Tuesday, July 31, 2007

PERSIS BERTEMU PERSITA


PERSIS BERTEMU PERSITA
30 Jul 2007

Persaingan tim-tim dalam laga babak 16 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2007 tampaknya akan semakin ketat setelah hasil drawing babak 16 besar yang berlangsung di ballroom Hotel Ritz Carlton-Jakarta diumumkan Senin malam (30/7). Acara yang dihadiri oleh beberapa kalangan sepak bola tanah air seperti: Nurdin Halid, Nugraha Besoes, Joko Triono (direktur kompetisi BLI) dan IGK Manila serta beberapa undangan dan media ini berlangsung cukup meriah dengan tari-tarian dan perkusi khas Copa Dji Sam Soe "Indonesia Satu Dalam Copa Dji Sam Soe".



Berikut hasil drawing babak 16 Besar Copa Dji Sam Soe 2007:



Kandang (Home) vs Tandang (Away)

PSAP Sigli Persekabpas Pasuruan
Persija Jakarta PSM Makassar
Perseman Manokwari Sriwijaya FC
Persipura Jayapura Persemalra Tual
Persijap Jepara Pelita Jaya Purwakarta
Persis Solo Persita Tanggerang
PSMS Medan Gresik United
PKT Bontang Deltras Sidoarjo


IGK Manila, salah satu pengamat sepak bola nasional yang juga salah satu penasehat di tim Persija Jakarta, sempat ditemui oleh djisamsoe.com usai jumpa pers dan drawing babak 16 besar Copa Dji Sam Soe 2007 mengungkapkan, "Kompetisi ini sudah fair, sudah sesuai dengan apa yang kita harapkan, tim-tim yang bermain sudah memberikan yang terbaik hingga bisa melaju ke babak 16 besar, tinggal ditunggu saja kapan pertandingan akan berlangsung, mungkin jadwal sudah bisa diketahui besok sore,"ujarnya.(FREDDY)

ayo merahkan benteng tangerang

PASCA PIALA ASIA


PASCA PIALA ASIA
perhelatan piala asia telah usai. banyak catatan yang bisa di catat dari perhelatan ini, tangis, duka, euforia kemenangan, haru kekalahan mewarnai perhelatan ini.

Timnas memang telah kalah dalam babak penyisihan grup. akan tetapi kita bisa berbangga diri, dua tim yang mengalahkan indonesia (Saudi arabia dan Korea selatan) adalah runner up dan juara ke tiga Piala asia tahun ini.

kebanggan lainnya adalah kesatuan dalam mendukung tim nasional indonesia. kebersamaan dan kekompakan adalah hal penting yang bisa kita ambil dari piala asia kemarin. dan iraq memberikan contoh bagaimana kebersamaan itu lebih berarti dari sebuah kekuatan apapun. bahkan dengan sepakbola kebersamaan masyarakat irak kembali bergelora. Football for Unity. Jambore suporter telah lewat, kekompakan kita dalam mendukung garuda di piala asia telah berlalu, dan persija baru saja menunaikan salah amanat Almarhum bang Hasan (H santo) untuk kembali mendamaikan 2 kubu suporter (jakarta & surabaya). kompetisi LI tanggal 4 agustus akan kembali bergulir. Coppa Dji Sam Soe juga sudah dilakukan pengundian jadwal. akankah kenangan manis tentang "kebersamaan" ini akan segera kita lupakan? akankah kita akan kembali kepada konflik - konflik antar suporter lagi.
akankah ajang piala asia hanya akan lewat tanpa sesuatu yang membekas bisa kita ambil manfaatnya?

kebangaan yang terakhir adalah karena kita telah menjadi tuan rumah yang "sukses". partai final yang disaksikan oleh para "presiden" cukup aman dan terkendali. setidaknya PSSI bisa sedikit lupa dengan kasus kacaunya penjualan tiket pada babak penyisihan waktu itu.

dan bangsa ini memang "bangsa pelupa"

arista budiyono
www.entah1982.blogspot.com
Bintang Biru Cell
Jl. Pembangunan III No 90
Rt 02/01 Karanganyar Neglasari
Tangerang


Monday, July 23, 2007

senayan aku datang



SENAYAN AKU DATANG
partai lawan bahrain dan arab terlewatkan. bukan karena tidak pengen menyemangati indonesia. akan tetapi ada gawean yang lebih penting yang tidak bisa di tinggalkan. akhirnya niat nonton partai terakhir versus KORSEL.

3 hari sebelum hari H sudah memesan tiket kesana kemari. lewat Cornel (mas ari) (mas panji) mereka tidak bisa. akhrinya teman (yuli) pasoepati tangerang menawarkan tiket. akan tetapi dia membatalkannya pas hari H karena dia cuma dapat 5 lembar saja. pupus sudah niatan menonton tim nas beraksi. akhirnya browsing aj di warnet dari pagi. pukul 12.00 temenku memaksa aku untuk tetap ke senayan. dapat gak dapat tiket kita harus kesenayan ujar dia. aku akhirnya berusaha mencari tiket lagi lewat teman2 pasoepati. tapi apa daya. iket memang sudah susah banget dicari. akhirnya aku ber 3 berjalan ke pintu barat(dekat gerbang pemuda). disana bertemu dengan rekan2 pasoepati Ngakak (pasar kliwon) mereka katanya sudah 2 hari. karena kurangnya koordinasi mereka tidak bisa dapat tiket.
aku sudah pasrah gak bakal dapat tiket. dan akhirnya ada seorang Polisi menawarkan tiket. begini persisnya dialog saya dengan beliau.

