bergerak bebas karena ditempel ketat oleh Alex Pulalo.
Spekulasi
Merasa taktiknya tidak jalan, sang arsitek memutuskan menarik keluar Lubis dan memasukkan striker mungil, Syaiful Bachri yang baru saja pulih dari cedera engkelnya. Tetapi masuknya Syaiful juga belum mampu mengangkat performa tim. Duet Syaiful dan Seator juga gagal memberikan ancaman berarti, apalagi pemain-pemain Singo Edan tampak tak pernah mengendurkan konsentrasinya.
Kondisi lapangan yang sangat tergenang semakin menyulitkan Persis membangun serangan untuk menyamakan kedudukan, karena aliran bola sulit dikuasai. Bahkan di pertengahan babak kedua, Edu melakukan spekulasi dengan memasang Iswan K Bode sebagai striker. Sayangnya perjudian itu juga gagal mengubah nasib Persis

Wednesday, October 17, 2007

Pasoepati ON LATIVI


Pasoepati ON LATIVI.
hari ini rabu 17 Oktober 2007 jam 23.00 malam
ojo lali yo

LAWAN PERSEKABPAS TANPA RUDI


Rudi absen lawan Persekabpas

Solo - Ujung tombak andalan Persis Solo Rudi Widodo dipastikan absen memperkuat timnya saat menjamu Persekabpas Pasuruan di Stadion Manahan Solo, Kamis (18/10), karena cedera engkel kanan.


Pada sesi latihan Selasa (16/10) sore, Rudi melakukan latihan terpisah di pinggir lapangan. Kondisi striker kelahiran Pati tersebut sebenarnya sudah kelihatan membaik karena bisa berlari-lari dan menendang bola. Meski begitu pelatih Persis, Eduard Tjong memutuskan menghindari risiko dan tak akan memasang Rudi pada pertandingan kontra Laskar Sakera.
”Dia terkena cedera Minggu (14/10), katanya ketika bangun tidur engkelnya terasa sakit. Tadi dia bilang engkelnya masih ngilu, jadi Kamis besok dia tidak akan bermain,” ujar Edu kepada wartawan di Stadion Manahan Solo, kemarin.
Dijelaskan Edu, sebenarnya ada alternatif solusi untuk masalah tersebut, dengan cara menyuntikkan penghilang rasa nyeri. Hanya saja, bagi Edu hal itu malah riskan bagi sang pemain, karena bisa saja setelah laga cedera Rudi malah bertambah parah. Jadi sang arsitek pilih menyimpan Rudi untuk menghadapi Arema Malang, Minggu (21/10) mendatang.
”Suntikan itu hanya menghilangkan rasa sakit untuk sementara. Setelah efek obatnya hilang, sakitnya bakal terasa lagi, bahkan bisa saja lebih sakit. Saya tidak mau ambil risiko,” jelas dia.
Tanpa Rudi, Laskar Sambernyawa hanya punya stok tiga pemain di lini depan, karena Syaiful Bachri juga dipastikan belum siap merumput lantaran lututnya belum pulih benar. Stok barisan serang yang tersisa yaitu Greg Nwokolo, Frank Seator dan Lubis Syukur.
”Tidak ada masalah soal striker, apalagi kami main di Solo. Memang akan lebih bagus bila Rudi bisa main. Tempat Rudi akan diisi oleh Seator,” jelas mantan punggawa klub Arseto Solo tersebut.
Dengan stok pemain yang ada, Greg yang sempat diplot sebagai gelandang serang akan kembali maju ke depan bertandem dengan Seator. Sedangkan posisi gelandang serang kembali diberikan kepada Ebi Sukore.
Coba pola
Tentang kondisi Seator yang sempat drop karena lama absen berlatih, menurut Edu sudah membaik hanya saja belum mencapai 100 persen. Sedikit berbeda, Ebi yang juga lama mudik kondisinya dipastikan siap tempur.
”Saya tadi mencoba formasi untuk mengatisipasi pola baru Persekabpas. Dari informasi yang kami dengar, sejak dipegang pelatih baru, mereka merubah pola dari 3-5-2 menjadi 4-4-2,” tukas dia.
Seator sendiri ketika ditanya tentang keadaannya, hanya menjawab singkat. Bomber yang digaet Persis dari PSMS Medan tersebut mengatakan siap turun melawan Persekabpas.
Sementara ditemui di sela-sela latihan, Rudi mengakui kalau engkelnya kadang masih terasa sakit, terutama ketika telapaknya agak ditekuk. Meski begitu kondisinya sudah membaik, karena sebelumnya untuk menapak saja terasa sakit. -