Polisi : "kok gak masuk ?"
Aku : " gak punya tiket pak."
Polisi : lho itu kan ada tiket?" (sambil menunjuk loket tiket)
aku : " Mahal pak 200. bisa buat makan 1 bulan.
polisi : sambil berbisik ke telinga saya
"saya punya yang 15 ribu. kamu mau bayarin berapa? 45 ya?
aku : " oke 45. tapi 3 lembar"
polisi : " enak saja. dah 35 saja.
aku : " 30 ya saya beli 3"
polisi : " ya sudah tunggu sini. siapkan duit pasnya

akhirnya dia memberikan 3 lembar tiket kelas 4 ini. dan motto pasoepati "aku neng mburi mu" benar bagi saya. karena pada malam itu kami berada di sektor 17 di belakang sebelah atas sektor 10. dan sektor sepuluh adalah tempat pasoepati berkumpul. jadi paseopati aku nonton di belakang mu. hahahahahahaha

Saturday, July 21, 2007

OJO MLUDUS YO


Harga tiket pertandingan Persis di Manahan dinaikkan


Solo (Espos) - Panitia pelaksana pertandingan Persis Solo akan menaikkan harga tiket pada putaran kedua Liga Indonesia 2007 yang mulai bergulir Agustus. Kenaikan harga tiket tersebut dikhususkan untuk tribun utara dan selatan (di belakang gawang—red) yang selama ini ditempati oleh suporter Pasoepati.Ketua Panpel Paulus Haryoto mengungkapkan harga tiket yang semula Rp 7.000 akan dinaikkan menjadi Rp 10.000. Kenaikan harga tiket tersebut dilakukan untuk menambah pemasukan ke Persis Solo.

”Sebetulnya kami tidak ada niatan untuk menaikkan harga tiket, tetapi hal itu lebih pada penyesuaian kebutuhan bagi dana bagi Persis,” kata Manajer Persis, Waseso saat jumpa pers di Rumah Makan Wong Solo, Kamis (19/7).
Waseso mengatakan kenaikan harga tiket khusus suporter tersebut karena pihaknya menilai selama ini jumlah penonton terbanyak datang dari Pasoepati. Meski demikian, kata dia, Panpel masih belum bisa memenuhi target yang ditetapkan setiap pertandingan kandang Laskar Sambernyawa digelar di Manahan.
Oleh sebab itu, Waseso menyatakan Panpel akan mengubah sistem penjualan tiket dengan
melibatkan event organizer (EO), kendati demikian Pasoepati kemungkinan juga masih akan dilibatkan dalam sistem tersebut.Paulus menambahkan pada putaran kedua nanti, kenaikan tiket hanya berlaku bagi tribun utara dan selatan, yaitu Rp 10.000. Sedangkan untuk tribun timur Rp 15.000, tribun utama Rp 25.000 dan tribun VIP Rp 30.000.
Paulus mengaku selama ini sangat sulit untuk memenuhi target Rp 200 juta setiap laga kandang Persis. Pihaknya akan merampingkan susunan Panpel untuk mencapai pendapatan yang lebih besar, seperti mengurangi jumlah pengamanan internal dari Pandega Pasoepati yang biasanya 125 orang menjadi 60 orang.
Pasoepati mendukungHadir dalam jumpa pers itu adalah Waseso, Paulus Haryoto, Presiden Pasoepati Satryo Hadinagoro, Asisten Manajer Sugiyanto dan Manajer PSIS Yoyok Sukawi.
Menanggapi kenaikan tiket untuk Pasoepati itu, Satryo menyatakan sangat mendukung.
Menurutnya, kebijakan itu sudah seharusnya disambut baik karena selama ini Pasoepati belum memberikan kontribusi nyata kepada kemajuan Persis Solo.”Saya sudah mengkoordinasikan dengan teman-teman suporter dan mereka menyatakan siap.
Apalagi saya menilai kenaikan tiket itu untuk kemajuan Persis dan membenahi fasilitas di Stadion Manahan,” katanya.
Menurutnya, tiket masuk ke Stadion Manahan, selama ini masih dibilang paling murah jika dibandingkan dengan kota lain seperti Semarang, Yogyakarta dan Semarang. Untuk kelas ekonomi, penonton Semarang harus merogoh kocek Rp 15.000 jika ingin menyaksikan PSIS bertanding di Stadion Jatidiri.
”Di Yogya dengan keberadaan stadion seperti itu tiketnya sudah Rp 10.000 dan di Sleman Rp 12.000,” tambahnya. -

Wednesday, July 18, 2007

SEATOR (buktikan kekuatan mu)


Frank Seator bertekad antarkan Persis ke Super Liga
Solo (Espos) - Duet legiun asing anggota baru skuad Persis Solo, Frank Seator dan Okwy Diamonstar, resmi diperkenalkan kepada publik Kota Bengawan, Senin (16/7), pada latihan sore di Stadion Sriwedari Solo.
Pada sesi yang juga dihadiri Manajer Persis, Waseso dan Sekretaris Manajer, Abraham EWT, kedua pemain didaulat memakai seragam anyar di hadapan para penonton yang hadir di stadion.
Seator yang merupakan jebolan PSMS Medan, mendapat seragam merah-merah bernomor punggung 77, sedangkan Okwy akan mengenakan nomor punggung 44. ”Saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk membantu Persis lolos ke Super Liga,” kata pemain yang pernah merumput di Persija Jakarta kepada wartawan seusai latihan.


Menurut Seator, dirinya sengaja memilih angka 77 karena dianggap sebagai simbol keberuntungan yang diharapkan akan selalu menaunginya.
Sementara itu, Okwy memutuskan memakai nomor 44 karena sebelumnya juga selalu mengenakan nomor dengan digit ganda. Saat merumput di Liga Australia, dia mengenakan nomor 30 atau 40. ”Saya selalu mengenakan nomor punggung yang double, termasuk ketika merumput di Australia. Jadi ini semacam alasan psikologis saja,” bebernya.
Meski baru sebentar bergabung dengan tim polesan Suharno, bek jangkung tersebut mengaku sudah merasa nyaman. Dia merasa sikap persahabatan antar pemain di dalam tim sangat kental, sehingga membuatnya merasa nyaman.
Terpisah pelatih Persis Suharno mengatakan akan memberikan porsi latihan fisik tambahan kepada tiga punggawa impor yang baru bergabung, Ebi Sukore, Seator dan Okwy. Dalam sesi latihan kemarin sore yang diisi dengan games dan gemblengan fisik, Suharno melihat performa ketiganya belum mencapai standar yang diharapkan.
”Ebi masih dalam pemulihan cedera engkel, jadi tadi latihan terpisah. Mungkin dalam dua hari ke depan sudah bisa latihan dengan bola, sehingga Jumat (20/7), ada peluang turun saat laga persahabatan melawan PSIS Semarang,” imbuhnya.
Sementara itu, perburuan terhadap dua pemain lokal untuk melengkapi Skuad Laskar Sambernyawa, sudah mendekati tahap akhir. Sekretaris Manajer, Abraham EWT, mengatakan proses merekrut kedua pemain lokal tersebut telah mencapai 85 persen. ”Kepastian bisa atau tidaknya mereka bergabung ditentukan Rabu (18/7) besok. Saat ini kendala yang masih mengganjal karena masing-masing klub yang bersangkutan mau melepas keduanya jika sudah mendapatkan pemain pengganti dengan posisi yang sama,” imbuhnya. -
Stamina Seator masih kedodoran


Solo (Espos) - Pelatih Persis Solo, Suharno, menilai performa punggawa anyar Laskar Sambernyawa, Frank Seator, belum mencapai level terbaik.
Namun sang arsitek optimistis, mantan pemain Persija Jakarta tersebut bakal kembali ke bentuk permainan terbaiknya sebelum putaran kedua bergulir.
”Sedah lama dia jarang bermain, karena selama di PSMS Medan jarang diturunkan. Makanya dia perlu dipoles setahap demi setahap. Tetapi secara kualitas tak ada masalah, terbukti dia masuk anggota Timnas Liberia saat menghadapi Kamerun beberapa waktu lalu,” kata Suharno kepada wartawan, seusai memimpin latihan di Stadion Sriwedari Solo, Selasa (17/7) sore.
Kekurangan lain yang masih kentara pada diri Seator, adalah kondisi fisiknya yang belum optimal. Hal itu terlihat jelas pada latihan games, kemarin sore. Meskipun sudah mulai terlihat padu dengan duet Laskar Sambernyawa lainnya, Greg Nwokolo dan Rudi Widodo, mantan pilar Sriwijaya FC terlihat kehabisan bensin di akhir-akhir laga.
”Dengan proses bertahap, saya optimistis pada saat kompetisi kembali bergulir, Seator sudah siap,” imbuh pria kelahiran Klaten tersebut.
Jika penampilan Seator belum memuaskan, tak sama halnya dengan punggawa anyar lainnya, Okwy Diamonstar. Kinerja palang pintu kelahiran Nigeria tersebut menuai pujian tinggi sang arsitek. ”Penampilan Okwy sudah bagus, tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tandasnya.
Pada sesi latihan kemarin sore, Suharno melakukan eksperimen menempatkan striker Syaiful Bachri sebagai gelandang serang dengan formasi 4-3-3. Bomber lincah tersebut diplot untuk mendukung trio penyerang Rudi, Seator dan Greg. Games yang digelar kemarin sore untuk persiapan jelang laga persahabatan kontra PSIS Semarang, Jumat (20/7).
”Sejak Senin (16/7) kemarin, anak-anak sudah mulai berlatih pola yang akan digunakan saat laga uji coba melawan PSIS. Saya akan tetap memakai pola 4-3-3 seperti biasanya,” imbuh pria yang pernah menukangi Deltras Sidoarjo tersebut.
Risiko cedera
Menghadapi Mahesa Jenar, Suharno tak bisa memastikan akan menurunkan tiga legiun asingnya sejak menit pertama. Itu dilakukan menghindari risiko cedera yang dapat merugikan Persis sendiri.
Aplagi Ebi Sukore kemarin juga tak tampak datang latihan karena harus berkonsultasi dengan dokter tentang cedera yang dia alami. ”Saya tidak mau terlalu memaksakan, mungkin mereka baru saya turunkan pada babak kedua,” imbuhnya.
Sementara itu karena belum berhasil menggaet dua pemain lokal baru, pada sesi games kemarin sore, Suharno terpaksa memakai dua pemain magang Persis yang dipinjamkan ke tim U-23, Tommy dan Lintang, untuk melengkapi jumlah tim menjadi 22. Bahkan untuk melengkapi kekurangan pemain, dua sisten pelatih, Anshar Ahmad dan Eduard Tjong juga turun bermain.