Monday, October 15, 2007

Jadwal padat, pemain Persis pun diburu latihan


Jadwal padat, pemain Persis pun diburu latihan

- Hari Raya Idul Fitri selalu menjadi momentum yang dinanti oleh umat Islam, tak terkecuali para punggawa Persis Solo. Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah Bulan Ramadan, saat berkumpul bersama keluarga di Hari Lebaran sangat dinanti-nantikan seluruh pilar Laskar Sambernyawa.

Sayangnya, padatnya jadwal kompetisi Liga Indonesia (Ligina) tahun ini membuat klub hanya memberikan jatah libur selama lima hari. Akibatnya kebersamaan bersama keluarga pun tidak bisa dinikmati lama. Bahkan ada beberapa pemain yang memutuskan tidak mudik karena keterbatasan waktu.
Bek tengah Hary Syaputra yang berlebaran di kampung halamannya di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, tak sempat ke mana-mana dan hanya berlebaran di rumah orangtuanya.
”Kebetulan ayah dan ibu termasuk dituakan di dalam keluarga dan lingkungan sini, jadi saudara-saudara berkumpul di rumah. Terutama dari keluarga ibu, karena beliau merupakan satu-satunya anak perempuan. Apalagi hampir semua saudara tinggal di Jakarta, beberapa saja yang tinggal di Medan,” tutur Hary ketika dihubungi Espos, Minggu (14/10).
Setelah menunaikan salat Idul Fitri, layaknya jutaan umat Islam lainnya, pilar Timnas Indonesia tersebut melakukan tradisi sungkeman dan dilanjutkan acara makan bersama dengan hidangan utama ketupat dan rendang.
”Besok pagi (hari ini-red) saya sudah balik lagi ke Solo, soalnya sorenya kan sudah latihan,” imbuh Hary.
Hampir sama dengan Hary, striker Persis Rudi Widodo juga menikmati Hari Kemenangan dengan brkumpul bersama familinya di Pati, Jawa Tengah. Karena ayah mantan pemain Persiter Ternate tersebut merupakan anak tertua di keluarga, maka kebanyakan saudara-saudaranya datang bersilaturahmi ke rumah.
”Yang pertama jelas sungkem-sungkeman dengan keluarga inti yang jumlahnya lima. Terus baru ketemu dengan saudara-saudara lain,” ujarnya sambil menambahkan tiap tahun di rumahnya tak pernah ketinggalan menyajikan makanan khas Pati, nasi gandul, sebagai hidangan khas Lebaran.
Konsekuensi
Jika beberapa pemain masih sempat pulang kampung, tidak demikian dengan Iswan K Bode dan Lubis Syukur. Keduanya terpaksa mengubur harapan berlebaran di kampung halaman terhalang jarak dan waktu.
Lubis terpaksa untuk kali pertama merayakan Hari Kemenangan di rumah temannya di Salatiga, sebab untuk mudik ke Mamuju, Sulawesi Barat, membutuhkan waktu ekstra. Dan itu tidak cukup dilakukan dalam lima hari.
”Rasanya ga enak banget. Tetapi mau gimana lagi, saya kan pemain profesional sehingga harus bisa menerima konsekuensi seperti ini. Orangtua sangat mengerti, apalagi awal puasa saya sudah menyempatkan pulang karena tahu Lebaran pasti tidak bisa mudik,” jelas Lubis.
Lalu apa yang kegiatan para pemain lokal Solo yang tidak perlu mudik di Hari Idul Fitri?
”Paling seperti biasanya berkunjung di rumah saudara. Kalau dengan teman-teman Persis kemarin kirim ucapan lewat SMS. Nanti paling bermaaf-maafan lagi pas ketemu di mes,” tutur Syaiful Bachri

Sunday, October 14, 2007

MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1428 H
semoga di hari yang suci ini kita dibersihkan segala dosa-dosanya
atas nama pribadi dan pasoepati saya ucapkan
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

semoga dendam kami dengan BM, BONEK dll bisa didamaikan di hari fitri ini

1