SUPORTER DAMAI?????



APAKAH INI KOALISI "SEMENTARA"
kedasyatan pemain kedua belas bagi tim indonesia terbukti nyata. hampir seluruh tempat duduk di GBK terisi dengan warna merah ketika tim nasional bertanding. keraguan akan adanya warna "pelangi" yang selama ini kita takutkan hampir 90 % tidak terbukti. akankah persatuan ini akan terjalin selamanya?

12 juli 7 tahun silam sekelompok orang (Sigit Nugroho (wartawan BOLA), Mayor Haristanto (Pasoepati),Rudi Permadi (Aremania,Departemen Komunikasi ASSI), Haryanto (Bonekmania), Gugun Gondrong (Jakmania), Ferry Indrasjarief (Jakmania, kini wakil manager Persija), Herru Joko (Viking Persib), Agus Rahmat, Eri Hendrian serta Leo Nandang Rukaran (Viking Jabotabek), Robert Manurung (Kampak Medan), Panji Kartiko (Pasoepati Jakarta), Ryan Ardhianto (Pasoepati Jakarta) dan beberapa teman pentolan kelompok suporter lainnya)* membentuk sebuah organisasi yang bertujuan untuk mempersatukan seluruh suporter indonesia. akhirnya terbentuklah ASSI(asosiasi suporter seluruh indonesia) dan tanggal 12 juli tersebut dijadikan sebagai hari Suporter Nasional. tapi ASSI hanya berumur jagung. setali tiga uang dengan ASSI, kelompok suporter pun mempunyai"seteru abadi" yang susah untuk dipersatukan. 6 tahun sesudah itu upaya untuk menyatukan "primodialisme kedaerahan" kembali di dengung- dengungkan oleh sekelompok orang Netter (Pengguna Internet) (dari sebuah forum), yang berasal dari Malang, Solo dan Semarang. terbentuklah sebuah komunitas suporter yang menamakan dirinya CORNEL (Community Relation Netter Liga Indonesia). sebelum perhelatan piala asia ini digelar mereka (CORNEL) gencar mempromosikan dukung tim nasional dengan baju merah putih. memerahnya GBK bukan dari perjuangan CORNEL semata. akan tetapi kesadaran individu untuk menomorduakan fanatisme kedaerahan yang selama ini mereka agung - agungkan. semua orang "latah" mendukung merah putih berlaga. (termasuk bapak Presiden.) ada apakah ini? benarkah sepak bola sudah menjadi ajang pemersatu bangsa? akankah keributan antar suporter yang selama ini mewarnai setiap laga di kompetisi domestik sirna setelah ini. akankah caci maki hujat demi hujat yang selalu ada dalam setiap "pertemuan" antar suporter akan mereda. jika hal itu benar alangkah senangnya saya karena masyarakat kita semakin dewasa. akan tetapi jika persatuan ini hanya "koalisi semu" saja maka upaya Teman teman CORNEL dan masyarakat yang memimpikan indahnya harmonisasi antar suporter semakin berat nantinya. wahai suporter indonesia satukan tekad meraih asa untuk indonesia tercinta.

Wednesday, July 11, 2007

HAHAHA GARUDA MENANG LAGI



2 Indonesia v Bahrain 1
JAKARTA- Target menembus babak kedua Piala Asia 2007 sepertinya bukan sekadar mimpi bagi Indonesia. Sebab, modal untuk melangkah ke babak delapan besar sudah dikantongi skuad Merah Putih. Itu menyusul awal manis yang ditorehkan Ponaryo Astaman dkk dalam petarungan perdana Grup D Piala Asia 2007 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam.



Indonesia sukses menekuk Bahrain dengan skor 2-1. Adalah Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas yang makin mendekatkan ekspektasi publik akan bercokolnya Indonesia di babak perempat final tersebut.

Budi Sudarsono mengawali pesta Indonesia saat pertandingan baru berjalan 13 menit. Menerima umpan matang dari Firman Utina, striker Persik Kediri itu dengan tenang mengoyak jala Bahrain yang dikawal Abdul Rahman. Dengan selebrasi mengisap jempol tangan kanannya, Budi Sudarsono menemani sorak sorai sekitar 60 ribu suporter Indonesia yang memadati stadion.

Pesta masyarakat Indonesia itu sempat terhenti sejenak. Sebab, Bahrain mampu menyamakan kedudukan lewat Sayed Al Wadaei menit ke-26. Tapi, suasana kembali meledak saat Bambang Pamungkas berhasil menceploskan bola ke gawang Bahrain pada menit ke-63. Nyanyian kemenangan pun berkumandang di Gelora Bung Karno begitu wasit Yuichi Nashimura asal Jepang meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan serta papan skor menunjukkan angka 2-1 untuk Indonesia

"Di Grup D, Indonesia adalah tim bayi. Meski bayi, tapi kami tak mau kalah dalam meraih prestasi. Dengan status kami sebagai bayi, saya pantas bagi kami untuk bergembira dengan kemenangan ini," ungkap Budi Sudarsono kepada Jawa Pos seusai pertandingan. "Terima kasih kepada para pemain yang telah berjuang keras. Terima kasih pula buat penonton yang telah menjadi pemain ke-12 kami. Karena itu, semua layak menikmati kemenangan ini," sambung Ivan Venkov Kolev, pelatih Timnas Indonesia.


Ya, kemenangan itu sekaligus menjadi penebus sakit hati atas kekalahan dari Bahrain di Piala Asia 2004. Yang lebih penting lagi, kemenangan kali ini bisa menjadi penawar carut-marutnya kompetisi sepak bola Indonesia serta penyegar akan keringnya prestasi Indonesia di kancah sepak bola internasional.

"Kemenangan ini adalah modal besar bagi Indonesia untuk terus berprestasi," kata Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia yang kebetulan menyimak laga Indonesia kontra Bahrain dari tayangan televisi. "Tapi ini bukanlah akhir. Sebab, Arab Saudi dan Korsel (Korea Selatan, red) sudah menanti kami di partai berikutnya. Kami harus tetap konsentrasi dan bekerja lebih keras, sebab Arab dan Korsel pasti lebih waspada kepada kami," ujar Bambang Pamungkas.

Jika Indonesia berpesta dengan kemenangan tadi malam, Bahrain tentu saja mengalami hal sebaliknya. Dengan kekalahan dari Indonesia, membuat mereka harus berjuang lebih ekstrakeras di dua partai selanjutnya. Apalagi, lawan yang akan dihadapi adalah dua raksasa Asia, Arab Saudi dan Korea Selatan.

"Selamat buat Indonesia. Kami gagal karena banyaknya kesempatan mencetak gol yang terbuang sia-sia. Tidak ada pilihan lain di dua pertandingan berikutnya kecuali meraih hasil maksimal seiring kekalahan kali ini," kata Milan Macala, pelatih Bahrain. (fim/ady/dio/noe)


FACTS AND FIGURES
1. Ini merupakan kemenangan kedua Indonesia di Piala Asia. Kemenangan pertama dipetik saat Indonesia mengalahkan Qatar (2-1) di Piala Asia 2004.
2. Ini adalah kemenangan kedua Indonesia atas Bahrain. Kemenangan pertama tercipta di Piala Presiden 1980 dengan skor 3-2.
3. Rekor pertemuan Indonesia dengan Bahrain saat ini adalah Indonesia menang dua kali, seri dua kali, serta sekali kalah.


Statistik Pertandingan
Indonesia Bahrain
2 Gol 1
6 Tembakan ke Gawang 4
3 Tembakan Melenceng 7
5 Sepak Pojok 7
23 Pelanggaraan 21
3 Offside 3
4 Kartu Kuning 3
50% Penguasaan Bola 50%

PASOEPATI TUKU TIKET PASOEPATI ORA MBLUDUS


Nyaris Rusuh, Nurdin Minta Maaf

JAKARTA - Raihan gemilang Indonesia atas Bahrain (2-1) pada laga perdana Grup D nyaris ternoda oleh kerusuhan. Itu buntut dari kacaunya distribusi vdan pejualan tiket masuk di Gelora Bung Karno, Senayan, kemarin. Jatah tiket sudah habis sebelum laga digelar. Padahal ribuan orang sudah antre sejak pagi hari.

Parahnya, ludesnya tiket itu akibat ulah calo. Mereka memborong sebagian besar jatah tiket yang akan dijual pada hari H di pos-pos penjualan tiket di sekitar GBK. Akibatnya, tak sedikit calon penonton tidak kebagian tiket. Karena kesal, suasana di GBK berubah menjadi tegang.



Mereka pun melampiaskan kekecewaan dengan merusak tempat pejualan tiket tersebut. Dari pantauan Jawa Pos, ada dua tempat yang menjadi sasaran. Yakni, tiket boks di Plasa Selatan (tenda putih) diambrukkan oleh penonton. Juga, pusat penjualan tiket di Pintu X Stadion Gelora Bung Karno (SGBK). Di kantor PSI (Persatuan Squash Indonesia) tersebut, para penonton memecahkan kaca-kaca dan merusak taman.

"Saya telah menunggu disini mulai pukul 10.00 WIB. Tapi, begitu tiket boks dibuka pukul 14.00, gak sampai 15 menit sudah habis. Siapa yang gak kecewa?" kata Arif, Arek Malang yang sedang menjalani tugas di Jakarta. Dia kala itu sedang antre tiket di Plasa Selatan.

Dia menuduh para calo yang membuat tiket raib dalam sekejap. "Saya melihat ada beberapa orang yang dengan mudah mendapat tiket dalam jumlah banyak," tambahnya.

Karena berada di tangan calo, harga tiket melonjak berlipat-lipat. Harga termurah kategori IV yang semula hanya Rp 15 ribu, kalau beli di calo menjadi Rp 50 ribu. Selain itu, kategori I yang normalnya Rp 200 ribu menjadi Rp 400 ribu.

Sehari sebelumnya, Wakil Ketua LOC (Local Organizing Committee) Indonesia Bidang Tiket Alex Iskandarsyah menyebut tiket yang dijual 40 persen dari total tiket, 87 ribu, untuk hari ini. Itu berarti sekitar 34.800 tiket dapat dibeli suporter di 36 tiket boks mulai pukul 14.00 WIB.

Kekecewaan para suporter juga dilampiaskan dengan mendemo PSSI. Sekitar, 500 orang Pasoepati (suporter Persis Solo) menuntut distribusi tiket. Mereka kecewa karena datang jauh tak dapat tiket. "Kami datang dari Solo dan ternyata tak bisa menonton, karena tiket habis," kata Dirjen Pasoepati Mariadi Gondorong.

Demo Pasoepati tersebut mendapat tanggapan dari PSSI. Ketua Umum Nurdin Halid dan Sekjen Nugraha Basoes langsung menemui mereka. "Saya minta maaf dengan kondisi ini. Ini di luar tanggung jawab kami. PSSI sudah berusaha agar kondisi ini tak terjadi," kata Nurdin.

Untuk menghindari kekacauan dan menutup kekecewaan Pasoepati, Nurdin pun langsung mengusahakan tiket dan berhasil. Sementara itu terjadinya kekacauan di beberapa tiket boks juga disayangkan oleh pihak kepolisian. Mereka menganggap tak ada koordinasi antara panpel tiket dengan polisi.

Terbukti, pihak berwajib tak diberi tahu tiket-tiket boks yang masih menjual tiket. "Saya sudah menyediakan 72 anggota. Tapi, ternyata tak semua menjual dan sehingga kami agak bingung," papar AKP Puji Raharjo, penanggung jawab keamanan tiket boks. (dio/fim/cr-3)

Thursday, July 05, 2007

LAGI LAGI JUAL PEMAIN



Giliran Sofyan dan Yudho dicoret

Solo (Espos) - Persis Solo akhirnya berterus terang tentang dua pemain lokal terakhir yang harus hengkang. Setelah Basuki, yang menyusul masuk daftar jual Persis adalah Yudho Prasetyo dan Sofyan Morhan. Keduanya, Rabu (4/7), telah mendapatkan surat rekomendasi resmi dari manajemen untuk mencari klub baru.


Sementara itu, Persis Solo dan Persijap Jepara telah mencapai kata sepakat tentang kepindahan Basuki. Rencananya, Senin (9/7) pekan depan, mantan striker Deltras Sidoarjo tersebut akan berangkat ke Jepara.
Manajer Persis, Waseso, menyatakan telah mengeluarkan surat rekomendasi kepada Sofyan dan Yudho agar keduanya bisa segera mencari tim anyar. ”Tentang klub baru bagi mereka diurusi oleh agennya masing-masing. Persis nantinya hanya mengurusi tentang transfer resmi mereka dengan klub baru,” kata Waseso kepada Espos, kemarin.
Mengenai Basuki, menurut Waseso sudah tercapai kesepakatan dengan pihak Persijap. Meskipun begitu, manajemen Laskar Kalinyamat masih berusaha meminta keringanan harga transfer sang pemain.
”Saya sudah kontak dengan manajer Persijap, intinya kami sudah deal soal Basuki. Kami bertahan meskipun mereka masih meminta keringanan soal harga transfer. Seharusnya mulai hari ini (kemarin-red) dia sudah diminta datang ke sana, tetapi karena masih libur, Basuki baru bergabung Senin pekan depan,” jelas Waseso.
Waseso enggan menyebut harga transfer yang harus dibayarkan Laskar Kalinyamat demi memboyong pemain 23 tahun ini, begitupun gaji dari Persijap untuk Basuki. ”Untuk masalah gaji dan lainnya, itu sepenuhnya merupakan hak Basuki, Persis hanya sebatas pada transfernya saja,” imbuhnya.
Di bagian lain, keputusan Laskar Sambernyawa mendepak kedua pemain lokal terakhir, langsung direspons sejumlah klub Tanah Air. Sofyan yang berposisi sebagai bek kanan, diincar serius oleh Persitara Jakarta Utara dan PSSB Bireun. Sedangkan Yudho Prasetyo menjadi target bidikan salah satu klub Divisi Utama asal Jawa Timur.
”Sudah ada beberapa klub yang menyatakan tertarik meminang Sofyan dan Yudho, tetapi saat ini klub-klub masih sedikit ribet memahami tentang aturan transfer yang baru,” kata Ali dari Bomber Sport dan Manajemen, agen yang menaungi kedua pemain.
Persitara berminat
Menurut Ali, di antara dua klub yang berminat, Persitara yang lebih berpeluang mendapatkan Sofyan. Selain pendekatannya lebih serius, mantan punggawa Persiba Balikpapan tersebut mengaku pilih merumput di klub yang dekat. ”Kansnya lebih besar Persitara, apalagi Sofyan bilang lebih suka main di klub yang tidak jauh. Sekarang prosesnya tinggal pembicaraan transfer antar kedua klub,” lanjut Ali.
Tentang Yudho, kendati sebelumnya sempat dikabarkan bakal balik ke klub lamanya, Persma Manado, tampaknya kakak kandung Jefry Prasetyo tersebut bakal merapat ke salah satu klub di Jawa Timur.
”Memang Yudho sempat dikabarkan akan kembali ke Persma, tetapi dia bilang ingin main di Jawa saja. Dan saat ini sudah ada tim dari Jatim yang berminat merekrutnya,” imbuhnya. - yms

Wednesday, July 04, 2007

Basuki di jual ke persijap


Persis akan lepas Basuki ke Persijap


Solo (Espos) - Teka-teki pemain yang akan angkat kaki dari skuad Persis mulai terkuak. Manajemen Persis Solo menyebut Basuki sebagai satu dari tiga pemain lokal yang masuk daftar jual. Sementara nama dua pemain lainnya masih dirahasiakan.
Sekretaris Manajer Persis, Abraham ”Bram” EWT, mengatakan saat ini tengah terjadi proses negosiasi antara Persis dengan Persijap Jepara, klub yang berminat menampung striker berpostur kecil tersebut.


”Basuki memang masuk dalam daftar pemain yang akan kami lepas, dan Persijap menyatakan berminat meminangnya. Sekarang kami tengah bernegosiasi soal nilai transfer,” kata Bram kepada wartawan, Selasa (3/7).
Dikatakan dia, pada awalnya pihak Laskar Kalinyamat berkeinginan memantau kondisi terakhir Basuki, namun karena seluruh pemain Persis sedang libur sepekan, niat mereka tidak bisa terwujud.
”Setelah menjalani libur seperti pemain-pemain lainnya, Senin (9/7), Basuki tetap kembali ke Persis terlebih dulu,” tandas Bram.
Dikonfirmasi terpisah, Manajer Persijap Jepara, Edi Sujatmiko, membenarkan kabar tersebut.
Namun berbeda dengan Persis yang lebih blak-blakan, Persijap kelihatan masih enggan membeberkan secara rinci rencana kepindahan penyerang kelahiran Surabaya itu, termasuk besarnya nilai transfer yang mereka ajukan untuk memboyong Basuki.
”Kalau ada peluang dan harganya cocok kenapa tidak?” ujar Edi ketika dihubungi Espos, kemarin.
Menurut Edi, Basuki merupakan salah satu bidikan untuk melengkapi proses tambal sulam yang tengah dilakukan Laskar Kalinyamat menghadapi putaran kedua mendatang, salah satunya mencari satu pemain berposisi striker.
”Persijap memang butuh seorang penyerang. Kami pernah melihat penampilan Basuki, tetapi jika ditanya apakah dia sesuai dengan kebutuhan tim, jawabannya ada di pelatih. Yang jelas, saat ini kami baru sebatas omong-omong saja dengan manajemen Persis, tentang realisasinya kita lihat saja nanti,” beber Edi.
Ketika ditanya apakah sudah melakukan kontak langsung dengan Basuki, dia menjawab belum. Menurutnya, pembicaraan baru sebatas antarmanajemen kedua tim. ”Kami belum kontak dengan Basuki langsung, masih terbatas antar manajemen saja, imbuhnya. - yms

Tuesday, July 03, 2007

CERITA TOUR DE BEKASI


Cerita Tour De BEkasi
setelah kemenangan Persipasi VS PSIM ada harapan agar persis bisa lolos. biar nanti ketika tandang ke bekasi kita paseojak bisa hadir mendukung.

alhamdulillah persis bisa menang lawan pesikabo walau lewat pinalti. akhirnya persis bisa bertemu persipasi. leg 1 di gelar disolo. ada harapan bisa menang besar di solo biar tugas di bekasi makin ringan. tapi apa dinyana hasil seri plus kartu merah grek membuat tugas tandang nanti makin susah. belum lagi adanya konflik kecil di dalam lapangan. membuat bara ke bekasi kayanya dah membakar sebelum laga di mulai. sempet terfikir untuk tidak datang saja kebekasi. karena beberapa faktor. faktor keamanan menjadi alasan utama.kultur penonton divisi 1 masih berbeda jauh dengan divisi utama. ketakutan kami adalah ketika kami menang mereka tidak bisa menerima kemenangan kami. maka sempet terpikir untuk tidak jadi menonton. namun kekangenan kami terhadap aroma solo membuat rasa kecil hati itu sedikit demi sedikit makin hilang. "walau harus mati di tengah lapang PASOEPATI selalu berjuang" lirik lagu itu yang membuat aku tetep harus berangkat.5 hari sebelum keberangkatan ada konfirmasi dari mas wisnu "Pasoepati BOMBER" bahwa mereka kemungkinan datang walau cuma 12 Orang hampir bersamaan mas andi kostrad juga memberi tahu kalau cikarang meungkin mengirimkan 25 anggotanya. wah bakal seru nih. pikir ku dalam hati. akhirnya H -1 kabar terakhir dari solo ada 1 gerbong. tidak sabar rasanya untuk segera datang ke patriot. (sebelumnya sempet mencari tahu kondisi stadion patriot dan suporternya. berkenalah saya dengan mas eka "walaupun diujung cerita dia mengaku kalau dia bukan fans persipasi tapi kampak medan" mas eka bercerita tetang kareakteristik suporter pada umumnya.Beliau bilang kelompok suporter bekasi terbagi menjadi 3. 1 The jak bekasi 2 Suporter Bekasi (sobek) dan kalau gak salah yang ketiga yaitu patriot maia. mereka 9suporter tsb) sudah pernah menerima lawatan dari tim tamu. waktu itu persibat batang. tapi tidak terjadi benturan apa - apa. dalam hati aku berpikir "waktu itu mungkin bekasi menang. kalau besok bekasi kalah gimana?" tapi setidaknya info dari mas eka cukup membuat kami harus selalu hati-hati.
Hari H pun tiba. Pasoepati dari solo sudah dari pagi nunggu dipatriot sedangkan saya harus mampir ke mas Andhi kostrad dahulu. akhirnya kami berdua naik mobil menuju senen dilanjutkan naik KRL. sesampai stasiun bertemu kami dengan pasoepati dari bekasi namanya siapa ya? saya lupa. mas andhi pun lupa. dia yang memberi tahu arah stadion dan menunjukan arah jalan pulang buat kami. thanks ya mas xxxxxx.
Stadion patriot hampir mirip stadion pringgodaninya persiwi wonogiri. tidak terlalu besar. kami masuk dengan tiket seharga 5 ribu dengan rincian 2000 tiket dan 3000 subsidi buat kawan2 pulang ke solo. di dalam dengan suporter bekasi (sobek) kami hanya dipisahkan oleh pintu masuk tapi 150 pasoepati cukup membuat bulu kuduk saya merinding. kalau kata pak Bambang(kakaknya pak mayor) sebuah orkestrasi yang luar biasa. sepanjang hampir 90 menit pasoepati tak henti beryanyi.walaupun blm sarapan plus panas tapi lagu buat si setan merah manahan solo terus di suarakan. berpikir akan berakhir dengan kekalan karena bone dikartu merah di menit akhir teryata tidak saiful berhasil mencetak gol dimenit injury. akhirnya potongan kertas dan kembang api yang kami bawa bisa kami gunakan. euforia kemenagan membuat semua tentang keindahan dunia adalah nomor sekian. yang penting teriakan solo semakin membahana. akhirnya agung dkk bisa pulang dengan poin penuh.
ketakutan itu terbukti. sebuah lemparan dari SOBEK membuat suasana jadi kacau. kami berusaha tidak membalas tapi berusaha menjauh ke tengah lapangan untuk menyelamatkan diri. akan tetapi aparat yang mungkin belum terbiasa menghadapi kemelut kecil seperti itu malah menyuruh kami kembali ke tribun padahal kalau kembali ketribun kami bisa "habis". akhirnya 10 menitan situasi terkendali.(selama ditengah lapangan ada seorang suporter SOBEK yang setia menemani kita9mungkin dia ketua SOBEK) kami disuruh duduk di dalam lapangan untuk mendinginkan suasana. sementara the jak bekasi yang berada di belakan gawang sebelah utara terus meneriakan 'buat apa rusuh2 rusuh itu tak ada gunanya" tetapi aparat tak memperbolehkan kita bernyayi. "lebih baik diam saja. baiar cepat terkendali" kata pak polisi. akhirnya pak harno dan pak bram menghampiri kami."kalian sekarang di bekasi bukan disolo. jadi jangan semaunya sendiri. kita sudah menang. sudah" begitu kurang lebih kata pak harno. kita akhirnya disuruh untuk melepaskan atribut merah kita supaya tidak mencolok. dan kita akan dibawa pakai mobil polisi ke stasiun. 2 mobil belum cukum untuk membawa kami akhirnya pak polisi "yang sore itu baik hati" menyewakan kami mobil 3/4 untuk dibawa kestasiunmenyusl kami. jadi ingat kejadian di bandung beberapa tahun silam. yang unik ketika kami melewati pemain persis yang sedang beristirahat merka yang melambaikan tangan buat kita. biasanya kan kita yang melambai tangan buat mereka.
ada satu catatan kecil ternyata ada seorang pasoepati bomber yang memakai gelang merah "SOLIDARITAS KEBERSAMAAN" ternyata gaung solidaritas kebersamaan nya mas yudhis dik doank DKK (www.tunascendekia.org) sudah menyebar sampai solo.terus kawan sebarkan perdamaian sebarkan cinta lewat atraksi kita. tanpa rusuh tanpa caci maki.sebab kami adalah PASOEPATI




1